Sang Kepret Rizal Ramli "Dikepret" Pengurus UI? Apa Masalahnya?

JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua DPR RI yang juga merupakan alumni Universitas Indonesia mengaku mendengar perihal seorang dosen dipersoalkan sebab mengundang mantan Menkomaritim Rizal Ramli untuk diskusi.

“Semalam saya mendengar kabar bahwa seorang dosen senior UI dipanggil oleh Majelis Wali Amanah gara-gara mengundang bang @RamliRizal untuk diskusi.  Mereka mempersoalkan penggunaan lambang makara. Karena sang dosen  memang bagian dari alumni,” katanya, Kamis (5/7/2018), di akun Twitter pribadi miliknya. Padahal menurut dia, tak ada larangan menggunakan lambang tersebut.

“Teman-teman Alumni UI yang berserikat dan membentuk organisasi alumni dan sudah mendapat pengesahan @Kemenkumham_RI dibubarkan karena memakai lambang makara UI padahal bimbingan belajar, warung fotokopi, dan lain-lain bisa pakai.”

Menurut Fahri nampaknya bukan karena lambang, melainkan para alumni acapkali mengkritisi pemerintah dan berdiskusi. “Ini alasan karena sering kritik. Dan diskusi.”

Fahri pun menganggap mereka-mereka yang mempersoalkan diskusi sebagai kaum radikal. “Kaum radikal dan fundamentalis itu kini puas karena pengendalian melalui naratif ‘saya Pancasila dan kamu anti Pancasila’ ini sukses. 

Ada rasa takut dituduh ‘anti Pancasila’ apabila melakukan apapun yang bertentangan alur negara. Jadilah semua diam. Silahkan dilanjutkan. Sebab rasanya semua juga merasa bahwa keberadaan kelompok radikal di sekitar kekuasaan memang mengganggu kita semua.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Kader: Hanya Orang Gila yang Meragukan Demokrat-Gerindra Bersatu
• TGB Dukung Jokowi? Pengamat: Terlalu Dini jika Dikaitkan ke Pilpres 2019
• Alasan JK ke AHY yang Tidak ingin Maju di Pilpres
• Dalam Enam Bulan, Lima Kali Rezim Jokowi Naikkan BBM
• Tugas dan Penilaian Kinerja Presiden bukan seperti Mandor Proyek
• Ini dan Itu Tidak Bisa, Tanggalkan Saja Jabatan Kalian
• Bila Tak Mampu Beri Harapan ke Rakyat, Berhenti Saja sebagai Pengelola Negara
• Pendukung Ambang Batas 20 Persen Tunjukkan Akal yang Pendek