Kamis, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 5 November 2015 06:54 wib
8.684 views
Perdana Menteri Inggris David Cameron : Metrojet Rusia Jatuh Akibat Bahan Peledak
MOSKOW (voa-islam.com) - Pesawat Metrojet Rusia yang jatuh di semenanjung Sinai pada hari Sabtu, akibat “bahan peledak”. Perdana Menteri Inggris David Cameron mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: “Sementara penyelidikan masih berlangsung, kita tidak bisa mengatakan kategoris mengapa pesawat jet Rusia jatuh”, ungkapnya.
"Tapi sebagai informasi awal menunjukan adanya ledakan, dan menampakan cahaya, kita sangata prihatin bahwa pesawat mungkin jatuh akibat bahan peledak”, tambahnya, Rabu, 4/11/2015.
Inggris adalah negara pertama yang membuat pernyataan yang mengatakan bahwa yakin jatuhnya pesawat penumpang Rusia Metrojet itu, akibat bom atau perangkat lain bisa menyebabkan jatuhnya pesawat.
David Cameron yang berada di Downing Street, saat melakukan pembicaraan dengann Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi yang akan dimulai Kamis. Di mana awal pekan ini, pemimpin Mesir hati-hati menanggapi jatuhnya Metrojet Rusia, dan menolak adanya serangan dari ISIS atas jatuhnya pesawat penumpang Rusia itu. Al-Sisi menuduh ISIS melakukan propaganda atas klaim serangan pesawat penumpang Rusia itu.
Rabu, kelompok-kelompok jihadis menegaskan klaim mereka, dan menyatakan bertanggungjawab atas serangan terhadap Metrojet Rusia, melalui Twitter. Serangan terhadap pesawat sipil Rusia, mereka katakan sebagai balasan atas kejahatan Rusia yang menyerang penduduk sipil di Suriah.
'Kemungkinan ledakan'
Pemerintah Rusia dan Mesir sedang melakukan penyelidikan ada kecelakaan yang fatal, yang jatuh sesudah tak lama, hanya sekitar 20 menit setelah lepas landas dari bandara kota wisata Sharm el-Sheikh, menewaskan semua 224 penumpang dan awak yang ada di dalamnya. Pesawat Metrojet itu membawa para wisatawan Rusia, dan akan kembali ke Saint Petersburg, sesudah berlibur ke Sharm el-Sheikh.
Reuters, mengutip sumber yang dekat dengan para pakar yang melakukan investigasi kotak hitam yang berlangsung di Mesir, melaporkan penyebab kecelakaan kemungkinan ledakan, tetapi tidak yakin apakah bahan bakar atau bom menyebabkan ledakan.
"Hal ini diyakini ledakan, tapi tidak jelas. Ada pemeriksaan pasir di lokasi kecelakaan untuk mencoba dan menentukan apakah itu bom, "kata sumber seperti dikutip Reuter.
"Ada penyelidikan forensik berlangsung di lokasi kecelakaan. Yang akan membantu menentukan penyebabnya, untuk melihat apakah tandas-tanda bahan peledak ditemukan”. Penerbangan dari Sharm el-Sheikh ke London, ditunda, karena alasan keamanan. "Pembatalan penerbangan menuju Sharm el-Sheikh itu, sebagai tindakan pencegahan, kami telah memutuskan bahwa penerbangan yang akan meninggalkan Sharm ke Inggris malam ini akan ditunda.
"Itu akan memberikan waktu bagi tim pakar penerbangan Inggris, saat bepergian ke Sharm, dan membuat penilaian terhadap pengaturan keamanan di tempat di bandara, dan untuk mengidentifikasi apakah ada tindakan lebih lanjut diperlukan”. David Cameron memimpin rapat komite darurat Cobra tentang masalah ini pada Rabu malam.
Investigasi 'Kotak hitam'
Peneliti di Kementerian Penerbangan Sipil Mesir mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka telah memfalidasi isi salah satu yang disebut 'kotak hitam' perekam data penerbangan. Kotak hitam kedua berisi perekam suara kokpit (CVR). Kotak hitam sebagian rusak, para ahli mengatakan, butuh banyak pekerjaan untuk membuka data dari kotak hitam yang sebagian sudah rusak.
"Akibatnya, tidak ada komentar lebih lanjut pada CVR dapat dibuat. Pemeriksaan bagian di situs terus, "kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Ledakan bola api' terdeteksi
Sebuah hitungan hari setelah pesawat turun, media Amerika melaporkan bahwa satelit AS telah mendeteksi flash (percikan sinar) panas di atas Sinai pada saat kecelakaan pesawat terjadi. Data yang diperoleh dari satelit tersebut dikabarkan sedang dianalisis untuk menentukan apakah cahaya terjadi selama penerbangan, atau di darat.
Gedung Putih telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan "tidak ada operator AS yang beroperasi dari semenanjung Sinai".
Juru bicara Josh Earnest mengatakan Federal Aviation Administration telah menempatkan penasihat di tempat pada bulan Maret. Ini menganjurkan untuk menghindari terbang di ketinggian rendah di atas Sinai, mengutip potensi risiko yang terkait dengan aktivitas ekstrimis.
Rusia dan Mesir sekarang menanggung bencana, akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kedua negara. Saling balas dan saling membunuh itu, bagian dari konsekwensi yang harus di tanggung oleh Rusia dan Mesir atas segalanya kejahatannya. (mashadi/aby/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!