Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 2 September 2015 11:06 wib
10.328 views
Resensi The Lost of Java: Ketika Pulau Jawa Terancam Punah
Judul Buku: The Lost Java
Penulis: Kun Gea
Penerbit: IG Press
Cetakan/Tahun: II / 2012
Halaman: 418
Diawali dengan tragedi di Vinson Massif sebagai gunung tertinggi di Antartika oleh sejumlah ilmuwan Indonesia, prolog dimulai. Misi mereka untuk menyelamatkan bumi gagal. Satu ilmuwan dinyatakan tewas, satu terluka, dan tiga lainnya bertekad merawat yang terluka beserta bayi yang dikandungnya seumur hidup.
Kegagalan misi di Antartika tak menyurutkan semangat para ilmuwan ini. Mereka terus menyimpan idealisme untuk menjaga estafet penyelamatan bumi pada generasi setelahnya.
Gia dan Rio (Indonesia), Davis (Amerika), Mahmoud (Iran), Joda dan Sharma (India) adalah tim berikutnya yang harus berangkat ke Vinson Massif untuk menyelesaikan yang tertunda setelah misi sebelumnya gagal. Keselamatan bumi dari ancaman pemanasan dan pendinginan global ada di tangan mereka. Tanpa disadari, ada satu anggota tim yang disusupkan oleh musuh untuk menggagalkan misi.
Dihadirkanlah musuh besar dalam sosok agen rahasia dari negara zionis, Israel yang bermarkas di Tel Aviv. Mereka berusaha untuk merebut formula tersebut demi menghancurkan pulau yang dianggap strategis menghalangi tujuan Israel Raya yaitu Pulau Jawa. Yang menjadi tanda tanya, di balik zionis ini ada sosok ilmuwan yang menyimpan bara dendam menyala misi tersebut beserta orang-orang di baliknya.
Musuh dalam selimut beserta peran sang ilmuwan yang penuh dendam akhirnya membawa korban kepada anggota tim. Rio dan Davis tewas di Vinson Massif dalam upaya menyelamatkan bumi. Gia, Joda dan Sharma selamat meksipun harus berdarah-darah. Misi berhasil. Tapi ancaman bagi nyawa mereka masih berlanjut bahkan hingga terbawa ke markas besar penelitian yang berada di Indonesia. Hingga akhirnya, terkuak rahasia besar mengapa nyawa mereka begitu diinginkan oleh sang musuh.
...Novel The Lost of Java ini cukup provokatif dalam pemilihan judul tapi cukup cantik dan pas dalam mengemas ide. Mulai dari kematangan penulis dalam menyajikan logika pemanasan global, intrik konspirasi hingga sisipan roman antara tokoh-tokoh di dalamnya...
Novel The Lost of Java ini cukup provokatif dalam pemilihan judul tapi cukup cantik dan pas dalam mengemas ide. Mulai dari kematangan penulis dalam menyajikan logika pemanasan global, intrik konspirasi hingga sisipan roman antara tokoh-tokoh di dalamnya membuat pembaca merasa bahwa kejadian tersebut nyata.
Oya satu lagi, kesalihan para tokoh dihadirkan dengan natural sehingga bila dihayati dengan mendalam novel ini layak disebut novel yang islami juga. Bahkan ide tentang poligami ditampilkan secara elegan. Jauh lebih elegan dari novel best seller yang kemudian difilmankan dan heboh itu.
Sayangnya, ilustrasi kover kurang mendukung untuk membuat calon pembaca atau pembacanya memilih novel tersebut di antara tumpukan novel lainnya. Bahkan saya pribadi awalnya membeli novel ini bukan karena tertarik tapi lebih karena saat itu tak ada novel lain yang bisa dijadikan pilihan. Dan sssttt, saya membelinya pun di area cuci gudang ketika ada pameran buku di Surabaya.
Asli, saya menyesal membaca buku ini. Menyesal mengapa tidak dari dulu saya tahu dan membacanya. Karena secara keseluruhan, The Lost of Java ini adalah novel keren dan penuh wawasan sebagai karya fiksi. Bravo! (riafariana/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!