Rabu, 18 Jumadil Akhir 1446 H / 19 April 2017 15:50 wib
5.629 views
Wahai Kaum Muslimin, Mari Kita Akhiri Kejahatan Kemanusiaan di Suriah
Oleh: Ummu Naflah
(Aktivis Perempuan dan Ibu Rumah Tangga di Cikupa-Tangerang)
Dikutip dari kumparan.com, 5/4, Rezim Bashar al-Assad kembali dituding melancarkan serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan orang di Suriah, termasuk anak-anak. Insiden ini mengulang kembali mimpi buruk tahun 2013, saat 1.500 orang tewas dihantam gas sarin. Menurut lembaga pemantau konflik Suriah yang berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, sedikitnya 58 orang tewas mengenaskan, termasuk 11 anak-anak, dalam serangan dini hari di kota Khan Sheikhoun yang dikuasai pejuang oposisi pada Selasa (4/4).
Saksi mengatakan, puluhan orang tewas setelah jet Sukhoi yang dioperasikan pasukan Rusia dan Suriah menyerang kota di sebelah selatan Idlib itu. Dalam video yang muncul usai serangan, terlihat para korban anak-anak yang tewas dengan mulut berbusa dan wajah pucat. Anak-anak itu tinggal bercelana dalam, disiram air dengan selang untuk mengurangi efek racun kimia. Beberapa anak yang dilarikan ke rumah sakit, terlihat digendong dalam keadaan lunglai, entah masih hidup atau telah tewas. Diduga serangan kali ini menggunakan gas klorin. Terpapar gas ini, seseorang akan mengalami sesak nafas, asma, muntah-muntah, pusing, terbakar mata dan kulit.
Catatan Kecil Untuk Kaum Muslimin
Dunia Islam terus saja dirundung duka. Puluhan bahkan ratusan saudara dan anak-anak kaum muslimin kembali menjadi martir bagi kekejaman rezim Assaad di Suriah. Kejahatan kemanusiaan terus saja bergulir di bumi Syam yang dirahmati Allah Swt. Perang tak berkesudahan dengan mengorbankan nyawa-nyawa suci tidak berdosa akan terus berlanjut jika kita hanya diam.
Inilah akibatnya ketiadaan Khilafah di tengah-tengah umat. Umat Islam ibarat ayam kehilangan induknya. Tiada lagi yang melindungi dan menjaga darah, jiwa dah harta seluruh kaum muslimin di seluruh belahan dunia. Umat Islam menjadi korban berbagai intimidasi, propaganda, penyiksaan, pembunuhan bahkan pemusnahan massal baik di timur maupun di barat. Sementara di belahan bumi yang sama kaum muslimin yang lain hanya dapat menyaksikan satu demi satu saudaranya meregangnya nyawa akibat perang tak berkesudahan tanpa dapat berbuat banyak. Malah tak sedikit dari kita yang tak peduli dan tak mau ambil pusing dengan apa yang sedang menimpa saudara kita di Suriah.
Sungguh sekat nasionalisme yang telah di desain barat sejak runtuhnya Kekhilafahan Turki Ustmaniyyah telah membuat banyak kaum muslimin mati rasa terhadap nasib saudaranya di Suriah. Buktinya pemimpin-pemimpin kaum muslimin di negeri-negeri muslim hanya dapat mengutuk dan mengecam tanpa berbuat lebih untuk menyelesaikan konflik di Suriah. Padahal mereka mampu dengan kedua tangannya untuk membantu masalah besar yang terjadi di Suriah. Tapi nyatanya tidak demikian, penguasa Iran justru berkhianat terhadap umat Islam, sementara penguasa muslim di Liga Arab termasuk Turki diam bahkan memperburuk keadaan. Lalu kepada siapa lagi saudara kita di Suriah meminta pertolongan?
Wahai kaum muslimin, serangan dengan senjata kimia menggunakan Sarin, Klorin dan zat kimia berbahaya lainnya akan terus berulang di Suriah dan mungkin akan terjadi juga di tempat lainnya. Saatnya kita bergerak untuk mempertahankan kehormatan darah, jiwa dan harta kita. Saatnya kita rapatkan barisan dalam perjuangan tegaknya Khilafah di bumi Allah Swt, karena hanya Khilafah yang mampu mengakhiri intervensi Rusia, AS, Perancis, dan Inggris dalam krisis Suriah.
Tiada solusi lain kecuali eksistensi Khilafah sebagai satu-satunya solusi bagi krisis Suriah, konflik berkepanjangan di Palestina, derita tak berakhir bagi etnis muslim Rohingya serta intimidasi dan tirani penguasa zalim terhadap kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Khalifah-lah yang akan melindungi rakyatnya baik muslim maupun non-muslim. Khalifah pula yang akan membela orang-orang yang tertindas di belahan bumi manapun serta apapun agama, etnis dan ras mereka.
Sejarah membuktikan bagaimana Khalifah umat Islam menyelamatkan satu orang muslimah dan menaklukan kerajaan ‘Amuria. tentu kita juga pernah membaca bagaimana kisah Amirul Mukminin Umar bin Khaththab yang membawa sekarung gandum di punggungnya untuk makanan seorang janda dan anak-anaknya yang yatim yang sedang kelaparan. Hanya Khalifah satu-satunya pemimpin yang sangat tidak menginginkan orang-orang berkata: “burung-burung kelaparan di negeri muslim”. Dia adalah pelindung negara dan orang-orang miskin, dan mereka yang tidak punya penjaga dan tersia-sia sebagaimana tersia-sianya umat kita saat ini yang menjadi santapan para penjahat.
Jalan keluar bagi krisis Suriah bukan hanya dengan penggalangan dana dan bantuan serta doa. Bukan hanya dengan mengirim ribuan ton makanan, pakaian dan obat-obatan. Bukan pula dengan mendirikan rumah tinggal, rumah sakit dan sekolah. Sebab akar persoalannya adalah mereka tidak punya pelindung dan pemimpin yang menjaga jiwa-jiwa dan kehormatan mereka, dan menjamin pemenuhan kebutuhan dasar mereka. Maka dari itu Khilafah merupakan kebutuhan mendesak yang harus segera ditegakkan. Bukan hanya kaum muslimin seluruh dunia yang butuh akan Khilafah tapi juga umat manusia secara keseluruhan.
Karena Khilafah yang akan membebaskan manusia dari keburukan kapitalisme yang rakus dan kekerasan peradaban Barat yang rusak. Dan bagi seorang muslim tegaknya Khilafah adalah kewajiban terpenting yang telah Allah Swt wajibkan kepada kaum muslimin. Khilafah adalah mahkota kewajiban yang akan menjamin pelaksanaan seluruh kewajiban lainnya untuk melanjutkan kehidupan Islam. Khilafah adalah sumber kemuliaan, kesatuan dan kemuliaan umat. Allahu ‘alam bish shawwab. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!