Penggunaan UU ITE Buat Rusak Wajah Hukum

JAKARTA (voa-islam.com)- Mengandalkan UU ITE untuk menggiring masyarakat ke arah peradaban di dalam kehidupan sosial bermasyarakat tampaknya akan menjadikan hukum berwajah buruk.

“Saya sampai tidak mengerti, apakah ini sengaja untuk mengakhiri rezim ini atau bagaimana, yang jelas penggunaan pasal #makar yang telah dimulai di awal rezim ini sampai delik #hatespeech dan #hoax yang mengandalkan UU ITE masih dianggap prestasi padahal bikin rusak,” demikiam cuitan Fahri Hamzah, belum lama ini.

Kata Fahri, hal demikian realitas hukum sampai hari ini, hanya kurang 50 hari ketika rakyat harus bikin keputusan lagi apakah rezim ini mau diteruskan atau diganti.

Rasanya rezim @jokowi belum sadar bahwa rakyat sudah sakit hati. Segudang prestasi tak akan berarti jika rakyat sakit hati.”

Apalagi jika prestasi hanya klaim sepihak sendiri dan tak turun menjadi kesejahteraan umum sampai ke pelosok negeri. “Maka, catatan hukum ini saya buat untuk mengingatkan rezim @jokowi bahwa rakyat punya logika dan perasaan sendiri soal keadilan di negeri ini.

Bahwa rezim @jokowi gagal tegakkan hukum di negeri ini.”

(Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Alangkah Konyolnya jika Kata Kafir Diamandemen
• Ulama Minder sebab Kata Kafir, Negara bakal Kacau
• Kata Kafir Ada di Banyak Agama, Kenapa Islam yang jadi Korban?
• Usai Juarai Piala AFF U-22, Kepada Jokowi Striker Timnas Ini Keluhkan Jalan Papua yang Masih Jelek
• Sedari Awal Jokowi Berkuasa, Hukum tidak Tegak?
• Acara Pemurtadan Terselubung di Morotai Diduga Catut Nama BNN
• Fahri ke Prabowo dan Sempurnanya Intervensi Hukum di Rezim Jokowi
• Kapolda Maluku Utara Janji Usut Tuntas Kasus Dugaan Pemurtadan di Morotai