Rabu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 9 April 2014 21:34 wib
7.827 views
Lebih 23 Orang Tewas Akibat Ledakan Bom di Rawalpindi
ISLAMBABAD (voa-islam.com) - Belum ada fihak yang bertanggungjawab atas terjadinya ledakan yang sangat dahsyat di Rawalpindi. Ledakan di pasar buah dan sayur di Rawalpindi, dekat ibukota Pakistan, Islamabad terjadi Rabu pagi (09/04).
Ledakan ini menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai puluhan lainnya. Para wartawan mengatakan pasar tersebut sibuk pada saat serangan pagi terjadi. Bom diduga disembunyikan di kotak-kotak buah, ungkap pejabat polisi, Yasin Malik.
Polisi dan pihak terkait menyusuri daerah ledakan untuk menemukan petunjuk lebih lanjut. Rawalpindi, sebuah daerah yang dekat dengan Islamabad, adalah pusat pertahanan militer Pakistan. Namun ledakan terjadi jauh dari gedung-gedung pertahanan dan tujuan ledakan belum diketahui.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Pakistan sedang mengadakan perundingan damai dengan pihak pemberontak Taliban Pakistan yang semestinya mengadakan gencatan senjata hingga April 10.
Ledakan sering terjadi di kota-kota Pakistan seperti Peshawar atau bagian selatan dari Karachi, namun ledakan jarang terjadi di Islamabad.
Kemungkinan ledakan terjadi dari tindakan kelompok-kelompok Taliban yang sangat menentang pemerintah Pakistan. Meskipun, sekarang berlangsung langkah-langkah perdamaian yang diupayakan oleh pemerintah Pakistan.
Perdana Menteri Nawas Sharif berupaya mengakhiri konflik antara pemerintah Pakistan dengan Taliban Pakistan (PTP), yang sudah berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, dan mengakibatkan lebih dari 10.000 orang tewas, termasuk militer Pakistan.
Konflik antara pemerintah Pakistan dengan Taliban, karena faktor
Amerika yang terus mendorong perang dengan Taliban. Ini langkah strategis bagi Amerika yang terus melakukan 'deterrent' (mengurangi pengaruh) Taliban Pakistan, yang medukung Taliban Afghanistan menghadapi Amerika dan Sekutunya.
Amerika tahun 2014 ini, rencananya akan menarik seluruh pasukan dari Afghanistan, sesudah gagal mencapai perjanjian keamanan dengan pemerintah Hamid Karzai. (afgh/wb/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!