Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.426 views

Duit Oriented

Oleh: Amilah Haniif*

“Jenjing kapal udaraa

numpak sepur mudun jakarta

jakarta akeh duwit e

duwit e satus selawe…”

Sepenggal lirik lagu usang puluhan tahun silam yang entah siapa penciptanya ini ternyata masih familiar di telinga. Lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak khususnya anak Jawa di jaman old.  Kini masih juga dinyanyikan oleh anak-anak di jaman now.  Lagu yang minus gizi pembelajaran tersebut ternyata termasuk lagu pilihan favorit beberapa orang tua untuk bersenandung bersama anaknya.

Adalah Yuni (nama samaran) 37 tahun,  seorang ibu yang setiap hari berdagang sedari pukul 07:00 s/d 24:00 di salah satu warung lontong tepi jalan di kota malang.

Cuaca malam itu -seperti cuaca malam malam sebelumnya-  angin semilir yang begitu dingin menembus tulang .pada 23:10 wib (13-08-2018).  Yuni tengah menjaga warung seraya membawa putri semata wayangnya (3th). 

Tak sedang ada pembeli saat itu, terlihat yuni tengah bersenda gurau bersama sang anak yang tak mengenakan baju hangat dan alas kaki. Sang ibu mengajari menyanyikan lagu “jenjing kapal udara …”.  Anak itu untuk sang anak yang sukses mnyelesaikan tembang lawas “jenjing kapal udara ” tanpa salah sedikitpun. Terdengar menggemaskan sebenarnya, namun sayang lagu yang diajarkan tidaklah ‘bergizi’. Minus edukasi yang positif .

“Yungalaah nduuk jam segini masih aktif ceria, apa ndak ngantuk??” celetuk seorang emak pemilik stand sebelah yang saat itu datang untuk mengambil sesuatu yang tertinggal di warungnya .

Yuni menjawab “Anakku blm ngantuk mak… nanti tidurnya masih jam satu” (tersenyum).

“lho lho lho jam satu?kok betah sekali”

“iya wes kulino maak,memang saya atur begitu”

“lho apa besok subuh ndak ngantuk? angin juga yun kalo kemalaman tidurnya ndak apik”

“enggak mak ,anakku wes kebal, enakkan tidurnya maleman mak .biar besok bangunnya jam sepuluhan “(raut gembira)

“berarti bangunya tiap hari jam 10 an ?spa iya nduk??”(memaling wajah dari arah yuni menuju anak).

“nggak sekolah ta ??” tanya ibu itu lagi.

“belum mak umure masih 3tahun, memang tak ajari tidur malam biar besok gak ganggu saya jualan!! soale kalau pagi rame ramenya orang beli lontong eman mak”

“oh gitu”(dahi mengernyit, dalam hati ibu tesimpan kecewa dan rasa sesak pasca mendegar penjelasan Yuni)

“iyees mak kalau gak di atur gitu waah gak iso golek duit aku maak blaen cicilan sepeda motor n utangku banyak mak (tertawa lepas).

Beberapa menit kemudian suasana tetiba vacum , Yuni menambahkan cerita” tapi emboh ini nanti lek wes sekolah aku susah mak gak iso bebas nyambut gawe tah malian.”yok opo mben iki!!”keluh si yuni “koyok e tak emong no ae maak aku ben iso tetep nyambut gawe”!. (si emak terdiam) kali ini kadar kesesakkanya semakin terasa.

Beberapa saat kemudian…

Bremmm….sriiit..ckreek…suara motor mengerem di depan meraka

“sampun mantun mak gek ndang ayo muleh mak “ajak siska pada si emak

“Yun aku tak mulih disek yoo.iki wes di susul siska ”pamit si emak.

“Oh inggih maak ati ati. eits, sek bentar mak. Mak kalau ada tetangga rumah e njenegan yg mau ngasuh anak gak apa-apa beneran iki mak aku gelem mbayar piro ngunu..” kali ini si ibu tak mampu menjawab sepatah kata pun kecuali airmata yang tiba tiba menetes,  jatuh membasahi kedua pipi ranumnya. Sembari pulang ia bergumam  “kok tego banget emooh ngemong anak e dewe ”

----------

Secuil cerita menggelitik,  juga mengundang kemirissan.  Bagaimana tidak, seorang ibu yang sejatinya penetas generasi bertakwa. Justru sibuk bekerja memburu uang tak pandang waktu nemperhatikan apa yang sebenarnya dibutuhkan sang anak. Duwit oriented atau orientasi hidup terukur oleh uang inilah yang melulu dikejar, untuk memenuhi gaya hidupnya. Yuni sedikit mewakili orangtua yang setipe.

