Amerika Minta Tambahan Tentara Afghan

Ribuan Marinir AS diterjunkan di lembah Sungai Helmand sepekan lalu dalam operasi Khanjar (pisau belati), namun komandan militer Amerika menyatakan mereka kekurangan tentara Afghan di lapangan.

"Yang saya perlukan adalah lebih banyak tentara Afghan", kata Brigjen Larry Nicholson, komandan brigade marinir yang diterjunkan di propinsi Helmand. Saat ia menemani komandan tinggi Amerika di Afghanistan Jend Stanley A McChrystal saat berkunjung di Patrol Base Jaker.

Dalam operasi ini Nicholson mengatakan, sekitar 4000 tentara Amerika digabung bersama 400 tentara Afghan.

Kapten Brian Huysman, komandan batalion Marinir ke 5 di Nawa mengatakan, "tentara Afghan sangat penting perannya untuk berkomunikasi dengan penduduk sipil dan menumbuhkan kepercayaan penduduk kepada kami", "kami tidak bisa berbicara dengan penduduk, karena kami berbeda", tambahnya.

Pejabat militer Amerika mengatakan mereka membutuhkan paling tidak satu brigade penuh tentara Afghan di Helmand, artinya ribuan marinir yang mereka turunkan di Helmand tidak sepadan dengan tentara Afghan yang berjumlah hanya 400 tentara.

Operasi marinir di propinsi Helmand saat ini masih sedikit mendapatkan perlawanan Taliban, padahal wilayah ini sebelumnya sudah lama dikuasai Taliban. Namun komandan Amerika percaya bahwa Taliban telah memperhitungkan dengan teliti kenapa mereka mundur, meninggalkan marinir dengan hanya menampakkan sedikit perlawanan.

Untuk saat ini , Taliban dipercaya menarik diri mereka ke lokasi-lokasi terpencil seperti di daerah Marjah, sebuah desa diwilayah barat untuk menyusun strategi serangan gerilya.

[voa-islam/nyt]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• 700 Cambukan Untuk Sebuah Pesta di Saudi
• Sejarah Asia Tenggara (3) : Awal Mula Masuknya Peradaban Islam
• Sejarah Asia Tenggara (2) : Zaman Kerajaan Kuno
• Kezaliman ISA terdedah di sidang hak asasi PBB Geneva Norlaila Othman
• Sejarah Asia Tenggara (1) : Zaman Prasejarah
• Pameran Penemuan Ilmuwan Muslim Dunia
• Di Beirut, Condoleeza Rice jadi Ular
• Pejuang Somalia Ancam Akan Rampas Senjata Tentara Uni Afrika