Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
Assalamu’alaikum......
Allahu akbar... Allahu akbar.....Allahhu akbar....
Alhamdulillahirabbil’alamin berkat Rahmat Allah lah kita masih bisa dipertemukan dengan hari Iedul Adha tahun ini dan insya Allah Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1435 H....
Indah gema takbir mengalun mengiringi malam berkah, bergantian masyarakat masjid tak henti bertakbir Allahu Akbar.....Allahu Akbar....Allahu Akbar....
Begitu menggetarkan hati siapapun yang mendengarnya, khitmat dan menenangkan.
Yaaaa...itulah malam takbir, malam kebahagiaan bagi umat muslim yang senantiasa bersyukur akan sgala nikmat yang Allah berikan.
Aku menuliskan sebuah cerita, insyaallah dapat membuka hati dan pikiran kita untuk senantiasa memulai segala sesuatu dengan niat baik, apapun hasilnya serahkan pada Allah yang penting kita memiliki niat baik untuk membahagiakan orang disekitar kita.
Idul Adha ini salah satu wujud niat baik umat Islam yang ingin membahagiakan saudara-saudaranya dengan memberikan hewan qurban untuk bisa merasakan keberkahan serta kemegahan Idul Adha bersama.
Semoga Amal ibadah kita diterima oleh Allah..aamiin..
YUK mulai MEMBACA...
***
Suatu pagi ku lihat adik merengek pada ibu, nampaknya ia meminta sesuatu entah apa tak jelas omongannya diiringi dengan isak tangis. Seperti biasa sikap ibu hanya diam, dan terus memarut kelapa untuk bahan dagangan nanti siang.
“ibu....ibu....kapan bu.....kapan!!!” begitu rengekan adik semakin menjadi.
Kucoba menghampiri adik bungsuku Anita yang manis itu. Kubujuk dengan penuh kesabaran agar ia berhenti merengek dan tidak mengganggu pekerjaan ibu. Setelah lama berusaha akhirnya aku berhasil membujuk dan membawa Anita keluar rumah.
“teh, kita mau jalan-jalan kemana ?” Nita penasaran.
“Sudah jgn banyak tanya cantik, pokonya kita akan pergi ke tempat yang indahhhh banget dan banyak bunga warna warni disana. Kamu suka bunga kan !” jelasku
“iya ka aku suka banget, ayo kita pergi kesana.”
Dengan langkah penuh semangat Anita manarik lenganku menyusuri halaman rumah yang dipenuhi sampah dedaunan pohon kecapi. Perjalanan menuju taman berbunga itu memang cukup jauh dari rumah kami namun Nita tetap senang karna ia akan melihat bunga disana. Setelah 20 menit berjalan kaki, akhirnya kita sampai di taman bunga.....
“waahhhh.....indah sekali ka...” Nita terlihat takjub.
Indah memang taman buatan Allah ini, bunga yang tumbuh bukanlah hasil tanam para petani melainkn tumbuh secara alami dengan pupuk dari binatang ternak yang biasa ditinggalkan pengembala dan hujan sebagai penjaga kelembabannya.
Ku ajak Anita untuk terus menikmati harum bunga yang terhampar luas di hadapannya kini. Sambil kuselipkan pertanyaan, mengapa ia merengek kepada ibu seperti itu.
“Nita shaliha adikku yang paling manis, kamu tadi knapa merengek seperti itu? Mukamu jelek banget waktu nangis tau.” Godaku sambil memegang hidung mungilnya.
Nita menundukkan pandanannya dan melirik sedih kepadaku
“ada apa Nita, ko kmu jadi murung lagi.Kamu cerita dong sama teteh ada apa?”
“Teh, sebentar lagi lebaran Idul Adha kan ????”tanya Nita
“iya de benar, sebentar lagi...pintar kamu ingat kalau sbentar lagi Idul Adha hhe. Terus knapa de?” tanyaku penasaran.
“Aku ga minta mainan ko .....Aku juga ga minta beli baju atau tas baru untuk lebaran Idul Adha karena aku tahu walaupun aku minta dengan merengek ibu tidak akan membelikannya ya kan teh...? sama saperti tahun-tahun sebelumnya. Semenjak ayah meninggal kita tidak pernah lagi membeli barang baru yang bagus bahkan untuk makan juga seadanya saja.”
