Sahabat VOA-Islam yang Shalih dan Shalihah...
InsyaAllah bagi Anda sekalian, dakwah bukanlah istilah yg awam. Bahkan sebagian besar dari kita, telah menghabiskan seluruh waktu yang Allah karuniakan di jalan Dakwah. Hanya saja, ada sebagian kecil dari kita yang menjadikan dakwah sebagai prioritas hidup, dimana seluruh waktu, pikiran, tenaga, uang bahkan nyawa dikorbankan untuknya.
Ada kemirisan yg nyanyar menghinggapi relung hati, manakala masuk praduga-praduga salah dalam menjalankan amanah dakwah. Muncul "debat diri" yg membatasi upaya serius dan pengorbanan dalam dakwah. Ada semacam "pembenaran" atas usaha yg sebisanya dan apa adanya untuk dakwah, padahal yg dituntut dari kita untuk dakwah adalah seluruh potensi hidup kita.
Diantara "debat diri" yg sering mendakwa aktivis pengemban dakwah diantaranya:
1. Mereka yg merasa memiliki harta dan telah menginfakan seluruh hartanya untuk dakwah, muncul praduga salah yg menjadi "debat diri", akhirnya dirinya berkesimpulan harta yg telah di infakan sudah cukup untuk menunaikan amanah dakwah. Muncul persepsi-persepsi jahat dalam dirinya: "aku kan sdh byr infak? Iltizamat ku kan sdh besar? Agenda kan sdh aku back up semua dananya? Bahkan kebutuhan pribadi beberapa pengemban dakwah telah aku penuhi. Bukankah itu sdh cukup? Aku memang tdk bisa terlibat banyak dalam agenda dakwah, krn aku fokus dalam kerja agar dapat menalangi semua kebutuhan dakwah. Aku fikir aku telah mengambil dan memberikan bagian yang terbaik dari diriku untuk aku infakan di jalan dakwah".
2. Mereka yg merasa memiliki waktu dan terkendala urusan harta, merasa waktu yg telah diberikannya sudah cukup untuk menunaikan amanah dakwah. "Debat diri" menghinggapinya dan menimbulkan banyak persepsi salah : "aku telah menyerahkan seluruh hidupku untuk dakwah, maka bukankah itu cukup bagiku? Bukankah untuk urusan harta Allah SWT mengetahui udzur yg ada padaku? Aku fikir aku telah mengambil dan memberikan bagian yang terbaik dari diriku untuk aku infakan di jalan dakwah".
3. Mereka yg memiliki keahlian tertentu, keilmuan tertentu, merasa bahwa ilmu dan keahliannya yg sangat dibutuhkan dakwah sdh cukup untuk menunaikan amanah dakwah. Muncul persepsi salah: "aku kan ahli dalam bidang ini? Agenda dakwah sudah pasti tidak akan maksimal tanpa keahlianku ini. Bukankah tidak mengapa jika di hal yang lain aku tidak terlibat dalam dakwah ? Biarlah keuangan kebutuhan nya dilengkapi yang lain, biarlah untuk hal yg teknis dilengkapi yg memiliki waktu lebih. Aku fikir aku telah mengambil dan memberikan bagian yang terbaik dari diriku untuk aku infakan di jalan dakwah".
4. Bagi yang diamanahi kepemimpinan dalam dakwah, merasa aspek manajerial yg telah dijalankan menjadi ukuran telah tertunaikannya amanah dakwah. Sekali lagi, dirinya sering didebat oleh praduga-praduga salah yang menggiringnya tidak mengupayakan seluruh daya dan upaya untuk merealisir tujuan dakwah. Terkadang ia berujar : "aku kan pemimpin ? Aku kan sdh perintahkan ? Aku kan sdh instruksikan ? Anggaran kan sdh aku delegasikan? Aku kan sudah SMS taklifnya? Lalu apakah masih ada yg kurang? Aku fikir aku telah mengambil dan memberikan bagian yang terbaik dari diriku untuk aku infakan di jalan dakwah".
Saudaraku, coba simak Firman Allah SWT sbb:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka”. (At Taubáh: 111).
Dalam dakwah ini, yang dituntut tidak sekedar yang kita mampu dan yang kita miliki. Yang Kita mampu sudah pasti harus kita lakukan, yang kita miliki sudah pasti kita berikan. Bagaimana jika kita belum mampu dan kita juga belum memiliki?
Dakwah inilah yg menuntut kita mampu dan harus memiliki. Saat Rasul SAW belum menguasai tehnik perang dg manjanik dan dabbabah, beliau mengamanahi sahabat untuk mempelajari dan menguasainya. Saat beliau tidak menguasai bahasa Persia, beliau perintahkan Zaid bin Tsabit mempelajari dan menguasainya.
Saat beliau membutuhkan dana untuk kebutuhan perang, beliau kumpulkan sahabat2 beliau untuk menghimpun harta dan logistik untuk kebutuhan perang, sampai masih terngiang ditelinga kita bagaimana sahabat Umar RA yg menyerahkan separuh hartanya namun tidak sanggup mengalahkan ketulusan dan keikhlasan Abu Bakar as Sidiq yang telah menginfakan seluruh hartanya untuk dakwah.
Alhasil, yang dituntut dakwah dari kita adalah SELURUH HIDUP KITA! yang dituntut dakwah dari kita adalah SELURUH POTENSI KITA! yang dituntut dakwah dari kita adalah SELURUH DAN SEGALANYA DARI KITA BAIK YANG TELAH KITA MILIKI MAUPUN YG BELUM KITA MILIKI.
Maka bagi yg berharta, dakwah ini juga membutuhkan waktu, pikiran dan tenaga Anda. Yang memiliki waktu, dakwah ini juga membutuhkan harta meski sebatas kemampuan Anda. Yang memiliki keahlian, dakwah ini juga membutuhkan waktu dan harta yg Anda miliki. Yang diberi amanah kepemimpinan, dakwah ini membutuhkan segala hal dari Anda untuk berada dan bersama-sama jamaah yg Anda pimpin dalam mengemban amanah dakwah.
Jadi, DAKWAH INI MEMBUTUHKAN SEGALA HAL YANG MAKSIMAL DARI KITA DAN SEMUA AKAN BERPULANG KEPADA KITA DI SURGA.
Maha benar Allah SWT yg berfirman :
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنْ الْمُسْلِمِينَ . وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ . وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata:”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.
Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (Fushshilat: 33-35).
Selamat Wahai Pengemban Dakwah, Anda telah mengambil pilihan terbaik dalam hidup. [syahid/voa-islam.com]
Penulis: Ahmad Khozinudin, SH. (advokat, aktivis Hizbut Tahrir Kota Bekasi)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com