Prof. Tono Saksono, Peneliti Sains: Evaluasi Awal Subuh dan Isya

JAKARTA (voa-islam.com), Belum lama ini, voa-islam.com berkesempatan mengadakan sebuah acara bersama dengan salah satu peneliti yang juga merupakan anggota PP Muhammadiyah di masjid Sudirman, WTC, Jakarta. Adalah Prof. Tono Saksono yang merupakan peneliti di bidang sains.

Dalam acara yang dimulai pada pagi hari itu, tema yang diusung adalah “Evaluasi Awal Waktu Subuh dan Isya”. Dalam penelitiannya, dia mengaku menemukan, sebut saja kejanggalan atas waktu salat Subuh dan Isya di Indonesia.

“Kira-kira waktu Subuh berlebih puluhan menit, dan Isya kita berlebih hingga belasan menit. Ini yang saya temukan. Kami mengamatinya sejak setahun lalu. Ada data-datanya,” ia menyampaikan, Ahad (4/02/2018).

Untuk data-datanya sendiri, ia sangat rinci mengurainya. Namun ada yang menarik dari penemuannya ini, bahwa Prof. Tono sebagaimana diakui sudah menemui Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bertujuan mengenalkannya.
Dia bertemu dengan pengurus MUI. Ia bertemu salah satu orang yang duduk di bidang pendidikan. Ia mengaku juga sempat membicarakannya ke PP Muhammadiyah. “Tetapi, kira-kira begini ucapanannya: ‘Jangan dipublis dahulu,” akunya.

Tema yang diusung ini juga merupakan bagian dari buku yang ditulisnya sendiri. Alasannya tertarik dengan tema ini dan berikut judulnya adalah salat subuh dan isya muatan spritualnya berbeda dengan salat-salat lain.

“Penelitian tentang awal waktu subuh dan isya yang sangat berat muatan spiritualnya. Tapi dikaji dengan pendekatan murni saintifik. Ada pula kajian syariahnya….,” demikian yang termaktub dalam bukunya. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Tekno lainnya:

• Prof Dr Tono: Indonesia Sholat Subuh Terlalu awal 26 Menit, Isya Lambat 26 menit
• 2018, Mark Zuckerberg Janji 'Perbaiki' Facebook
• Twitter Tidak akam Tutup Akun Milik Donald Trump
• Era Digital, Maksiat pun Bisa dengan Online
• Horor Konten Tak Layak di Media Sosial
• HMK PP Persis Baru, Siap Intensifkan Konten Kajian Pemikiran Islam di Website
• YLKI Desak WhatsApp untuk Hentikan Konten Pornografi pada Emoticon
• Ikuti Perkembangan Zaman, Guru Harus 'Melek' Teknologi