Hatiku sedikit sedih mendengar pernyataan Nita, adik kecilku yang baru berumur 13 tahun mengutarakan kesah hatinya padaku.
“Iya Nita, untuk saat ini kita memang belum bisa membeli semua yang kamu bilang itu, tapi kamu tidak boleh berfikir seperti itu, kita harus tetap bersyukur terutama bersyukur karena kita masih memiliki ibu yang setiap hari kerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Ayah sekarang memang sudah pergi meninggalkan kita, tapi Ayah pernah berpesan kepada kita apapun yang terjadi dalam hidup ini, kita harus tetap menjalaninya dengan sabar dan bersyukur”. Jawabku
“Iya teh Nita inget ko....tapi aku sedih .....kenapa harus kita yang susah? Teman-temn Nita engga.”
“sssstttt...Nita kamu ga boleh ngomong kya gitu. Setiap manusia sudah ditulis skenario kehidupannya oleh Allah termasuk cobaan dalam kebahagiaan ataupun kesengsaraan. Apa yang terjadi pada keluarga kita adalah cobaan dari Allah dan Allah berjanji pada siapapun hambanya yang bisa melewati cobaan ini dengan bersyukur maka insyaallah ia akan ditinggikan derajatnya di mata Allah. Apa kamu mau disayang Allah????”
“Mau teh....mau banget......tapi ...”
“tapi knapa lagi de, oia kan belum bilang sama teteh apa yang kamu minta sama ibu tadi ????” tanyaku semakin penasaran.
“Aku tadi tanya ibu, kapan kita bisa makan di restoran mewah? Aku pengen nyobain masakan luar negeri dengan potongan daging besar yang ada irisan kentang dan sayuran disisinya, trus di atasnya ada saus kental berwarna merah kecoklatan gitu,,, namanya itu st.....st..teak...gitu de teh tulisannya.heummmm lezat sepertinya teh.”
“ooooh steak maksud kamu, dari mana kamu tau makanan semacam itu de???” tanyaku lagi
“Kemarin di sekolah Sarah melihatkan gambarnya padaku, katanya dia dan keluarga sudah pernah makan malam di restoran steak itu. Aku jadi mau mencoba juga teh, kata Sarah rasanya enak, dagingnyapun empuk.”
“aduhh..aduh...Nita kamu ini ada-ada saja itukan kata Sarah, ko kamu jadi pgn ikut-ikutan gitu sih, kalau Sarah makan sayur paria atau minum jamu yang paling pahit sedunia apa kamu mau ikut nyobain juga???hayoo...”
“Ya ga mau dong teh, aku mau nyobain yang enak-enak aja.hhhhe”
“Yasudah, pkonya sekarang kamu ga boleh ikut2an temen seperti itu, ingat kalau kita harus selalu bersyukur..bersyukur..dan bersyukur...dan doakan saja semoga ibu dapat rezeki lebih dan bisa membawa kita makan di restoran steak.oke.”
“amin tehh..anin” Nita mengamini sambil tersenyum.
Kami kembali menikmati keindahan taman bunga, ku ajak ia mengitari taman dan kupetik beberapa tangkai bunga untuknya. Semakin merekah senyum Nita seakan ia lupa keinginannya makan di restoran steak.
Aku menatap senyum kecilnya dengan rasa bersyukur karna masih bisa menikmati hidup bersama Nita, saudara kandungku satu-satunya yang tentu paling aku sayangi. Sebagai kaka aku ingin slalu membahagiakan dia dan memberikan apa yang dia mau. Skarang ia punya permintaan, tak banyak dan tak muluk-muluk memang. Tapi bagiku dan ibu menuruti inginnya untuk makan di sebuah restoran tentu sebuah mimpi yag cukup berat untuk dicapai. Bagaimana tidak, untuk makan sehari-haripun ibu sudah sangat berusaha walau kadang hanya sekedar nasi dan garam menjadi santapan. Bukan keadaan yang aku sayangkan tapi sungguh aku masih selalu bersyukur dalam keadaan seburuk apapun, cinta kasih sayang ibu dan ayahlah yang selalu mengajarkan aku seperti ini, bersyukur.
