Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
45.062 views

Protokol Bersin dalam Hadits

Diriwayatkan dari Abu Hurairah rahimahullah, Ia berkata: 

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا عَطَسَ غَطَّى وَجْهَهُ بِيَدِهِ أَوْ بِثَوْبِهِ وَغَضَّ بِهَا صَوْتَهُ

“Bahwasannya ketika bersin, Nabi SAW menutup wajah dengan tangan atau dengan baju beliau sambil memelankan suara bersinnya.” (HR. Tirmidzi)

Catatan:

Pada masa pandemi covid-19 ini ada guyonan, “orang yang sudah meninggal tidak akan menularkan virus corona kecuali ia batuk atau bersin”.  Kalau dulu orang bersin membaca “Al-Hamdulilah” tapi sekarang membaca “Innalillah” karena bersin di saat pandemi dianggap sebagai sarana penularan virus corona. Orang-orang disekitar akan lari berhamburan menjauh darinya. Bahkan ada di satu meme bergambar gapura gang masuk kampung terpampang “Selamat datang di arena dimana anda bersin akan dipukuli”.

Bersin bukanlah hal yang baru, bahkan bersin telah ada di awal penciptaan manusia. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : 

لَمَّا خَلَقَ اللهُ آدَمَ عَطَسَ فَأَلْهَمَهُ رَبُّهُ أَنْ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ فَقَالَ لَهُ رَبُّهُ: يَرْحَمُكَ اللهُ 

“Ketika Allah menciptakan Nabi Adam (meniupkan ruhnya) maka ia bersin dan Allah memberinya ilham untuk mengucapkan “Alhamdulillah” lalu Allah berfirman, “Yarhamukallah”. (HR. Ibnu Hibban)

Di Zaman Jahiliyah, bersin dianggap sebagai pertanda kesialan untuk orang lainnya. Ibnul Qayyim berkata : 

وَكَانَ تَشَاؤُمُهُمْ بالعَطْسَةِ الشَّدِيْدَةِ أَشَدَّ

“Orang jahiliyah menganggap bahwa makin keras bersin yang terdengar, ‎makin besar pula kesialannya”. (Miftah Daris Sa’adah)

Dikisahkan oleh Ibnul Qayyim bahwa pada suatu ketika seorang raja sedang asyik mengobrol dengan ‎teman dekatnya. Tiba-tiba temannya itu bersin dengan keras sekali sehingga  membuat raja ‎takut tertimpa sial lalu sang raja pun murka kepadanya.‎ Melihat ekpresi raja maka temannya berkata, “Demi Allah, ini bukanlah kesengajaan, namun memang seperti itulah ‎bersinku.”‎ Raja berkata :

وَاللهِ لَئِنْ لَمْ تَأْتِنِي بِمَنْ يَشْهَدُ لَكَ بِذَلِكَ لَأَقْتُلَنَّكَ

‎”Demi Allah, jika engkau tidak bisa mendatangkan saksi bagimu (atas kebenaran ucapanmu), maka kau akan kubunuh!” 

‎Singkat cerita, teman raja tadi keluar dengan pengawalan sejumlah pasukan untuk mencari saksi yang diperintahkan raja. Akhirnya iapun menemukan saksinya dan dibawanya ke hadapan raja. Saksipun memberikan kesaksian di depan raja dan berkata : “Wahai Raja, aku bersaksi bahwa pada suatu hari orang ini pernah bersin hingga gigi ‎gerahamnya lepas satu!”‎. Mendengar kesaksisan ini akhirnya raja menerimanya kembali di istana. [Miftah Daris Sa’adah]

Itulah fitnah corona di mana orang yang batuk atau bersin menjadi tertuduh menjadi agen penyebar virus corona padahal kemungkinan besar batuk dan bersinnya adalah penyakit biasa. Bukankah bersin dan batuk itu merupakan gejala umum yang terjadi pada penderita flu biasa (common cold) dan alergi alergi musiman yang sering terjadi sejak zaman dahulu. Maka untuk mereduksi fitnah tersebut, orang yang bersin dan batuk harus lebih ketat menjalankan protokol kesehatan seperti menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju, sehingga droplet yang mengandung bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain.

