Rizal Ramli Peringatkan Jokowi: Jangan Tarik Mundur Demokrasi

JAKARTA (voa-islam.com)- Ekonom, Rizal Ramli sepertinya ikut angkat suara soal adanya penghadangan yang dialami oleh salah satu aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman. Rizal menilai, bahwa apa yang terjadi belum lama ini bernilai buruk ke masyarakat untuk Joko Widodo sebagai Presiden maupun sebagai petahana di Pilpres 2019.

Mas @jokowi, melarang diskusi-diskusi dan gerakan-gerakan aspirasi publik  adalah ‘kampanye’ terburuk untuk mas @jokowi,” demikian cuitannya, belum lama ini.

Kemungkinan Rizal ingin menyebut bahwa apa yang terjadi kemarin dan dialami oleh Neno sebagai laku yang berwajah otoriter terhadap anak bangsa. Rizal tentu, yang juga seorang aktivis mengakui tidak setuju dengan sikap/laku demikain.

“Kami dan banyak kawan-kawan melawan sikap-sikap  otoriter, bahkan sampai di penjara 1,5 tahun.”

Rizal mengingatkan pemerintahan ini, khsusus kepada Jokowi sebagai Kepala Negara agar tidak kembali membawa Indonesia ke arah yang tidak berlaku demokratis. Sebab menurut dia cukup banyak cara untuk menyikapi dinamika masyarakat dalam politik.

“Jangan tarik mundur demokrasi. You are in power, tolang pakai cara-cara elegan.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Kualitas Rezim Jokowi Dipertanyakan
• Mardani Rindu Demokrasi di Rezim SBY
• Suramnya Demokrasi Indonesia
• Ketika Preman Dianggap Lebih Kuat daripada Polisi
• Penghadangan ke Aktivis Gerakan #2019GantiPresiden dan Pelanggaran HAM
• Aktivis Gerakan #2019GantiPresiden kerap Dihadang, Apa Sikap Jokowi?
• Aktivis #2019GantiPresiden Dihadang, Kinerja Polisi Dipertanyakan
• Aktivis #2019GantiPresiden Dihadang, Fadli: Berangus Demokrasi, Copot Kapolda Riau