Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.570 views

Satu Islam, Beragam Harokah!

Oleh: Abu Usamah bin Adam Khohar Blori

(Pengasuh Maqdis Dharur Anshor Ngawen Blora)

 

Sahabat Smart Teen yang Dirahmati Allah SWT...

Suyanto (bukan nama sebenarnya) adalah remaja masjid yang rajin beribadah, tiap harinya. Dia ikut membantu berjalannya aktifitas masjid di kampungnya. Tingginya semangat dalam bertafaqqufiddin memuat dirinya tak kenal lelah dalam belajar dan berguru kepada siapa saja. Ttiba tiba, suatu hari, jamaah masjid tersebut merasakan hal yang beda, karena Suyanto tak lagi muncul di masjid dan lebih senang sholat di rumah.

Setelah di konfirmasi salah satu teman akrabnya, alasan Suyanto tak mau sholat jamaah lagi, karena menurut yang disampaikan ustadz barunya, masjid yang ada termasuk ahlul bidah dan haram sholat di belakang imam yang melakukan bidah.

Abdulloh (bukan nama sebenarnya) mahasiswa kedokteran ini dulu sangat ramah dan bergaul dengan siapa saja. Setiap ada kajian dimana pun, tanpa pandang dari kelompok mana, dia selalu berkenan untuk hadir bersama ikhwan lainnya. Hanya saja, kini Abdulloh telah berubah, dia sudah tak mau hadir di kajian-kajian yang ada, kecuali dengan kajian yang diselelenggarakan oleh jamaahnya. Ternyata, kini Abdulloh telah berbaiat dengan Amir yang dirasa mantap dalam dirinya.

Fahri dan Lutfi (bukan nama sebenarnya) adalah sahabat akrab sejak dari desa. Akan tetapi, akhir-akhir ini mereka terus bersitegang dalam sebuah perdebatan yang panjang, dan selalu berakhir dengan sebuah vonis yang mengerikan. Pasalnya, mereka berdua sekarang menempuh dua jalan yang berbeda. Fahri aktif disebuah harokah penegakan Khilafah sedang Lutfi aktif di harokah pro-demokrasi.

Sungguh fenomena di atas adalah sedikit contoh untuk mewakili keadaan yang ada, betapa banyak percekcokan dan pemvonisan tanpa ilmu menyebar dimana-mana. Ukhuwah corat marit tak tersatukan, benih-benih permusuhan serta memandang hasad sesama aktifis kajian begitu merata. Sungguh ini adalah sebuah fenomena yang tak boleh diabaikan.

Banyaknya jamaah yang bermunculan, lahirnya ormas yang kian banyak, bukan malah menambah pundi kekokohan Islam, malah menjadi serat-serat perpecahan umat yang kian hari makin mengkuatirkan

Haruskah Permusuhan dan Perpecahan Sesama Tandzim dan Harokah itu Terjadi?

Shohwah islamiah kian tak terbendung, kajian muncul di setiap masjid dan musola, jamaah dan imamah terbentuk dengan mudahnya, forum kajian dan aliansi atas nama umat juga mudah kita dapati.

Sungguh hal itu seharusnya membuat kita lebih bangga dan senang, karena itu sebagai tanda, bagian dari bentuk proses keberhasilan dakwah para pendahulu kita yang telah ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam mendakwahkan Islam.

Akan tetapi, kondisi itu berbanding terbalik. Banyaknya jamaah yang bermunculan, lahirnya ormas yang kian banyak, bukan malah menambah pundi kekokohan Islam, malah menjadi serat-serat perpecahan umat yang kian hari makin mengkuatirkan.

Bahkan salah satu Syaikh, Fathi Yakan pernah memberikan alasannya:

“lahirnya berbagai harokah, tandzim,jamaah dan firqoh islamiah yang beraneka ragam itu kini sudah keluar batas dari batas sewajarnya.setidaknya di ukur dari sudut syariat bagi sebuah amal jamai, kemaslahatan bagi kaum muslimin, serta berbagai kenyataan dan akses negatif”.

Bahkan beliau menganggap feonomena ini semakin mengkwatirkan dan berbahaya. Tak ada yang tahu kesudahan selain Allah SWT. Pernyataan tersebut di latarbelakangi karena fenomena keberagaman ini dinodai dengan sikap fanatisme, sehingga keberagaman tersebut tidak melahirkan kecuali semakin memuncaknya permusuhan.

Mereka saling menghembuskan nafsu hasad dan iri dengki kepada sesama tandzim, bahkan mereka selalu mencari-cari kelemahan jamaah di luar kelompoknya, dan terus melontarkan kesalahan-kesalahan serta perbedaan, dengan berkeyakinan kelompoknyalah yang paling merasa benar sendiri.

