Rabu, 18 Jumadil Akhir 1446 H / 29 Maret 2017 09:01 wib
7.221 views
Surat dari Bunda untuk Ananda yang Beranjak Remaja: Karena Kau Begitu Berharga
Untuk Ananda tersayang
Assalamualaikum...
Apa kabar, Nak? Dalam carut marut zaman yang sudah begitu tua dan mendekati akhirnya, Bunda harap kau baik-baik saja dan selalu dalam rahmatNya.
Nak, akhir-akhir ini Bunda cemas. Bunda sudah lihat di media sosial, trend anak muda sekarang, banyak yang suka memainkan permainan berbahaya yang tidak menghargai nyawa. Itu lho, Nak. Permainan berbahaya dengan menekan dada temannya kuat-kuat sampai orangnya pingsan - nyaris mati- lalu mereka tertawa, bergantian melakukannya. Nama permainan itu skip out challenge atau pass out challenge. Mereka menganggap pingsan hampir mati sebagai lucu dan menyenangkan. Padahal itu jelas merusak sel-sel otak lho, Nak.
Kau tahu kan, bahwa pelaku permainan ini pingsan akibat terputusnya oksigen ke otak (hipoksia) yang jelas merusak sel-sel otak, dan jika tidak beruntung pasti pingsannya akan bablas tak bangun lagi alias mati. Sudah banyak jatuh korban. Kalaupun tidak tewas, orang yang melakukan permainan ini jadi berkurang kemampuannya dan bisa kecanduan untuk melakukan lebih, bahkan sampai nyawanya hilang. Menurut Bunda sih, hanya orang dengan mental disorder alias kelainan jiwa atau sudah bosan hidup yang bisa menganggap nyaris mati dan kebahayaan semacam ini sebagai tantangan, lucu dan menyenangkan. Bagaimana menurutmu, Nak?
Bunda juga lihat, sepertinya sekarang banyak orang yang tidak tahu makna hidup, sehingga bunuh diri pun dijadikan game, dianggap solusi, jadi trending topik bahkan banyak pelaku mengunggah aksi bunuh dirinya live di sosmed, sampai menjadi viral. Kau juga sudah melihatnya kan, Nak? Bagaimana menurutmu perbuatan tersebut?
Bunda juga dengar berita yang sedang panas, tentang maraknya berbagai kejahatan dan penyimpangan seksual macam sex bebas, LGBT, bahkan belakangan ini marak terungkap kasus pedofilia. Kau tahu, Nak, bahkan hewan saja tidak melakukan perbuatan tak bermoral semacam itu. Lalu bagaimana bisa manusia yang mengaku beradab melakukan perbuatan semacam itu, lalu menyebutnya sebagai modern dan atas nama Hak Azasi Manusia? Siapa yang memberi hak pada manusia untuk melakukan penyimpangan?
Jika kebebasan diperturutkan begitu saja pasti terjadi kerusakan dan kekacauan di muka bumi ini. Pikirkan itu, Nak. Agar kau tak kebablasan mempertuhan dan memuja kebebasan.
Bunda mengharapkan kau selamat di dunia ini dan di kehidupan setelah mati, Nak. Maka gunakanlah akalmu, berpikirlah mendalam dan jawablah pertanyaan mendasar ini dengan sepenuh kemampuan dan sepenuh kesadaranmu. Apapun yang akan kau lakukan, nak, tetaplah ingat:
Siapa dirimu?
Kau adalah putra Ayah dan Bunda. Kau adalah cowok keren vokalis band andalan sekolahmu. Kau bintang kelas. Kau adalah semua hal yang diinginkan oleh remaja lain.
Tapi jika pun kau gagal dan orang orang menganggapmu pecundang, ataupun jika karena suatu sebab kau kehilangan kecantikan atau keindahan rupamu, dan jika suatu saat kau menghadapi cobaan beraat hingga kau merasa sendiri dan serasa tak sanggup lagi..
Ketahuilah, Nak, semua status dunia itu tak ada yang abadi. Tapi ada satu status dasar (asasi) yang tak akan berubah meskipun dunia telah binasa.
