Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.645 views

Wis Wayahe

Oleh:
 
Tony Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
 
 
"WIS WAYAHE. Kalimat ini bergema di Pesantren Al-Anwar Sarang saat Prabowo sowan ke K.H. Maemoen Zubair September tahun lalu. Hampir semua santri dari lantai satu hingga lantai tiga menggemakan suara "Wis Wayahe"... Bercampur gema shalawat dari lidah ribuan santri. Suara ini mengiringi perjalanan Prabowo dari "ndalem" K.H. Maemoen Zubair ke "ndalem" K.H. Najih Maemoen Zubair, sang putra yang terang-terangan mendukung dan mengkampanyekan Prabowo for presiden.
 
Santri berani teriakkan "Wis Wayahe", tentu setelah para santri yakin Sang Kiyai mendukung penuh Prabowo jadi presiden. Dukungan ini dibaca para santri dari isi ceramah dan doa Mbah Moen. Terang dan jelas. Doakan Prabowo jadi presiden. Publik bisa melihatnya di YouTube.
 
Ceramah dan doanya natural. Tanpa diminta, apalagi diintervensi. Tak ada ralat doa. Tak ada selfie di kamar. Sebab, yang di kamar hanya ada K.H. Maemoen Zubair dan Prabowo. Tak ada kamera dan tukang foto. Kedua tokoh ini juga tak suka selfie. Keikhlasan menjadi rahasia hubungan mereka dengan Tuhan.
 
Di "ndalem" Mbah Moen, Prabowo dapat perlakuan cukup istimewa, bila dibanding politisi yang lain. Terutama jika dikait-kaitkan dengan isu pilpres kali ini. Setiap kali melangkah, tangan mulia Mbah Moen menggandeng erat Prabowo. Gandengan penuh energi. Diajak ke kamar khusus, lalu diminta untuk naik mobil putih. "Mobil saya ini seperti mobil presiden", kata Mbah Moen. Gak tahu apa maksud Kiai sepuh ini. Hanya Allah, beliau dan Prabowo yang tahu.
 
Saat Prabowo digenggam tangannya oleh Mbah Moen dan diajak ke kamar di tengah keramaian para ulama dan tamu di ruang depan, Gus Najih, putra Mbah Moen berbisik kepada salah satu santri: Prabowo menang. Insya Allah. Si santri kaget. Buru-buru Gus Najih melanjutkan: "2014 Jokowi yang diajak ke kamar, dan 2019 ini Prabowo yang diajak ke kamar". Lagi-lagi, Gus Najih mengahiri statemennya dengan kalimat:"insya Allah".
 
Runut peristiwa yang unik, kendati tetap  natural inilah yang meyakinkan di benak santri Al-Anwar saat itu bahwa Mbah Moen dukung Prabowo. Maka lahirlah teriakan 'Wis Wayahe". Opo iku "Wis Wayahe"? 
 
Setelah ditelusuri maksud dan arti "Wis Wayahe" ternyata artinya adalah "sudah saatnya Prabowo jadi pesiden". Oh... Ternyata... Maka tak terlalu mengejutkan ketika 1 Pebruari lalu Mbah Moen berungkali dalamndoanya menyebut nama Prabowo jadi presiden, meski di sampingnya ada Pak Jokowi. 
 
Video tentang doa Mbah Moen ini sempat viral di medsos dan jadi perbincangan publik. Media, baik elektronik, cetak maupun online seolah sedang dapat berkah. Tema doa Mbah Moen tinggi ratingnya. Di tengah polemik doa Mbah Moen, Gus Najih membuat closing dalam salah satu pidatonya: "Ayah saya tidak keliru dalam berdoa. Beliau memang sering berdoa untuk Pak Prabowo". Kelar! Karena yang membuat statemen adalah sang putra tertua kedua dari Mbah Moen. Polemik berhenti. Dan memang sudah saatnya untuk berhenti.
 
Kata "Wis Wayahe" terus populer di kalangan masyarakat Jawa. Kata ini semacam bentuk antusiasme bahwa 2019 terjadi pergantian presiden. Jokowi lengser, Prabowo menggantikannya. Terjadi suksesi melalui pemilu yang sah.
 
Artinya, di pilpres 2019 ini Jokowi kalah, begitulah kesimpulan akhir dari narasi "Wis Wayahe" dari para santrinya Mbah Maemoen Zubair. Bagaimana menjelaskan optimisme itu?
 
Meski pemilu belum digelar, antusiasme dan harapan santri Sarang yang diungkapkan dengan kata "Wis Wayahe" sepertinya punya peluang besar. Ada tiga teori yang setidaknya bisa menjelaskan antusiasme para santri itu.
 
Pertama, militansi idelogis biasanya memenangkan pertempuran melawan kekuatan logistik. Pendukung 02 militan. Iuran dan saweran untuk kebutuhan logistik kampanye. Tidak hanya orang dewasa, mahasiswa  dan wanita kecil seperti Gendis ikut saweran. Sementara 01 banjir logistik, baik untuk suatu acara atau dalam bentuk bagi-bagi sembako yang akhir-akhir ini masif menyerbu warga, dari jalan raya hingga ke gang gang rumah warga.
 
Kedua, meminjam teori Ibnu Khaldun, ketika penguasa "dianggap rakyat" telah melampaui batas kewajaran norma dan mengabaikan aturan,  maka prilaku politiknya cenderung berpeluang menggerus simpati dan dukungan rakyat. Saat itulah besar peluangnya terjadi suksesi (pergantian).
 
Ketiga, silent majority.  Dalam survei disebut dengan "undecided voters" yang jumlahnya cukup besar. Apalagi, dari sejumlah survei, termasuk yang dilakukan oleh Kompas, sebagaimana yang diungkapkan Sofyan Wanandi Senen malam 18 maret kemarin, elektabilitas petahana di bawah 50 persen. Ini bentuk nyata hukuman rakyat kepada petahana, kata Eep Syaefullah Fatah, CEO PolMark dan mantan penasehat politik Jokowi di 2014.  
 
Jelas, ini indikasi bahwa kekecewaan dan kemarahan rakyat tak lagi bisa dikendalikan. Dalam sistem demokrasi, kemarahan itu akan tertumpahkan di TPS 17 April 2019. Pilgub DKI 2017 adalah representasi terbaik untuk menggambarkan silent majority. Ahok kalah telak, kendati survei selalu memanjakannya dengan angka-angka yang bombastis. Lebay!
 
Tiga teori ini bisa jadi referensi yang representatif untuk mengurai analisis semangat "Wis Wayahe" dalam konteks pilpres 2019. Akankah teriakan santri Al-Anwar Sarang ini akan jadi kenyataan? Kalau lihat hasil survei, peluang takdirnya makin membesar. Kabarnya, elektabilitas Prabowo-Sandi sudah menyalib dan memimpin di depan. Kita tunggu saja finalnya tanggal 17 April nanti.*
 
Jakarta, 19 Maret 2019

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X