Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
37.724 views

Yahya Al-Buwaithi Dan Kriminalisasi Ulama

Oleh: Ustadz Jumal Ahmad (Alumnus Ma’had ‘Ali Al-Islam)

Pada zaman dahulu, kriminalisasi terhadap para ulama sudah ada, diistilahkan dengan ‘Mihnah’ yaitu penguasa menangkap seseorang dengan tuduhan kemudian menginterogasinya dengan pertanyaan-pertanyaan sampai mereka setuju dengan pendapat penguasa.

Mihnah yang paling dahsyat adalah ketika terjadi fitnah Khalqul Quran yaitu anggapan bahwa Al-Quran adalah Makhluk. Fitnah antara ulama dan penguasa. 

Ulama ulama yang ingin aman dan takut dihukum, menyatakan bahwa Al-Quran itu makhluk, dan orang orang yang tetap berpegang teguh dan enggan membuat umat sesat tetap mengatakan bahwa Al-Quran bukanlah makhluk. 

Ulama yang dikenal berada di garda depan dalam fitnah ini ada empat yaitu Imam Ahmad bin Hanbal. Kedua, Muhammad bin Nuh bin Maimun yang wafat ketika perjalanan dibawa ke penjara, ketiga,  Nu’aim bin Hammad Al-Khuza’i yang wafat di penjara dan yang keempat, Imam Al-Buwaithi. 

Kisah Imam Al-Buwaithi

Kami ingin memperkenalkan Imam Al-Buwaithi, maka berikut ini kami tuliskan sedikit tentang biografi beliau dan bagaimana kesabarannya menghadapi fitnah. Imam Ahmad dan Imam Al-Buwaithi layak menjadi contoh dalam menghadapi ujian terhadap penguasa. 

Namanya Yusuf bin Yahya Al-Buwaithi atau lebih dikenal dengan Imam Al-Buwaithi. Salah seorang ulama tertinggi dalam mazhab Syafi’i. 

Dr. Utsman Abdurrahman, dosen di Universitas Al-Azhar menyebutkan bahwa Al-Buwaithi lahir pada tahun 231 H di sebuah desa bernama Buwaith di Mesir, ada juga yang mengatakan beliau tidak lahir di Buwaith, beliau pernah belajar Kitab Al-Buwaithi sehingga dinasabkan ke beliau dan beliau lahir di kota Asyuth. 

Ketika kecil beliau mulai belajar menghafal Al-Quran, kemudian belajar fiqih, tafsir, ilmu kalam, bahasa Arab dan ilmu yang lain. Bersandar pada mazhab Imam Malik kemudian berpindah ke mazhab Syafi’i setelah Imam Syafi’i datang dan tinggal di Mesir. 

Al-Buwaithi menjadi murid spesial Imam Syafi’i sampai beliau wafat. Dan menjadi orang yang menyebarkan mazhab Syafi’i kepada masyarakat. 

Jika saat ini di Indonesia ada laskar pembasmi maksiat seperti FPI, ternyata di Kairo dulunya ada lembaga penegak “Nahi Mungkar”yang dipimpin langsung Imam Al-Buwaithi atas perintah gurunya, Imam Syafi’i. Bergotong-royong bersama aparat setempat lembaga tersebut membasmi maksiat. 

Imam Al-Buwaithi juga memiliki kebiasaan membangun fasilitas umum untuk masyarakat, dan tidak jarang beliau mendapatkan kepercayaan dari Imam Syafi’i untuk berfatwa.

Suatu hari, datanglah seseorang kepada Imam Syafi’i untuk meminta fatwa atas garis pembatas tanah namun Imam Syafi’i tidak menjawab tetapi beliau membawa permasalahan tersebut kepada Imam Al-Buwaithi seraya berkata,“Orang ini (Imam Al-Buwaithi) adalah lisanku ”.

Menjelang detik-detik kepergian imam Syafi’i, Al-Humaidi sebagai murid yang dituakan mendekat ke ranjang imam Syafi’i, dia memohon agar sang guru menunjuk pewaris majlisnya sebab dia khawatir akan adanya perselisisihan kelak sepeninggalan beliau. “Tidak ada yang lebih berhak atas majlisku selain Al-Buwaithi” ujar Sang Guru. 