Ingat satu hal, Nak. Status dasar yang abadi itu adalah bahwa Kau adalah manusia, makhluk ciptaan Allah. Dan jalan hidup yang telah kau pilih sejak dulu, kau adalah seorang muslim. Kau tahu kan, Nak, artinya menjadi muslim adalah berserah diri kepada Allah. Kau adalah hamba Allah.
Setelah kau mengenali dan tahu siapa dirimu lalu carilah jawaban selanjutnya. Untuk apa kau ada di dunia ini?
Allah telah memberitahu untuk apa manusia diciptakan, yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Jika lupa buka lagi kitab sucimu QS Adz-Dzariyat:56. Dan bagi seorang muslim maka hidupnya punya kewajiban dan tanggungjawab untuk menjalankan segala kehendak Allah dan menjauhi larangan-Nya. Juga untuk amar ma’ruf nahi munkar menyampaikan yang hak dan mencegah yang bathil. Beramal sebaik mungkin di kehidupan dunia yang singkat untuk bekal kehidupan akhirat yang abadi.
Jadi hidupmu itu sungguh amat sangat berarti, Nak. Jangan kau sia-siakan sedetik pun. Apalagi hanya hidup mati demi bola, hidup untuk makan atau pacaran. Atau melakukan permainan berbahaya yang gak jelas tujuannya. Hidupmu terlalu berharga,Nak. Kerahkan upayamu untuk mencapai tujuan hidupmu saja nak. Dan tujuan hidup ini adalah : Untuk meraih ridlonya Allah.
Jika kau sudah tahu siapa dirimu, dan apa tujuan hidupmu, maka jawablah pertanyaan terakhir ini: Kemana kau akan pergi setelah kehidupan dunia ini?
Hidup manusia begitu terbatas. Kematian akan datang kapan saja tanpa kita ketahui. Kau pikir ke mana jiwa manusia pergi setelah mati? Apa iya sudah selesai dan menghilang begitu saja. Secara logika saja dalam ilmu fisika, dikenal hukum kekekalan energi. Sedangkan jiwa manusia, bisa dianggap sebagai bentuk energi. Selamanya energi itu tak hilang, hanya berubah bentuk dan berubah dimensi. Demikian juga jiwa manusia. Sebagai muslim, kita mengimani bahwa ada kehidupan setelah mati. Jiwa manusia akan di mintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Amal perbuatan baik atau buruk sebesar dzarrah (atom) pun, termasuk niat yang terlintas di hati dijanjikan akan dibalas oleh Allah. Akhirnya ada dua rumah tujuan di akhirat nanti. Neraka atau surga.
Jika memilih Neraka dengan segala keburukan dan siksanya. Sungguh amat mudah dan enak. Tinggal lakukan saja segala yang kau suka, gak ada urusan dengan aturan Tuhan. Agungkan kebebasan dan pertuhankan hak asasi manusia. Atau kalau sudah bosan hidup, tinggal bunuh diri saja. Gampang kan. Bisa dipastikan neraka akan menjadi rumahmu yang abadi.
Jika kita pilih surga, maka jadikanlah Islam sebagai jalan hidup. Tunduklah pada semua aturan Allah tanpa kecuali. Bukan malah membangkang dan membuat aturan sendiri atau mempertuhan kebebasan, sambil mengatakan bahwa aturan nabi dan ayat kitab suci sudah tak layak dan ketinggalan zaman. Karena Islam sudah dibuat sempurna oleh Allah, dalam segala aspek kehidupan. Maka lakukanlah perbuatan calon penghuni surga, Nak. Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuanmu dalam melakukan dan menimbang segala perbuatan. Bersabarlah atas segala kesulitan dan cobaan yang timbul akibat jalan hidup Islam yang kau pilih.
Itulah yang Bunda harap kau pegang teguh, Nak. Bunda harap kau tidak akan hanyut mengikuti arus trend yang dimurkai Allah. Bunda menyayangimu dan selalu berdo’a semoga kita akan sukses di dunia dan akhirat, menjadi ahli surga dan meraih keridloan Allah. Aamiin.
Wassalamu’alaikum..
Bunda
Hana S. Muti, mewakili para Bunda yang memunyai kegelisahan yang sama.
(riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!