Tentu saja ini adalah sebuah kegagalan dalam memahami tujuan syariat. Bukti ketergesaan untuk segera menuai hasil, dan lemahnya pensucian jiwa dari diri merekayang kian hari akan menumbuhkan rasa angkuh, untuk tidak bisa menerima kebenaran dari kelompok di luar mereka.Padahal hal yang seperti ini adalah jelas bertentangan dengan tuntunan syariat Islam.

para murobbi dan mursyid harus bekerja keras, untuk menyadarkan jamaahnya masing-masing, agar bisa bertasamuh serta memahami fiqih waqi’ yang ada. Mana yang ranah aqidah dan kita tak boleh mentoleransi dan mana ranah furu yang kita harus junjung tinggi perbedaan

 

Persatuan Umat Sebuah Proses Darurat yang Harus Segera Diwujudkan

Musuh-musuh umat Islam mereka bersatu. Komunis kini bangkit kembali, kaum minoritas kafirin Kristen kian berfoya-foya, dan liberalisme makin bergerak bebas tanpa hambatan, dan Syiah bermain di air keruh atas semua ini. Di sisi lain, umat Islam masih repot mencari kelompok mana yang nanti akan memberikan tiket surga untuk dirinya dan sibuk menyalahkan kelompok lainnya.

Seharusnya para murobbi dan mursyid harus bekerja keras, untuk menyadarkan jamaahnya masing-masing, agar bisa bertasamuh serta memahami fiqih waqi’ yang ada. Mana yang ranah aqidah dan kita tak boleh mentoleransi dan mana ranah furu yang kita harus junjung tinggi perbedaan.

Pasalnya, bila kita terus berfikir untuk menyeragamkan jamaah yang ada dalam bidang furuiah maka umur kita akan habis dalam hal it. Sedangkan permasalahan aqidah dan ukhuwah yang menjadi penopang kemenangan Islam akan terbengkalai dengan begitu saja.

Ayat al quran serta Hadist Nabi begitu banyak menyebutkan, bahkan ulama tidak sedikit telah mengarang buku tentang pentingnya permasalahan ini. Hanya saja semuabutuh waktu, karena untuk mewujudkan ini semua tidak semudah membalikan telapak tangan.

 

Kemajemukan Harokah dan Jamaah Sebuah Realitas

Kalau kita merunut dari kondisi yang ada, kemajukan ini terjadi karena ada beberapa perbedaan dalam memandang sistematika dakwah dan manhaj dalam kancah perjuangan amal islami.

Sebut saja dalam masalah jamaah imamah. Ada beberapa pandangan dalam melangkahkan, ada yang condong dengan cara sirriah (underground) dan ada sistem jahriah (terang-terangan). Para pejuang khilafahpun juga berbeda dalam melangkah, ada yang memakai dakwah dan parlemen, ada yang menempuh jalur dakwah dan tholabul nusroh dan ada yang istiqomah dengan dakwah dan jihad dalam pertempuran.

Bahkan ada beberapa kelompok kajian yang masih meributkan hukum membuat organisasi modern seperti ormas Islam dan yayasan. Mereka menganggap bidah, di sisi lain memandang itu hanya sebatas legality negara jadi bukan masalah.

Belum lagi munculnya para asatidz yang konsen kepada bidang tertentu dan membuat komunitasnya. Sebut saja konsen di zakat dan membuat komunitas zakat. Konsen di ruqyah syariyyah mereka membuat komunitas ruqyah. Konsen di tahfidz Al Quran dan membangun rumah tahfidz di mana-mana. Dan ada yang konsen di bidang pembendungan aqidah karena arus deras kristenisasi dan liberal.

Perbedan sistem,manhaj dan konsen dakwah sebenarnya bukan hal yang harus dibesar-besarkan, akan tetapi harus dimaklumi dengan terus berusaha disatukan. Pasalnya, mereka yang benar-benar sesat dan kafir telah bersatu padu menyerang kita.

 

Langkah Penyelamatan

Fanatisme atau Hisbiyah adalah sikap mengagungkan kelompok sendiri, bukan dinilai apakah dia berada dalam sebuah jamaah atau dia sebagai orang yang free-jamaah. Dan ini adalah pangkal dari perpecahan yang ada, sehingga harsu ada beberapa upaya yang harus dilakukan.

Ada 6 langkah yang insya Allah bisa menjadi obat bagi mereka yang terkena sikap ashobiyah terhadap kelompoknya.

Pertama:Memilih Satu Bukan Berarti Menafikan Kelompok Lainnya

Kerja dakwah ini harus ditata rapi dalam barisan yang kokoh, demikian Allah berfirman dalm QS Ash-Shaf ayat 4, sehingga musuh pun akan takut dan minder. Hal ini akan terwujud bila para aktivis bisa memahami di saat kita telah aktif dalam sebuah jamaah bukan berarti kita harus menafikan kelompok lainnya.

sebagai seorang muslim kita harus bersikap lemah lembut, sesama pejuang Islam harus bisa memberikan rasa aman, sesama aktivis harus bisa bersinergi kekuatan

Seorang aktifis harus sadar, tidak ada yang sempurna diakhir zaman ini, kita tetap akan membutuhkan peran kelompok lain, selain jamaah kita dalam kerja dakwah ini. Sehingga salah, bila ada seseorang yang telah berbaiat dengan kelompok tertentu kemudian dia menolak dan meniadakan kelompok lain

Kedua: Menjaga Sikap Santun dan Kebersamaan Ukhuwah

Dengan mengadakan acara kebersaman, dan aliansi ukhuwah adalah langkah agar kita bisa mengenal lebih jauh kelompok di luar kelompok kita. Maka menjaga sikap santun dihadapan kelompok lainnya dengan tetap menjaga ukhuwah adalah langkah agar tidak terjadi saling-cres di lapangan.

Apalagi sebagai seorang muslim kita harus bersikap lemah lembut, sesama pejuang Islam harus bisa memberikan rasa aman, sesama aktivis harus bisa bersinergi kekuatan. Bukankah itu semua telah difirmankan oleh Allah dalam Qur’an Surat Al Imran ayat 159 sehingga kita tidak mendholimi saudara kita sendiri?

Ketiga: Tidak Emosional dalam Aksi diLapangan

Sering kali, di saat kita terjun di lapangan bergerak di tengah umat, maka akan terjadi beberapa hal peristiwa. Maka bila itu terjadi perbedaan di lapangan, sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin, musyawarah dan kebijakan yang arif.

Merasa diri paling baik dan menganggap kecil orang lain adalah sikap sombong. Dan ini adalah akhlak setan yang diwariskan kepada manusia. Ketauhilah sikap ini sangat berbahaya bila bersemayam dihati para aktifis Islam

Janganlah emosional kita kedepankan, saling vonis menjadi jurus utama yang akhirnya akan mementahkan dari tujuan dakwah itu sendiri.

Kalau toh terjadi perdebatan alot, amak berikan hujjah dari setiap pendapat dan jangan sampai memakai kekerasan, apalagi berakhir dengan upaya penghalalan darah. Naudzubilah.

Keempat: Tidak Menonjolakn Diri dan Merendahkan Kelompok Lainnya

Merasa diri paling baik dan menganggap kecil orang ain adalah sikap sombong. Dan ini adalah akhlak setan yang diwariskan kepada manusia. Ketauhilah sikap ini sangat berbahaya bila bersemayam dihati para aktifis Islam.

Kita wajib berkhusnudhon kepada orang lain, kita harus bisa memandang gerak langkah orang lain dengan penilaian dhohir. Saat hal itu terjadi akan perbedaan maka kita harus berkhusnudhon bahwa ini bagian dari rahmat Allah.

Kelima: MenghargaiSsetiap Ijtihad dari Kelompok Lain

Sering kali terjadi perdebatan yang tak terelakan, hanya karena kelompok lain memilih jalan beda dengan jalan yang kita pilih,maka seorang aktifis harus faham betul, dalam berdakwah ada ruang berijtihad yang luas, karena bergerak di lapangan dan masyarakat awam yang lepas dari akhlak islami, kadang membuat seseorang aktivis mengalihkan rencana demi maslahat.

Maka apbila ada perbedaan ijtihad seharusnya ditabayun-kan, diluruskan dan berkahir saling menghormati, karena memang ijtihad dalam dakwah sangat dibutuhkan dalam kondisi tertentu

Keenam:Tak Berlebihan dalam Mengkoreksi Kekurangan Kelompok Lain dan Guluw Fi Takfir

Semua sepakat, tidak ada manusia sempurna di bumi ini, begitu juga kelompok. Akan ada celah untuk disalahkan, ada ruang untuk di koreksi, sehingga di saat kita melihat ada kesalahan dan ruang kekeliruan dalam kelompok lain, janganlah kita berlebihan dan ngawur dalam menyampaikan nasehat, apalagi sampai memvonis sesat tanpa tabayun, atau mengkafirkan kaum muslimin karena satu kesalahan yang belum jelas. Maka umat Islam harus bersikap tawasut dalam ini.

Semoga risalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X