Beliau berwasiat pada para muridnya untuk terus berada di majlis imam Al-Buwaithi. Oleh karena itulah Imam Al-Buwaithi selalu menggantikan peranan Imam Syafi’i dalam segala hal setelah beliau wafat. Puncaknya, tidak sedikit para murid Al-Buwaithi yang menjadi imam dan menyebar keseluruh penjuru dunia.

Bersamaan dengan derajat dan kemasyhuran Imam Al-Buwaithi yang terus naik daun, tidak sedikit orang yang dengki dan ingin menjatuhkan beliau.

Abu Laits Al-Hanafi iri dengan pangkat dan derajat Imam Al-Buwaithi dalam mazhab Syafi’i dan di sisi manusia. Maka dia melaporkan kepada Khalifah Al-Watsiq dan ketika itu sedang terjadi fitnah Khalqul Quran.

 Abu Laits ingin menjebak Al-Buwaithi dengan pertanyaan seputar Khalqul Quran, pertanyaan ini memang diujikan kepada semua ulama kala itu, bagi yang tidak setuju dengan penguasa akan dipenjara. 

Tatkala kota Baghdad jatuh dalam cengkraman Mu’tazilah, mereka menyebarkan doktrin bahwa Al-Qur’an adalah makhluk dan menyiksa dengan kejam bagi siapa saja yang berselih paham dengan mereka. Banyak ulama Baghdad yang menyerah dan terpaksa mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk sebab tak kuasa menerima siksaan tersebut.

Abu Bakar Al-Asyam sebagai hakim tinggi kaum Mu’tazilah menyurati hakim agung Ahmad bin Abi Daud untuk menangkap Al-Buwaithi. Imam Al-Buwaithi menegaskan pada gubernur Mesir: ”Pengikutku berjumlah ratusan ribu, sesatlah mereka jika aku berpura-pura hanya agar selamat dari siksa”. Maka dibelenggulah Imam Al-Buwaithi dan digiring ke Baghdad.

Gubernur Mesir Al-Watsiq Billah yang sangat menghormati Al-Buwaithi hanya dapat berpangku tangan melihat kembali kejadian yang pernah menimpa Imam Ahmad bin Hambal -hingga merenggut nyawanya- atas Imam Al-Buwaithi.

Imam Robi’ bin Sulaiman berkata: “Aku melihat Imam Al-Buwaithi dinaikkan ke bighal, di lehernya terdapat belenggu seberat empatpuluh pon. Tangan kakinya dililit dengan borgol, antara belenggu leher dan borgol terdapat rantai besi terurai seberat empat puluh pon, di saat itu Imam Al-Buwaithi berkata:“Allah ciptakan makhluknya dengan berfirman ‘KUN’ maka terjadilah, seandainya firman ‘KUN’ ini makhluk, berarti Kholiq menciptakan makhluk yang akan menciptakan makhluk (lagi), andai aku bertemu Al-Watsiq, akan aku sampaikan ini padanya”.

Allahu Akbar, para pembaca sekalian, inilah akhlak ulama yang harus kita ikuti, tidak takut dalam membela kebenaran sekalipun kepada penguasa.  Jalan mana yang ingin kalian ikuti? 

Sayangnya justru karena ucapan tersebut Imam Al-Buwaithi dihalang-halangi agar tidak berjumpa Al Watsiq Billah. Salah seorang pengawal Mu’tazilah mencatat ucapan dan hujjah beliau kemudian melaporkannya pada Hakim Agung Ahmad bin Abi Daud, ia pun kaget mengetahui betapa cerdas Imam Al Buwaithi hingga mampu merubah faham Mu’tazilah hanya dengan beberapa kalimat, maka Ahmad bin Abi Daud semakin menghalangi Imam Al-Buwaithi untuk berjumpa Al-Watsiq Billah.

Mewarisi ketajaman logika Imam Syafi’i, kefasihan berbahasa dan kesantunan akhlaknya menjadi sebab Al-Buwaithi diisolasi. Para pembesar Mu’tazilah khawatir hal tersebut akan merenggut perhatian Khalifah yang selama ini mereka nikmati. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

* Sumber: https://ahmadbinhanbal.com/yahya-al-buwaithi-dan-kriminalisasi-ulama/

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Tsaqofah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X