Selasa, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Agutus 2021 13:22 wib
2.632 views
Agenda Gubernur NTT Picu Kerumunan, Bukhori: Mengusik Moral Publik
JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota Komisi Kebencanaan DPR RI Bukhori Yusuf mengkritik soal kerumunan yang muncul dalam acara persamuhan Gubernur Nusa Tenggara Timur bersama para Kepala Daerah se-NTT di Pantai Wisata Otan, Desa Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal yang lebih membuat dirinya prihatin adalah kerumunan tersebut dipicu oleh aktivitas jajaran penyelenggara daerah yang semestinya menjadi contoh bagi warganya.
Diberitakan sebelumnya, beredar video viral di sosial media yang memperlihatkan dugaan pelanggaran protokol kesehatan saat pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Pantai Wisata Otan, Kabupaten Kupang. Sejumlah kabar menyebut Gubernur NTT Viktor Laiskodat berikut Wakil Gubernur turut hadir dalam acara itu.
“Ironis sekali. Para penyelenggara daerah ini tidak sepatutnya mencoreng arang di wajah mereka sendiri. Dengan preseden ini, seruan mereka kepada masyarakat untuk menegakan prokes dengan baik seakan menjadi omong kosong lantaran bertolak belakang dengan tingkah mereka. Tidak hanya mengusik moral publik, kejadian ini jelas membawa langkah mundur penanganan pandemi dari segi medis maupun etika publik,” kritik Bukhori.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut ibukota Provinsi NTT, Kupang, masuk dalam kategori daerah dengan PPKM level 4. Sedangkan, angka penularan virus di provinsi ini masih terbilang tinggi, yakni di atas 15 persen merujuk pada konferensi pers Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (30/8/2021). Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan juga menyebut baru 8 daerah di Indonesia dengan positivity rate di bawah 15 persen atau masuk dalam kategori sedang.
Selain menyoroti soal kerumunan, politisi PKS ini juga mengaku heran dengan ide untuk menyisipkan agenda pesta disela acara pengukuhan tersebut. Padahal di saat bersamaan, situasi ekonomi dan kesehatan masyarakat di sana sedang tidak baik-baik saja.
Meskipun acara yang diklaim pengukuhan itu merupakan agenda resmi, Bukhori tetap menyayangkan prosesi pengukuhan tersebut dinodai oleh pesta pora yang mengabaikan protokol kesehatan dan sensitivitas publik.
“Menyaksikan mereka berpesta pora di atas penderitaan rakyat yang tengah sulit, sudah cukup melukai hati. Bagaimana mungkin mereka masih bisa berjingkrak-jingkrak kegirangan, sementara di tengah-tengah mereka ada rakyat yang kian terjepit lantaran tuntutan hidup yang semakin sulit,” ujarnya.
“Sepertinya kepekaan sosial menjadi barang yang sulit dimiliki oleh sebagian pemimpin di negeri ini,” sindirnya.
Pada Februari 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kemiskinan dan peringkat kemiskinan berdasarkan provinsi di Indonesia. Data tersebut menyebut rakyat miskin di Indonesia bertambah sebanyak 2,76 juta jiwa selama pandemi, sehingga jumlah kemiskinan di Indonesia secara kumulatif menjadi 27,55 juta orang per September 2020.
Provinsi Nusa Tenggara Timur disebut menempati posisi ketiga sebagai provinsi yang paling miskin se-nasional setelah provinsi Papua dan Papua Barat. Persentase kemiskinan di NTT mencapai 21,21%.
Lebih lanjut, anggota Komisi Sosial ini menilai semestinya acara pengukuhan itu bisa dimanfaatkan untuk penggalangan dana sosial demi meringankan beban masyarakat yang terdampak secara sosial dan ekonomi. Menurutnya, seandainya hal itu dilakukan, besar kemungkinan pemerintah daerah NTT akan menuai pujian dari masyarakat, bahkan menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah lainnya untuk melakukan hal serupa.
“Hanya karena ego sesaat, akhirnya berbuah kecaman. Pemerintah pusat harus memberikan peringatan tegas agar peristiwa ini tidak terulang. Namun di sisi lain, peringatan tegas ini sebenarnya akan lebih berarti apabila pemerintah pusat juga mampu memberikan teladan yang baik bagi pemerintah di level bawah dengan ucapan maupun perbuatannya,” lanjutnya.
"Insiden ini patut menjadi refleksi, bila pemerintah pusat gagal dalam memberikan contoh yang baik, maka bisa berpengaruh bagi pemerintah di level bawahnya," pungkasnya.*[Ril/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!