***
Hari semakin terik, aku mengajak Anita pulang karena Aku harus siap-siap berangkat kuliah begitu juga Nita yang harus bersiap ke sekolah.
Sesampainya di rumah, ku lihat ibu sudah selesai memasak semua dagangan dan aku segera membantu menyusunnya ke dalam tas rinjing. Aku membaginya ke dua tempat satu untuk Nita bawa ke sekolah dan satu lagi aku yang akan menjualnya di kampus. Kami membawa dagangan ke tempat belajar yaa lumayan untuk tambahan membeli peralatan tulis. Untuk masalah bayaran kami berdua masih bersyukur karena kami mendapat beasiswa sehingga bisa sedikit meringankan beban biaya yang harus ditanggung ibu.
Aku sebagai kaka, masih memikirkan bagaimana caranya agar Nita dan Ibu bisa menikmati makan di restoran steak. Sampai akhirnya aku cerita pada seorang teman Tasya biasa ku sapa bahwa adikku memiliki keinginan seperti itu. Tasya hanya menjawab “ sebentar lagi kan idul adha kita pasti dapat bagian , nah kamu coba buat aja sendiri di rumah, tetap bisa nikmatin steak tanpa keluar banyak biaya..ya kannnn..hhe! sambil tersenyum geli.
Sepertinya Tasya mengganggap keinginan adikku ini sebagai celotehan anak kecil pada umumnya apalagi ia tau kondisi keluargaku seperti apa, tidak mungkin rasanya makan di sebuah restoran mewah. Aku pun diam merenung, memikirkan kembali niat baikku untuk mengabulkan permintaan Nita.
“Hey kamu jangan ngelamun gitu dong.” Timbal Tasya sambil mendorong pundakku.
“Tasya, aku serius aku pengen ajak adik dan ibuku makan direstoran steak!” tegasku
Tasya diam sejenak,lalu...“Hemmmm.. maaf-maaf iya aku tau kamu slalu ingin membahagiakan keluarga kecilmu itu dengan cara terbaik, tapi maaf untuk kali ini aku ga bisa minjemin kamu uang , kamu kan tau kondisi keluargaku sekarang seperti apa ga jauh beda sama kamu, maaf aku ga bisa bantu.” Tasya menjelaskan
“Sya, emang aku bilang mau pinjem uang kamu apa ??? hemmmm bukan sya...bukan itu.... aku ga mau pinjem uang kamu tapi aku butuh bantuan kamu dalam bentuk pikiran dan tenaga.gimana???? bisa bantu dong... bisa yahhhh...”pintaku
“ooohhh aku kira masalah uang, hhhe siap deh kalau begitu tapi apa yang bisa aku bantu?”
Kami berdua coba berdiakusi dan memikirkan bagaimana caranya bisa mandapatkan uang yang cukup banyak secara cepat dan halal tentunya. Berjualan?? Hemmm, bisa tapi jualan apa ??? kerja?? Kerja apa ,aku kan belum lulus kuliah....keahlian...keahlian..hemmm
“Nah...aku tau.” Teriak Tasya mengagetkan
“Gimana kalau kita membuat suatu karya dari barang bekas, kita kan ga punya modal kalo harus beli bahan2 baru, nah kamu itu kan punya tangan yang cukup kreatif,, untuk menyulap barang bekas menjadi karya seni pasti mudah, ya kan.....gmana setuju ga????”
Nampaknya ide dari Tasya bisa ku terima dan oke kita kumpulkan barang-barang yang tak terpakai mulai besok.Setuju.....
Satu bulan...dua bulan.... terus kami brusaha mengerjakan sebuah karya dari botol bekas, koran bekas, sedotan bekas keleng dan barang-barang bekas lainnya. Aku mulai mengenalkan hasil karya kepada teman-teman di kampus dan tak disangka banyak yang suka, satu per satu teman mulai memesan dan memesan lagi hasil karya kami. Akhirnya kami memutuskan berjualan melalui facebook juga, walau untuk ke warnet kita harus patungan dulu..hhee
***
Ibu agak curiga melihatku yang terlihat lebih sibuk dari biasanya akhir-akhir ini. Wajar sih karna aku ga bilang sama ibu kalau aku sekarang sedang mencoba peruntungan dari berbisnis. Untungya dalam 2 bulan terakhir ini Nita tidak selalu merengek pada ibu akan keinginannya itu karena hampir setiap malam aku katakan padanya bahwa 3 bulan kedepan kita akan makan di restoran steak itu, tapi syaratnya ya dia ga boleh gerengek.hhhe alhasil ia pun menuruti aturanku.
