Sabtu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Mei 2016 09:28 wib
10.481 views
Sekulerisasi Digital Pemuda Muslim
Sahabat VOA-Islam...
”Setiap 60 detik, terdapat sekitar 700000 pencarian di Google, 695000 status baru di Facebook, 98000 status twitter, 1500 tulisan blog, 600 lebih video diunggah ke Youtube, dan statistik mencengangkan lainnya” – Go-Globe.com
Informasi mengalir dengan sangat deras di masa serba internet seperti sekarang. Begitu banyak yang dapat kita lihat, baca, dan dengar di internet. Statistik ketersediaan informasi sangat mencengangkan, setiap harinya kita banyak menerima aliran informasi yang sayangnya sebagian besar belum tentu bermanfaat dan relevan dengan kebutuhan kita.
Internet dan Media Sosial(medsos) seperti pedang bermata dua, menawarkan kemudahan di satu sisi namun menyimpan peluang kerusakan disisi yang lain. Dianggap sebagai media berekspresi yang dilindungi oleh jargon “kebebasan” dan HAM, beragam konten tak layak konsumsi diumbar ke publik.
Para netizen, termasuk remaja yang (secara sadar atau tidak) mengeksplotasi materi seksualitas diri mereka sendiri (dalam foto dan video), membuka peluang bagi para pelaku eksploitasi dan kekerasan seksual. Termasuk juga promosi nilai-nilai kebebasan seperti LGBT oleh para raksasa digital yang jelas berdampak negatif pada generasi muda Muslim karena akan membawa generasi umat manusia pada ambang kepunahan, menyebarkan wabah penyakit dan mengakibatkan depopulasi manusia.
Tantangan sekulerisasi digital yang mengakibatkan krisis identitas dan krisis iman pada jutaan pemuda Muslim di dunia Islam harus dijawab dari hal yang paling mendasar, yakni bagaimana membangun identitas yang kuat dalam diri pemuda Muslim. Kita ketahui Barat selalu ingin merebut keberpihakan pemuda Muslim, jikapun mereka gagal setidaknya mereka telah melumpuhkan idealisme kaum Muda hingga membuang waktu dan masa muda mereka dengan banyak hal yang merusak.
Perlu dilakukan upaya “dakwah digital” yang intensif, pada kalangan kaum muda untuk membangun identitas pada kaum muda agar kembali mengarahkan perhatian terbesarnya hanya kepada Islam dan umat Islam. Arahkan pemuda Muslim agar fokus pada konsumsi informasi yang penting dan agung yakni tsaqofah Islam, berikutnya adalah ilmu yang bermanfaat, serta fakta problematika umat Islam. Dakwah digital ini juga harus bertarget membina pola pikir dan pola sikap generasi muda Muslim dengan Islam sehingga terbentuklah kepribadian Muslim yang kuat dan khas. [syahid/voa-islam.com]
Penulis: Sri Indrianti
(Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Tulungagung
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!