Ahad, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 27 April 2014 11:36 wib
9.549 views
Adakah Erdogan Berhak Menerima Hadiah Nobel?
ANKARA (voa-islam.com) - Bedros Sirinoglu , pemimpin Armenia di Turki, menyatakan terima kasih kepada Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, di mana dalam pidatonya baru-baru ini tentang Perang Dunia Pertama, tahun 1915, banyaknya rakyat Armenia tewas dalam bentrokan dengan Turki, dan mengakibatkan jatuhnya Kekaisaran Ottoman.
Perdana Menteri Erdogan sebagai pemimpin yang menanggapi semua permintaan masyarakat Armenia, terutama dalam hal pengembalian hak milik masyarakat Armenia yang disita, ujar Sirinoglu.Erdogan merupakan pemimpin Turki yang pertama menyatakan belasungkawa atas korban rakyat Armenia. Sebagian tokoh-tokoh Armenia menuduh Khilafah Ottoman, melakukan 'genosida' (pembunuhan massal) terhadap rakyat Armenia.
Tuduhan tokoh-tokoh Armenia terhadap Turki itu, digunakan oleh Zionis-Israel yang mengatakan bahwa Turki melakukan 'genosida' terhadap bangsa Armenia. "Kami sangat berterima kasih kepadanya dalam segala hal", kata Sirinoglu Dengan langkah-langkah yang sudah banyak dilakukan itu, Erdogan bisa menjadi calon penerima hadiah Nobel. Menurut pendapat saya, seharusnya dia mendapat hadiah Nobel", tegasSisrinoglu.
Sirinoglu mengatakan bahwa Armenia juga harus menawarkan belasungkawa, atas banyaknya pasukan Turki yang mati, saat terjadi peperangan antara Armenia dengan pasukan Tukri.
"Saudara-saudara Muslim kami juga tewas. Ini adalah pertarungan antara dua bersaudara, dua orang teman. Bagi saya itu akan lebih adil jika kedua belah pihak meminta maaf", katanya.
Jerry Hirimyan, tokoh masyarakat Armenia lain mengatakan bahwa Perdana Menteri Erdogan memberikan contoh pendekatan yang baik bagi semua orang. Jerrry, pernyataan belasungkawa yang dilakukan oleh Erdogan itu masih lebih baik, meskipun agak terlambat, dan positip, ungkap Hirimyan menambahkan bahwa itu masih merupakan langkah positif meskipun terlambat, ungkapnya.
"Kalau Perdana Menteri Derdogan dicalonkan sebagai penerima Hadiah Nobel, kami akan bertepuk tangan", katanya.
Wartawan Armenia Markar Esayan juga mencatat bahwa upaya Erdogan yang mengupayakan gencatan senjata dengan pemberontak PKK, dan berusaha membuat jalan bagi proses solusi Kurdi adalah cukup alasan baginya dinominasikan penerima Hadiah Nobel. Langkah-langkah untuk membuat perdamaian dengan Armenia hanya menambah tujuannya, kata Esayan .
"Jika langkah-langkah damai yang matang, dan proses ini berakhir dengan perdamaian antara Turki dengan PKK bisa terwujud, pasti itu akan menjadi layak Erdogan dicalonkan penerima Hadiah Nobel", katanya .
Para pemimpin Kristen Ortodok Armenia juga menggambarkan kata-kata Erdogan sebagai "pernyataan positif", dan menambahkan bahwa itu memberikan pintu perdamaina bagi masa depan", tuturnya.
Erdogan terus mengupayaka penyelesaian damai dengan pemberontak PKK yang sudah berlangsung dalam beberapa dekade. Kelompok Kurdi melalui gerakan militer PKK berjuang ingin memisahkan diri dari Turki. Sementara itu, Armenia menuduh Turki Otsmani telah melakukan 'genosida' terhadap banga Armenia, yang sekarang menjadi isu penting dikalangan Kongres Amerika. (afgh/wb/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!