Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
18.205 views

Mualaf Tim Humble: Agama Barat dan Timur Mistik Kupelajari Hingga Bertemu Islam (Bagian 1 dari 2)

 

Assalamu’alaikum. Namaku Tim Humble dan aku masuk Islam di usia 14 tahun. Usia yang masih sangat muda untuk bisa memilih agama dengan benar. Tapi Alhamdulillah, Allah telah menuntunku di jalan kebenaran ini.

Masa remaja sebelum mengenal Islam, aku adalah sosok yang sangat pemberontak. Orang tua, sekolah, pihak yang berwenang atau kepolisian, semua aku tentang. Nilai akademisku bagus tapi selalu saja aku membuat masalah bagi orang-orang di sekelilingku. Aku tidak mau patuh pada siapa pun. Bahkan tidak jarang, aku berbuat sesuatu sekadar ingin membuat marah pihak lain. Merokok misalnya. Kemudian pertarungan antar pelajar, saling menjerumuskan teman, berkhianat satu sama lain, dan sebagainya.

Sikap memberontak ini pula yang membuatku menolak konsep agama orang tua. Aku tidak percaya dengan apa yang mereka yakini. Aku merasa bahwa aku lebih tahu daripada orang lain yang bahkan tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Berbekal rasa sok tahu ini pula, aku memilih membaca untuk meningkatkan wawasanku.

Di usia sekitar 11 tahun, aku sudah gila membaca. Orang tuaku bilang, memang sedari kecil aku tidak suka nonton TV. Daripada duduk manis di depan TV, aku lebih suka dibacakan puisi, cerita, dinyanyikan lagu anak-anak dan semacamnya. Dari hobi membaca inilah nantinya, Allah menuntunku untuk mengenal Islam.

...Daripada duduk manis di depan TV, aku lebih suka dibacakan puisi, cerita, dinyanyikan lagu anak-anak dan semacamnya. Dari hobi membaca inilah nantinya, Allah menuntunku untuk mengenal Islam...

Dalam rentang waktu 2 tahun yaitu mulai usia 11 hingga 13 tahun, aku membaca ‘gila-gilaan’. Semua koleksi buku ayahku sudah habis kubaca bahkan buku tentang filosofi. Aku ingat membaca buku-buku tersebut yang mayoritas isinya tentang agama. Dan aku tidak percaya terhadap konsep tuhan yang ada di buku-buku koleksi ayahku tersebut. Aku tetap percaya adanya Tuhan, tapi aku tidak tahu Tuhan seperti apa yang layak untuk kupercaya.

Aku ingat, aku selalu membutuhkan kekuatan doa saat benar-benar menginginkan sesuatu. Saat itu di usia 11 atau 12 tahun, aku memanjatkan doa meskipun aku tidak tahu kepada siapa aku berdoa.

Keyakinan Kristen Protestan tidak membuatku bahagia dan puas. Agama ini penuh hal-hal yang tidak masuk akal terutama konsep triniti atau tiga dalam satu. Dengan terus terang kukatakan hal ini kepada setiap orang Kristen yang kutemui.

Kemudian aku berpaling pada Katolik. Saat itu kupikir agama ini lebih masuk akal sedikit daripada Kristen Protestan. Tapi konsep pengakuan  dosa di dalam Katolik terasa aneh untukku: kita masuk ke dalam ruang sempit dan mengaku dosa pada manusia. Ya sudahlah, agama ini tak bisa kupilih.

...Di satu titik aku menyimpulkan bahwa semua konsep agama-agama tersebut salah. Aku pun kembali melanjutkan pencarian dengan apa yang kuyakini sebelumnya: Tuhan itu ada tapi Tuhan yang bagaimana yang layak aku sembah?..

Aku pun mulai melirik agama-agama timur yang penuh mistik, salah satunya Budha. Lagi, aku tidak menemukan substansi hidup yang sebenarnya. Aku hanya mencari satu hal: tujuan hidup kita di dunia. Mengapa sesuatu hal terjadi padaku? Mengapa aku merasa mudah depresi? Mengapa aku merasa tidak bahagia? Mengapa aku? Kucari jawaban di agama timur ini. Ketemu konsep ide reinkarnasi, menurutku ide ini malah makin konyol saja.

Di satu titik aku menyimpulkan bahwa semua konsep agama-agama tersebut salah. Aku pun kembali melanjutkan pencarian dengan apa yang kuyakini sebelumnya: Tuhan itu ada tapi Tuhan yang bagaimana yang layak aku sembah?

Menginjak SMP, situasi mulai sedikit membaik. Aku bertemu dengan teman-teman yang baik dan mulai meninggalkan bacaan filosofi di hal-hal tertentu. Aku ikut kelas Pendidikan Agama yang merupakan kurikulum nasional.

Pengajar di mata pelajaran ini adalah seorang perempuan penganut neo Budha. Ibu guru ini sangat membenci Islam. Dia menganggap Islam itu bagus di teori tapi pemeluknya sendiri tak ada yang menjalankan teori tersebut. Pendapat seperti ini tak bisa diikuti begitu saja, pikirku saat itu. Tentu saja antara ajaran dengan pemeluknya tidak bisa disamakan begitu saja. Kita tak bisa menilai Islam dari perilaku pemeluknya, tapi seharusnya dari ajaran konsep Islam itu sendiri.

Selain membenci Islam, Bu Guru ini juga tidak percaya dengan agama Semit lainnya yaitu Kristen. Konsep Kristianity menurutnya tidak masuk akal. Ketidakpercayaan Bu Guru ini membantuku dalam menemukan Islam.

Di mata pelajaran ini diajarkan juga konsep Tuhan dalam Islam yang hanya ada satu Tuhan. Wow...konsep yang sangat masuk akal. Berawal dari sinilah, perkenalanku dengan Islam dimulai. (riafariana/voa-islam.com)

Sumber: imaancentral

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X