Uang, sekali kali tak akan mampu memberi pertolongan pada hari pertanggungjawaban atas apa saja yang diperbuat semasa hidup.  Apakah sesuai dengan ridho Allah ataukah tidak, di yaumil hisab kelak.

 

Anak : Amanah kepada Orangtua

Menjadi ibu untuk mendidik seorang anak itu adalah amanah sekaligus anugrah.  Sementara mendidik membesarkannya sesuai dengan cara yang Allah ridho ,  itu kewajiban..

Wahai ibu,  jangan kau renggut hak-hak anakmu demi ego duniawi lewat tindak lakumu.  Rubah mindsetmu tentang duwit oriented, kepada akhirat oriented.   Karena tak ada guna penyesalan di hari akhir.

Sistem kapitalis sekular- yang jahat dan tak sesuai fitroh manusia- adalah akar penyebab yang mampu mangikis keimanan.  Masyarakat kian hari kian menjauh dari Islam , Juga dalam menjalani kehidupan. Padahal Islam, agama yang dianutnya.  Sistem ini justru menyebabkan rakyat mengalami kedangkalan  berfikir dan kerusakan  bertingkah polah.

Di dalam sistem inilah,  Yuni dan wanita lainnya dihadapkan pada dua bahaya, yaitu (1) disorientasinya sebagai ibu serta (2) eksploitasi dirinya untuk kepentingan duniawi.  Semua agar industri-industri kapitalis berkembang.  Karena memangsa uang yang dihasilkan para ibu bekerja.  Di dalam sistem inilah, derajat wanita hanya dinilai dari seberapa besar materi yang dihasilkan. 

Waktunya habis untuk bekerja di luar rumah atas nama profesionalitas dan duit oriented. Menjauhkan bahkan menghilangkan fitrahnya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga serta madrasah pertama bagi anak-anaknya. Maka sungguh sistem ini sangat layak dicampakkan .

Sebagai gantinya, perlu diperjuangkan sistem kehidupan yatu Khilafah warisan Rasulullah Muhammad saw. Sistem yang akan memperlakukan wanita sesuai fitrahnya, yang memberikan jaminan bagi wanita. Jaminan seperti apa?

Di dalam sistem Islam, wanita diposisikan sebagai sosok yang dapat berkontribusi besar dalam membangun peradaban, tanpa mengalami disorientasi peran maupun dilemma. Terutama untuk menjalankan tugas utamanya sebagai ummu wa robbatul bayt.

Lalu bagaimana Islam sebagai sebuah sistem bisa memberikan jaminan kepada wanita? Peradaban Islam tegak atas syariat atau aturan dari Allah swt yang telah menciptakan laki-laki dan wanita,  serta mengatur kehidupan manusia secara adil dan seimbang, sesuai dengan fitrahnya. Sehingga tidak ditemukan permasalahan “kesetaraan gender” dan tidak ada diskriminasi laki-laki terhadap wanita  seperti yang seringkali dituduhkan Barat terhadap Islam.

Para ibu tidak diwajibkan bekerja untuk mencari nafkah, bahkan harus dinafkahi seumur hidup oleh walinya dan terakhir yang bertanggungjawab adalah Negara.  Di samping itu,  Negara wajib memberikan jaminan terhadap kebutuhan rakyatnya berupa pendidikan, kesehatan dan keamanan secara langsung.  Sehingga para ibu, tenang dalam melaksanakan tugas utamanya.  Hak anak pun bisa terpenuhi sempurna.

Semua itu, selama  13 abad sistem Islam telah terbukti  mampu dalam membangun jiwa jiwa rakyatnya. Membangun ketakwaan kepada sang Pencipta Allah swt. dan mampu membawa rahmat bagi seluruh alam.  Wallhualambishowab. [syahid/voa-islam.com]

*) Penulis Pegiat Sekolah Bunda Sholiha, Malang.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 09/01/2025 07:42

Sindikat Jual Beli Bayi, Matinya Nurani