Yuupp, sudah 2 bulan 15 hari hasil karyaku dan Tasya semakin banyak peminat. Kami agak kuwalahan menerima order bahkan aku beberapa kali meminta izin untuk menginap di rumah Tasya pada ibu dengan alasan mengerjakan tugas.
“Alhamdulilllah usaha kita berjalan lancar” ucap Tasya
“iya benar, alhamdulillah banget...terima kasih ya sya sudah mau membantu aku. Oia aku rasa ini udah lebih dari cukup untuk membeli makan di restoran steak yang Nita mau.”
“iya sepertinya sudah cukup, eumm tapi kayanya usaha kita ini ga bisa diberhentikan gitu aja deh, karna udah makin banyak pelanggan yang mengenal karya kita.” Tambah Tasya
“eummm iya sih, tapi ibu belum tau kalau kita punya usaha dan sepertinya ibu mulai curiga.”
“Itu sih gampang nanti aku bantu jelasin ke ibu kamu, tujuan kamu kan baik.”
“iya-iya..makasih banyak sekali lagi sya, ini hasil penjualan kita aku bagi dua ya....”
“EEEEhhhhh ga usah dibagi dua, semuanya buat kamu aja, kan aku cuma mau bantu kamu aja.”
“Tapi sya....”
“gak, pkonya aku ga mau terima uangnya. Untuk yang ini semuanya buat kamu dulu nah untuk hasil yang berikutnya baru deh kita bagi 2.oke.. Udah sekarang lebih baik kamu pulang, ajak Nita dan ibu kamu makan di restoran steak!” Tasya menyemangatiku
Dengan rasa bahagia dan bangga aku melangkahkan kaki menuju rumah, senyuman tak mau kulepas dari wajah bahagia ini. Setelah sampai di rumah, aku melihat beberapa tetangga berkumpul di halaman depan.
“ada apa ini bu? “ tanyaku pada ibu tetangga sebelah.
“adikmu..adikmu ndo...adikmu tertabrak mobil di dekat sekolahnya sekarang sedang di bawa ke rumah sakit dan ibumu dalam perjalanan bersama bu RT” dengan cepat ibu itu menjawab.
“Astagfirullahaladzim.” Kakiku lemas dan bibirku bergetar tak kuasa mendengar kabar duka ini, segera kubalikkan badan dan langsung meminta tetangga lain mengantarkanku ke rumah sakit.
Sampai di rumah sakit Aku melihat ibu duduk bersandar pada pundak bu RT, aku langsung menghampiri dan memeluknya. “ibu gmana keadaan Nita? dia baik-baik aja kan bu.....”
Ibu tak menjawab dan hanya menangis sambil kembali memeluk tubuhku erat.
Tak lama keluar seorang dokter dari ruang UGD
“maaf apa di sini hadir kaka dari pasien bernama Anita?”
“oh..iya saya..saya dok” sontak aku berdiri dan menghampiri dokter
“mari masuk adik anda ingin bicara.”
Dokter mengajakku masuk dan menemui Nita. Sedih aku melihat wajahnya yang nampak kesakitan berlumur darah disana sini, Ya Allah sabarkan ia....hilangkan rasa sakitnya.....
“teh....” sapa Nita sambil terenyum kecil menahan perih luka pada wajahnya.
“iya de...” aku hanya mampu manjawab lirih.
“terima kasih banyak ya atas semuanya, aku bahagia banget teh.”
“bahagia karena apa de?? Kita belum makan di restoraan steak, teteh baru mau mengajak kamu ke sana, makannya kamu harus kuat ya kamu harus sembuh.” Jawabku sambil menahan agar butiran air mata ini tak semakin banyak menetes.
