Senin, 27 Rabiul Akhir 1446 H / 5 Juni 2023 05:12 wib
32.587 views
Hidup Cuma Sekali, Coldplay Nggak Dibawa Mati
Oleh: Aily Natasya
Sana-sini lagi pada bicarain tentang Coldplay yang mau konser ke Indonesia. Rata-rata, sih, yang pengen banget nonton Coldplay itu, ya, yang usianya 30 tahun ke atas. Maklum, grup musik ini dibentuk dari tahun 1997. Eh, tapi banyak juga gen Z yang mau ikutan nonton juga, nih. Entah emang nge-fan, atau cuman FOMO (Fear of Missing Out) alias takut ketinggalan aja gitu. Padahal, mah, hapal lagunya aja nggak. Yang penting konten, sih, ya, haha.
Selain FOMO, yang mana tetap maksain nonton padahal hapal lagunya aja nggak, ada juga yang tetap mau maksain buat nonton padahal uang aja nggak ada, alias nggak mampu. Gimana, orang harga tiketnya yang paling murah aja depalan ratus ribu, sedangkan yang paling mahalnya itu sebelas jutaan. Cara maksanya agak serem-serem, sih, ya. Ada yang berusaha mencari pinjaman online, ada yang mau nipu orangtuanya, dengan alasan uang kos naik tiga kali lipat, sampai yang mau menjual ginjal. Haha, ada-ada aja, ya? Ya, tahu, sih, cuman bercanda. Dan semoga beneran cuman bercanda, nggak dilakuin. Tapi ada, sih, yang beneran jual barang-barangnya seperti kulkas dan lain-lain demi dapat uang untuk konser. Wow! Segitunya, ya?
Ya, namanya juga demi idola, apapun dilakuin, lah. Katanya, sih, uang bisa dicari, Coldplay konser di Indonesia kapan lagi? Iya, sih, bener. Bener banget, demi idola, apapun pasti dilakukan. Jadi ingat kisah-kisah sahabat Nabi Muhammad terdahulu. Saking nge-fan-nya mereka sama Nabi Muhammad, mereka sampai mati-matian belain Nabi Muhammad. Rela gantiin tempat tidur Nabi Muhammad ketika Nabi hendak dibunuh di tempat tidurnya, rela menjadi perisai Nabi di medan perang, rela giginya tercabut demi menarik besi yang menusuk rahang Nabi, dan yang merelakan harta benda serta keluarganya demi mengikuti Nabi hijrah juga banyak. Hidup cuman sekali, mengabdi pada Nabi kapan lagi? Begitu agaknya kata hati mereka.
Hutang aja dulu, pusingnya belakangan
Kalian tahu, saking antusiasnya masyarakat kita terhadap konser ini, sampai ada perusahaan yang bosnya itu menyediakan hutang dengan bunga 0%. Nol persen sih, nol persen. Cuman kan sama aja, harus dibayar. Namanya juga hutang. Bayangin aja, habis seneng-seneng nonton Coldplay, pulang-pulang hilang, deh, senengnya karena harus mikirin bayar cicilan hutang. Belum lagi kalau ada yang udahlah cicilan hutangnya sebelum nonton Coldplay itu udah numpuk, habis nonton Coldplay makin numpuk. Duh, sabar, ya. Emang cobaan seringnya datang dari diri sendiri.
Jangan terlalu memaksakan diri
Kalau nggak mampu, lebih baik diakui saja. Jangan sampai memaksakan diri sampai kelaparan, jual ginjal, menipu orang tua, menipu orang dan sebagainya. Maksudnya, jangan nambah-nambah dosa demi dosa lainnya. Kalau mampunya cuma nonton lewat YouTube, yaudah, mau gimana lagi. Dan kalau mau bersedih juga, yaudah nggak pa-pa, tapi sambil istighfar yang banyak, ya. Banyaknya itu sebanyak harga tiket konser tadi. Berapa? Yap, sebelas juta. Kalau mau lebih, lebih bagus lagi. Selain berpahala, kita jadi semakin disayang Allah.
Kalau ada yang niatnya beli tiket konser Coldplay itu untuk menyumbangkan uang untuk menanam pohon, masih banyak, kok, lembaga lingkungan yang bisa menerima uang kita. Lebih murah pula, karena seikhlasnya. Atau kita tanam aja sendiri. Intinya, mah, jangan galau-galau, seakan-akan dunia ini sudah berakhir karena tidak bisa menonton konser Coldplay. Lagian, nih, kalau pun ada uangnya, belum tentu juga dapat tiketnya. Syukur-syukur kalau kita nggak melakukan pengorbanan apapun. Kalau segala cara sudah dilakukan demi mendapatkan uang, tapi tiketnya nggak dapat, seberapa parah, ya, nyeseknya?
Terserahlah, yang berhutang, kan, mereka. Iya, sih, bener. Cuman, kan...
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).
Jadi begitu. And anyway, menikmati musik, silahkan saja. Tapi kalau sampai mendewakan dengan mengorbankan segalanya demi musik, atau bahkan menghalalkan segala cara demi musik, ya, janganlah, ya. Kita harus belajar lagi, untuk apa kita hidup di dunia ini. Lagian juga, si Chris Martin dan teman-temannya belum tentu notice kamu walau kamu adalah fan nomor satunya. Namun, kalau Allah dan Rasul-Nya yang kamu bela-belain, nggak cuman notice-an yang kamu dapatkan. Cinta dan surga-Nya pun Ia kasih. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!