Dianggap Menjual Data Pengguna, CEO Zoom Minta Maaf Soal Keamanan dan Privasi

SAN JOSE (voa-islam.com) - Zoom meminta maaf kepada para penggunanya karena platform video conference tersebut baru-baru ini mengalami masalah keamanan dan privasi.

"Kami memahami bahwa kami gagal memenuhi ekspektasi komunitas, dan juga kami sendiri, soal privasi dan keamanan. Untuk itu, saya sangat menyesal dan ingin membagikan apa yang kami lakukan untuk mengatasinya," kata Eric Yuan, CEO Zoom Video Communications, dalam postingan di blog resmi Zoom.

Zoom mengalami lonjakan pesat sejak banyak negara memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah untuk mengatasi penyebaran virus corona (COVID-19). Masyarakat beralih ke Zoom untuk mengadakan rapat, belajar-mengajar, hingga mengobrol secara virtual.

Pada Desember 2019, partisipan rapat yang menggunakan Zoom, baik yang gratis maupun berbayar, berjumlah 10 juta per hari, jumlah terbanyak yang mereka catat. Tapi, sejak pandemi COVID-19, pengguna Zoom mencapai 200 juta orang per hari, gratis dan berbayar.

"Penggunaan Zoom meroket dalam semalam, jauh melampaui apa yang kami harapkan saat kami pertama kali mengumumkan ingin membantu pada Februari kemarin," kata Yuan seperti dikutip dari inilah.com.

Namun, Zoom cukup gagap menanggapi lonjakan tersebut, apalagi platform tersebut semula tidak untuk digunakan secara massal, melainkan untuk perusahaan yang memiliki tim IT mumpuni, seperti pemerintahan, kampus, lembaga kesehatan, dan penyedia layanan telekomunikasi.

"Kami sekarang punya pengguna yang jauh lebih luas, yang menggunakan produk kami dalam miliaran cara yang belum pernah kami pikirkan, memberikan tantangan yang tidak kami antisipasi saat kami menyusun platform ini," tambah Yuan.

Dia juga memastikan bahwa Zoom sudah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi celah keamanan yang muncul, yaitu menghapus SDK Facebook di iOS serta mengkonfigurasi ulang agar sambungan tersebut tidak memberikan informasi tentang perangkat yang digunakan pengguna, mulai 27 Maret lalu.

Zoom juga telah menghapus fitur attendee attention tracker, aplikasi LinkedIn Sales Navigator secara permanen. Selain itu, mereka juga memperbaiki masalah-masalah yang ada di perangkat Mac.

Sebelumnya, Zoom memperbarui kebijakan privasi mereka, yaitu dengan jelas menyatakan tidak pernah menjual data pengguna, juga di masa lalu sebelum aturan ini tertulis jelas, serta tidak akan menjual data pengguna di masa depan. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Tekno lainnya:

• Tips Cermat Antisipasi Hoaks tentang Virus Corona di Internet
• Aplikasi Pelacak Virus Corona Buatan Anak Negeri Tersedia Pekan Depan
• Pemerintah akan Pasang Aplikasi Lacak Penyebaran Virus Corona
• Ini Aplikasi Konsultasi Kesehatan untuk Hindari Covid-19
• WhatsApp Sediakan Layanan WHO Health Alert
• Singapura Rilis Aplikasi Pelacak Sebaran COVID-19
• Kominfo Luncurkan Chatbot WhatsApp Virus Corona
• Indonesia, Belajarlah dari Norwegia dalam Menyikapi Corona