“ Aku bahagia punya kaka seperti teteh, aku bahagia punya bunda seperti ibu, aku bahagia bisa hidup dengan kalian dan aku bersyukur bisa melihat taman bunga yang indaaaaahhhhh sekali, disana aku melihat sepiring steak kumplit dengan potongan kentang dan sayuran. Ayah yang memberikannya untukku, ayah ingin aku makan steak itu berdua dengannya di taman bunga yang pernah teteh ajak aku kesana.”
Aku semakin diam tak bisa berkata-kata.....
“teh, ayah juga titip salam untuk teteh dan ibu, salam rindu katanya dan ayah selalu bersyukur memiliki kita.Teh terima kasih ya untuk semuanya.....”
Kata itu menjadi ucapan terakhir Nita padaku, air mata deras mengalir...ku goyangkan badan Nita berkali-kali, aku belum bisa terima jika dia akan pergi secepat ini, aku baru saja akan mewujudkan permintaannya makan di restoran steak. Ya Allahhhh.....
Pad akhirnya aku dan ibu harus menerima kenyataan ini, skenario terbaik dari Allah, dan kami masih bersyukur karna kami masih saling menyayangi satu sama lain walau dunia tak lagi sama.
Terima kasih Tasya telah setia mambantuku mewujudkan permintaan Nita,
Terimakasih Ibu telah memberikan kasih sayang tulusnya untuk kami, untuk Nita hingga akhir hayatnya,
Salam rindu ayah, semoga disana kau slalu bahagia
Selamat jalan adikku Nita, tetaplah jadi anak yang manis adikku shaliha yang slalu menyukai bunga di taman.
Sayangku sesederhana kau mencintai bunga-bunga itu....
###
Rasa bersyukur itu sebagai cinta kepada Allah. Salah satu pembuktiannya dengan cara berQurban. Merelakan dan mengikhlaskan sebagian kecil hartanya untuk membeli hewan qurban seperti sapi, kambing, domba atau unta. Hewan ini nantinya akan disembelih dan dibagikan kepada sebagian besar orang yang membutuhkan....
Seperti cerita di atas, bagi mereka yang mungkin tak seberuntung kita,Idul Adha adalah moment membahagiakan. Bertemu dengan daging sebagai lauk pauk santapan hanya 1 x dalam setahun dan itupun tak seberapa banyknya...tapi bagi mereka rasa syukur itu tetap ada. Dapat ikut merasakan nikmat orang lain yang masih mau berbagi dan do’a terbaiklah yang mereka berikan pada sang pemberi qurban.
Kawa berQurban Allah peruntukkan bagi mereka yang merasa mampu, untuk saling membantu, saling mengasihi dan saling menyayangi antar umat. Maka dari itu mulailah sama-sama kita niatkan hati untuk menyisihkan hasik kerja kita untuk membeli hewan qurban. Mungkin tak hanya pada moment idul adha, kapanpun jika kita mampu maka bahagiakannlah orang disekiar kita. Niat baik kita insyaallah diperhitungkan bahkan dilipat gandakan oleh Allah......
Semoga bermanfaat...
Mhon maaf bila ada salah kata dalam penulisan
Wassalamu’alaikum...
By : _E.R_
Nama Asli : Emilia Rohmawati
Nama Pena : _E.R_
FB : Emilia Rohmawati/emilia_rohmawati@yahoo.com
Twitter : @Emilia1412
AYO KIRIM ARTIKEL SMART TEEN PENGGUNCANG DUNIA!
Ayo Smart teen, kirimkan tulisan kamu yang mampu mengguncang dunia! Tunjukkan pada dunia bahwa remaja Islam siap menghadapi tantangan dan serangan arus globalisasi media yang cenderung mendeskreditkan kesucian dan keagungan islam.
Tunjukkan keberanian dan pengorbanan cara kamu dan bagaimana kamu tunjukkan kegigihan kamu kalo #islampengorbanangue
Sebarkan bahwa tulisan dan amar ma'ruf kamu bagi Islam adalah sikap final melanggengkan keberkahan di muka bumi Allah azza wa jala...
Kirimkan Tulisan kamu hingga 11 November 2013 ke alamat redaksi smart teen:
smartteen@voa-islam.com
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |