Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.480 views

Perguruan Tinggi Asing Masuk Indonesia, yang Untung Siapa?

Oleh: Nurul Wahida, S.Pd, 

(Alumnus Universitas Negeri Medan, mahasiswi program magister Institut Teknologi Bandung)

Beberapa waktu yang lalu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir dalam konferensi pers di Jakarta Senin (29/1/2018) menyatakan bahwa untuk menghadapi globalisasi pendidikan dan revolusi industri 4.0, sejumlah perguruan tinggi asing akan beroperasi di Indonesia pada tahun ini.

Dia mencatat ada lima sampai 10 universitas asing yang sedang bersiap membuka perwakilan di Indonesia. Sejumlah perguruan tinggi kelas dunia menyatakan ketertarikannya untuk beroperasi di Indonesia seperti University of Cambridge, Melbourne University, Quensland, National Taiwan University.

Beliau optimis beroperasinya universitas asing unggulan di Indonesia akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam negeri untuk mendapatkan fasilitas pendidikan tinggi berkualitas tanpa harus bepergian ke luar negeri. Selain itu, perguruan tinggi asing bisa mendatangkan mahasiswa dari luar negeri untuk belajar di Indonesia. "Jika ini terealisasi, tentu saja akan membawa dampak pada perekonomian masyarakat," papar dia.

Beberapa tokoh yang mendukung yaitu Rektor UI Muhammad Anis, beliau berargumen agar kita jadikan keberadaan mereka adalah sebagai trigger (pemicu) untuk kita memperbaiki diri dan melakukan evaluasi mana yang perlu kita tingkatkan dan sebagainya.

Menanggapi hal ini tak sedikit pihak yang memberi komentar kontra pula. Seperti yang dikutip oleh harian Antara, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Budi Djatmiko di Jakarta, pada Senin (29/1/2018) menyatakan pemberian izin perguruan tinggi asing beroperasi di Indonesia akan mengancam keberadaan lembaga pendidikan tinggi yang sudah ada.

Pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Said Hamid Hasan melihat keinginan pemerintah ini akan sangat memberi keuntungan bagi PT asing. Kampus-kampus asing itu akan menerima banyak mahasiswa dan mendapat keuntungan besar.

Jika mempertimbangkan suatu keputusan, kita perlu meninjau seberapa besar dampaknya bagi bangsa ini. Jika memang program ini dibuat dalam rangka menghadapi globalisasi pendidikan, bukankah globalisasi sendiri telah kita saksikan memberi dampak negatif yang besar terhadap bangsa ini? Disini Penulis ingin meninjau dari beberapa sisi.

Pertama, dari sudut pandang ideologi dan budaya.  Kita perlu meninjau kembali bagaimana pengaruh masuknya budaya barat dan gaya hidup sekuler-liberal yang menjadi salah satu penyebab rusaknya moral pemuda-pemudi ini. Jika keputusan ini terealisasi maka pintu gerbang bagi paham liberalisme dan kroni-kroninya (Individualisme, materialism, dsb) pun semakin terbuka lebar.

Kita semua tahu bagaimana gaya hidup mahasiswa internasional di negeri-negeri Barat yang sudah sangat jauh dari nilai-nilai agama bahkan tak sedikit yang menganut paham atheis. Dunia kampus tak pernah sepi dari forum-forum diskusi ilmiah dan sebagainya, hal ini merupakan medium yang sangat tepat untuk terjadinya proses transfer ideologi dan paham-paham barat ke benak pemuda-pemudi kita.

Disisi lain, jika program ini dianggap dapat menjadi pemicu bagi Perguruan Tinggi dalam negeri untuk terus berkompetisi dan mengejar kualitas, lalu bagaimana dengan nasib Perguruan Tinggi Negeri domestik? Sebab program kerja sama ini hanya dilakukan dengan perguruan tinggi swasta (PTS), bukankah akhirnya dapat berdampak kepada semakin sedikitnya peminat Perguruan Tinggi Negeri?

Sisi yang lebih berbahaya adalah dengan masuknya PT asing ini, maka para imigran atau para pendatang dari berbagai negara tersebut dapat dengan mudah melakukan eksplorasi terhadap lokasi sumber-sumber daya alam (SDA) kita yang akhirnya bangsa kita lagi yang rugi, mereka jelas untung besar.

Maka harusnya sebelum program ini terlaksa, ada baiknya pemerintah benar-benar mengkaji lagi dan bersikap jujur pada kenyataan untuk membela kepentingan bangsa jangan hanya tergiur dengan keuntungan-keuntungan besar yang hanya fatamorgana. Jangan biarkan cengkraman kapitalisme liberal barat terus memangsa bangsa ini. Telah banyak dilakukan kerja sama dengan asing, namun sejatinya apa? Bukankah tak ubahnya sebuah penjajahan gaya baru yang berkedok “kerjasama”?

Pada hakikatnya kita harus percaya diri dengan kemampuan dan potensi bangsa ini sehingga menjadi bangsa yang mandiri dan tidak gampang bergantung dengan asing apalagi barat.

Selama kita masih terus bergantung maka selama itu pula kita tetap tak pernah bisa mandiri dan menajdi bangsa yang kuat. Bagaimana agar mampu mandiri? Disitu lah PR besar pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi dalam negeri dengan serius. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X