Kamis, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 27 Mei 2021 14:55 wib
12.501 views
Vincenzo dan Robin Hood Versus Salahuddin Al Ayyubi; Who Is The Real Hero?
Oleh:
Ira Faadhilah || Revowriter, Founder Komunitas Remaja Move On
VICENZO, drama asal negeri gingseng yang baru-baru ini finish. Masih menjadi perbincangan hangat dikalangan para pecinta drama. Tokoh Vincenzo Cassano diperankan oleh Song Joong-ki sebagai pemeran utamanya.
Consigliere adalah profesi yang diperankan oleh Song Joong-ki dalam serial drama Vincenzo, menjadi sorotan. Kabarnya, ini debut perdana Song Joong-ki memerankan peran "jahat".
Menurut dictionary.com, consigliere atau consiglio berasal dari bahasa Italia yang artinya anggota organisasi kriminal atau mafia yang berperan sebagai penasihat pemimpin organisasi. Selain penasihat mafia, Vincenzo Cassano juga seorang pengacara.
Vincenzo menemui konflik saat kembali ke negeri asalnya yakni Korea. Penyelesaian konflik dengan sebuah perusahaan swasta menghantarkan dirinya pada pertemuan dengan para penguasa kapitalis korup yang haus darah segar dunia. Hingga mendobrak persengkongkolan antara penguasa dengan pengusaha.
Hal yang menarik, drama yang menyuguhkan pembunuhan sadis yang dilakukan Vincenzo kepada para cukong culas dan penguasa korup disambut hangat oleh para penggemar. Tindakannya dianggap wajar, pahlawan bagi kapitalis.
Robin Hood pastinya sudah tidak asing mendengar namanya. Dipercaya sebagai cerita rakyat Inggris kemudian divisualisasikan dalam film laga yang diperankan oleh Taron Egerton remake film Robin Hood; Origins. Cerita rakyat ini sudah tidak asing dalam ingatan. Robin Hood dikenal sebagai pencuri tapi hasilnya untuk rakyat jelata dan melawan para penguasa korup untuk kepentingan rakyat. Robin Hood dianggap sebagai Pahlawan yang dikenang dalam cerita rakyat Inggris.
Siapa yang mengenal sosok Salahuddin Al Ayyubi? Ya, beliau adalah Sang Pembebas Al Quds Yarusalem, Palestina. Salahuddin Al Ayyubi lahir pada tahun 532 H, beliau bukan lahir dari bangsa Arab, melainkan dari suku Kurdi, Kota Tikrit Irak.
Salahuddin Al Ayyubi adalah nama yang terpatri dalam hati setiap kaum muslimin sepanjang zaman selepas kepergiannya 9 abad silam. Yang dengan namanya seketika membuat ciut nyali Bangsa Eropa pada saat itu. 80 tahun lebih Tentara Salib menguasai Yarusalem. Hingga akhirnya aksi heroik dengan strategi perang, politik dan jihad fii sabilillah, Al Quds Yarussalem berhasil ditaklukan oleh Salahuddin Al Ayyubi dan kembali menjadi wilayah kaum muslimin. Inilah penaklukan kedua setelah ditaklukan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.
Yarusalem, Palestina adalah kota bersejarah bagi kaum muslimin. Al Quds adalah tempat Rasulullah SAW Isra' dan Miraj dan kiblat pertama kaum muslimin. Setelah kekhalifahan Turki Ustmani runtuh pada tahun 1924, Yahudi Laknatullah diberikan celah untuk kemudian merebut Yarusalem dari genggaman kaum muslimin.
Baru-baru ini, kita kembali melihat dengan beredarnya informasi di Palestina kembali terjadi gencatan senjata oleh kaum penjajah Israel. Beredar di sosial media, video dan foto pilu anak-anak Palestina yang di bombardir Israel Yahudi laknatullah. Beragam reaksi kecaman dan kutukan dari penguasa negeri-negeri kaum muslimin saling bersahutan kepada zionis Israel.
Nyatanya, Palestina tidak membutuhkan kecaman dan kutukan saja, melainkan aksi nyata dari para penguasa negeri-negeri kaum muslimin untuk mengusir kafir penjajah Israel yang telah puluhan tahun membantai kaum muslimin di Palestina. Justru mereka malah bermesra bekerjasama melalui eksport perdagangan dengan zionis Israel. Sungguh kami meringis melihatnya.
Kaum muslimin diibaratkan satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sedang sakit, maka anggota tubuh yang lain pun akan merasa kesakitan. Harusnya, saat kaum muslimin sakit dan tersakiti di Palestina, langkah kita sebagai seorang muslim yang bertaqwa adalah juga merasakan sakit itu kemudian membelanya. Hanya saja saat ini, kita tidak bisa membantu banyak karena terhalang oleh sekat nasionalisme.
Kita hanya bisa berdo'a, berdonasi dan speak up kepada seluruh dunia tentang ketidakadilan kaum muslimin di Palestina. Tanpa sadar, sebetulnya saat ini kita merindukan adanya Sang Penakluk itu. Salahuddin Al Ayyubi masa kini yang mengerahkan seluruh hidupnya untuk Islam dan dakwah menyambut bisyarah Rasulullah dengan tegaknya dienul Islam. Ya kita butuh dan menunggu aksi heroik itu terpatri kembali.
Sob, apakah Salahuddin Ayyubi ditemukan dalam serial drama? Tentu tidak. Sebab beliau bukan pahlawan khayalan, bukan pahlawan buatan sistem kapitalis. Kiprahnya dalam menyelamatkan dunia tidak pernah terselip pada lembaran episode skenario sutradara film seperti halnya super hero yang lain yang hanya mengejar rating penonton. Salahuddin Ayyubi, adalah sebuah nama yang termaktub dalam kitab-kitab ulama Salafush Shalih.
Mewangi sepanjang zaman, dan harusnya menjadi inspirasi bagi kaum muda milenial khususnya di Indonesia dalam membebaskan masjid Al Aqso' Palestina dan dalam perjuangan dienul Islam agar kembali tegak dimuka bumi. Jangan berkecil hati duhai para pemuda Indonesia, Salahuddin Al Ayyubi bukan dari Bangsa Arab tapi bisa merebut Yarusalem dari Tentara Salib. Ini fakta dan kesempatan untuk para pemuda Indonesia kemudian bisa bergerak dan speak up menolong saudara seakidah kita di Palestina yang dijajah zionis laknatullah. Wa'llahu alam bi showab.*
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!