Protokol semacam ini telah diajarkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sejak 14 abad yang silam bahkan protokol nabawi lebih lengkap melebihi protokol kesehatan yang ajarkan pada saat ini. Kalau saat ini kita dianjurkan untuk menutup mulut dan hidung maka Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menganjurkan kita untuk menutup wajah sebagaimana teks hadits utama di atas. Maka menutup wajah dan memelankan suara memiliki hikmah yang melebihi dari menutup mulut dan hidung. Tidak hanya mencegah tersebarnya droplet, menutup wajah juga dapat melindungi ekspresi wajah orang yang bersin yang nampak jelek bahkan menjijikkan bagi sebagian orang yang melihatnya.

Di zaman sekarang, makin keras suara bersin, semakin orang banyak yang marah dan jengkel kepadanya. Maka memelankan akan memperkecil gangguan kepada orang lain. Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga menganjurkan memelankan suara bersin. Ibnul Arabi berkata:

الحِكْمَةُ فِي خَفْضِ الصَّوْتِ بِالعُطَاسِ أَنَّ فِي رَفْعِهِ إِزْعَاجًا لِلْأَعْضَاءِ

“Hikmah dari memelankan suara bersin adalah (menghindarkan diri dari) timbulnya bahaya goncangan atas anggota badan yang terjadi akibat mengeraskan suara bersin.” (Tuhfatul Ahwadzi)

Protokol Nabawi tidak hanya mencakup usaha lahiriyah namun seseorang ketika bersin juga dianjurkan untuk membaca doa yang dikenal dengan istilah “tasymit”.  Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللهَ، فَشَمِّتُوهُ، فَإِنْ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ، فَلَا تُشَمِّتُوهُ

Jika salah satu dari kalian bersin, lalu ia memuji Allah (membaca Hamdalah). Maka, doakanlah ia (dengan doa tasymit). Namun, jika ia tidak memuji Allah, maka kalian tidak perlu mendoakannya.” (HR. Muslim)

“Tasymit” berasal dari kata “Syamata bi aduwwihi” yang artinya gembira atas musibah yang menimpa musuhnya. Maka Tasymit berarti mendoakan kebaikan dengan semisal semoga Allah merahmatinya. [Kamus Al-Ma’any] Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

“Jika salah satu dari kalian bersin, maka ucapkanlah “alhamdulillah”. Dan hendaknya bagi saudaranya atau temannya mengucapkan kepadanya “yarhamukallah”. Lalu jika saudaranya tersebut mendoakan untuknya “yarhamukallah”, maka hendaknya ia mengucapkan “yahdikumullah wa yuslihu balakum”. (HR. Al-Bukhari)

Tuntunan doa tasmit tersebut berlaku umum, baik kepada mereka yang dikenal maupun tidak, yang disenangi maupun yang dibenci. Tuntunan ini menghapuskan kebiasaan jahiliyah di mana orang-orang ‎jahiliyah dahulu jika mendengar bersin dari orang yang mereka sukai, mereka mendoakan kebaikan, mereka berkata :

عُمْرًا وَشَبَابًا

“Semoga panjang umur dan awet muda”

Namun bila yang bersin adalah orang yang ‎mereka benci, mereka mendoakan kejelekann. Mereka mengatakan :

وَرْيًا وقُحَابًا

“Semoga engkau terkena sakit liver dan batuk-batuk”

Jika mereka ‎mendengar suara bersin dari orang yang bersin berkali-kali, maka hal ini dianggap membawa sial sehingga mereka mengatakan 

بِكَ لَا بِي

“Semoga kesialan dari bersinmu menimpamu saja, tidak menimpaku.‎"(Miftah Daris Sa’adah) Wallahu A’lam.

Semoga Allah al-Bari membuka hati kita untuk senantiasa melaksanakan ajaran dan anjuran Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam sehingga kita menjadi orang yang selamat di dunia dan akhirat. [PurWD/voa-islam.com]

********

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Tsaqofah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 10/10/2024 06:49

Jejak Digital: Jangan Nakal