Selasa, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 23 Desember 2014 11:30 wib
25.883 views
Santri Aswaja VS Guru Liberal Tentang Ucapan Selamat Natal
Menjelang Natal, hukum muslim ucapkan selamat natal ramai diperdebatkan. Sebagian tokoh Islam terang-terangan bolehkan ucapkan selamat Natal untuk membangun toleransi, asalkan tetap pada keyakinan Islam. [Baca: Innalillah, Quraish Shihab Bolehkan Muslim Ucapkan Selamat Natal]
Sebagian tokoh lain dari kalangan ulama membimbing umat untuk tidak ikut-ikutan merayakan Natal dan mengucapkan selamat natal kepada pemeluk Kristiani. Alasannya, dalam perayaan Natal terdapat keyakinan yang bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. dalam Wikipedia Eksiklopedia Bebas disebutkan, "Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus." Nah lo. [Baca: Syaikh Utsaimin Haramkan Mengucapkan Selamat Natal]
Sedangkan dalam Islam, Allah itu Esa. Tidak beranak dan tidak diperanak. Dia Maha kuasa tidak butuh pada selainnya. Dia sangat murka kepada pihak-pihak yang menuduhnya memiliki anak, sehingga Dia menghukumi mereka sebagai kafir.
Berikut ini salah satu argument rasional membungkam pihak-pihak yang gampangkan ucapkan selamat atas hari raya agama lain. Selamat mengikuti:
Guru Liberal : Murid muridku, jangan lupa, besok ucapkan selamat natal kepada umat nashrani ya..!!!
Santri Aswaja : Maaf pak guru,.. kami tidak mau..!!!
Guru Liberal : Lho gak apa apa kok, itu kan cuma kata kata..
Santri Aswaja : Sekali lagi maaf pak guru, saya takut batal, lagian ustadz kami tidak pernah menyuruh dan mengajarkan kami untuk mengucapkan selamat natal.
Guru Liberal : Ah,... masak cuma kata kata saja sampai sebegitunya.!!!
Santri ASWAJA : Pak guru sudah punya istri belum..???
Guru Liberal : Sudah. Kenapa kok kamu tanya seperti itu..???
Santri ASWAJA : Apakah Pak Guru mau atau berani untuk katakan kepada istri bapak kata cerai / talaq 3..???
Guru Liberal : Ya jelas tidak mau.!!!,
Santri ASWAJA : Lho kenapa pak..???
Guru liberal : Karena itu berarti akan melepaskan ( 'aqdun ) nikah sy dgn istri saya.
Santri ASWAJA : Lho, kan cuma kata kata..!!!
Guru Liberal : Ya benar, cuma kata kata, dulu aku menikah ijab qobul juga dengan kata kata, batalnya hubungan suami istri pun juga bisa dengan kata kata, tetapi itu benar benar akan memisahkan ikatan saya dengan istri saya, jika kata kata itu saya ucapkan. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!