Waspadai Ritual Ganti Kalender yang Penuh Kemaksiatan!

Oleh: Choirin Fitri 

Sobat voa-islam yang dirahmati Allah, detik-detik pergantian tahun baru 2019 sudah di depan mata. Sudah punya kalender baru belum nih? Kalau belum silahkan tukar tambah deh jika ada yang mau! Kalau tidak ada berarti kamu harus siap merogoh kocek deh untuk membelinya.

Uniknya dari sekian barang yang ada di rumah kita cuma kalender yang awet. Sekali beli cukup untuk jatah setahun. Iya nggak? Beda banget dengan makanan, beli seporsi saat itupun habis dilahap karena kelaparan.

Eits, meski cuman setahun sekali berganti ternyata memasang kalender baru ada ritualnya. Dan itu bisa menghabiskan uang makan selama sekian hari, minggu bahkan bulan. Maknanya? Banyak banget dana dihabiskan hanya untuk sekian detik momen ganti tahun Masehi.

Apa saja sih ritual yang sangat boros itu? Mari kita bongkar satu per satu ritualnya!

1. Ritual Bakar Duit

What? Duit dibakar? Nggak sayang tuh?

Lihat saja langit kelam yang temaram dengan cahaya bulan ditemani gemintang ada yang berbeda di malam pergantian tahun baru. Kembang api warna-warni nampak dari kejauhan. Cuma sekelebat lalu pergi menghilang. Menguap bersama terbakarnya rupiah yang digunakan untuk membelinya.

Sayang banget ya uang yang berharga cuman buat beli kesenangan warna-warni yang tak seberapa. Mending buat sedekah sebagai tabungan akhirat. Iya nggak?

2. Ritual Telolet

Tak perlu jauh-jauh kalau mau beli telolet. Para pedagang kaki lima sejak awal Desember sudah menjajakannya. Tinggal merogoh kocek yang minim di akhir bulan sudah terbeli sesuai model yang diingini. Tapi, hati-hati telolet ini bukan budaya Islam. Jadi, mending tinggalin aja biar nggak dikira kita niru-niru budaya kafir.

3. Ritual Melek'an atau Begadang

Bagi orang Jawa pasti tahu arti melek'an. Yang bukan orang Jawa biar nambah kosa kata. Melek'an bahasa kerennya begadang. Jangan dibilang di malam tahun baru mereka begadang untuk dzikir atau tadabur Al Qur'an. Kalau ini sih positif banget. Memang ada sebagian kaum muslimin yang melakukannya tapi lebih banyak yang begadang dengan cara sebaliknya. Nongkrong, ngecengin cewek, mabuk, dugem, dll. Padahal, aktivitas ini nggak ada manfaatnya sama sekali untuk kebaikan masa depan. Apalagi yang dilakukannya adalah kemaksiatan yang jelas mengundang azab Allah.

4. Ritual Mantengin Jam

Aneh bin ajaib ritual yang satu ini. Jam yang baik-baik saja dikecengin sampai detik akhirnya tepat pukul 12.00. Padahal, detik pasti berganti menit, menit berganti jam dan seterusnya tanpa ditunggu.

Yup, waktu punya sifat terus berputar. Meski kita ingin menghentikannya atau memintanya cepat berputar, kita takkan mampu. Pagi pasti datang tanpa kita tunggu. Lalu, apa gunanya mantengin jam? Nggak adakan? Jelas ini adalah ritual kesia-siaan.

5. Ritual Sorak Sorai

Ritual ganti kalender yang nggak kalah seru adalah gegap gempita saat pergantian tahun. Sorak sorai dari berbagai sudut kota terdengar membahana. Mengekspresikan kegembiraan, begitu mereka menyebutnya. Pertanyaannya, gembira untuk apa? Gembira karena jatah usia kita berkurang? Atau gembira karena kita masih diberi umur panjang? Jawabannya terkesan masih ambigu.

Fakta berbicara hanya untuk mengganti kalender saja ternyata banyak ritual yang tidak masuk akal dilakukan. Niatnya senang-senang eh, esoknya sampah berserakan. Uang dibuang. Waktupun ikut terbang menguap tanpa tujuan. Niatnya bersyukur satu tahun telah berlalu. Eh, subuh kelewat karena mata tak mau terbelalak setelah semalaman bergadang. Iman luntur. Takwa pun kabur. Niatnya cuma ganti kalender karena kalender lama sudah tak berlaku. Lha, kok kalendernya cuma sepuluh ribu rupiah ritualnya berjuta-juta. Bahkan, menelan milyaran rupiah jika dikalkulasikan seluruh dunia.

Tak ada yang istimewa sebenarnya di malam pergantian tahun. Matahari tahun baru masih sama terbit dari ufuk timur dan tenggelam di ufuk barat. Tempat kita berpijak tetap bumi dan langit sebagai atapnya.

Diri kitalah yang harus berubah menjadi lebih baik. Yup, hari ini harus lebih baik dari kemarin agar kita beruntung. Jika hari ini sama dengan hari kemarin, kita rugi. Dan celakalah jika sampai hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Begitu pesan Rasulullah Saw.

So sobat voa-islam, jangan sia-siakan waktumu hanya untuk hal yang tidak bermanfaat! Pergantian tahun Masehi biarlah berlalu sebagaimana hari-hari sebelumnya. Toh, setiap hari, di dalam diri orang beriman selalu ada resolusi untuk lebih baik. Jadi, gak perlu nunggu setahun sekali. 

Stay Muslim, dan jauhi perayaan tahun baru yang penuh kemaksiatan ya. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

• Toleransi dan Ucapan Selamat Natal
• Pernikahan Dini, Masalah atau Solusi?
• Toleransi Itu Untukku Agamaku, Untukmu Agamamu
• Menyambut Tahun Baru Masehi, Sudahkah Muhasabah Diri?
• Toleransi Dalam Islam bukan Sekadar Ilusi
• Menyoal Toleransi di Sistem Demokrasi dan Islam
• Blackpink, Generasi Terjebak Kemaksiatan
• Survey Abal-abal Masjid Radikal, Yuk Bangga jadi Aktivisnya