Ahad, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 24 Juni 2018 13:39 wib
4.589 views
Politisi PKS Respon Ucapan SBY Soal Dugaan Ada Oknum Polri, BIN, dan TNI yang Tak Netral
JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera merespon ucapan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyatakan, bahwa ada oknum-oknum dari instansi Polri, BIN, dan juga TNI yang diduga tidak netral di Pilkada Jawa Barat 2018. Menurut Mardani, apa yang disampaikan oleh SBY nampaknya keakuratannya tidak diragukan.
“Apa yang disampaikan Pak @SBYudhoyono tentu punya konsekuensi dan data yang akurat,” katanya, Ahad (24/6/2018), di akun Twitter pribadi miliknya, ketika mengomentari salah satu berita di media dengan judul: “SBY: Ada Oknum BIN, Polri, TNI Tidak Netral di Pilkada detik.id/6Pd1A8.”
Ia pun menghimbau sekaligus nampa meminta agar para penyelenggara mengambil langkah kongkrit dengan apa yang tengah diucapkan oleh Ketum Demokrat tersebut. “Pihak-piha terkait dan penyelenggara Pilkada perlu mengambil langkah agar pilkada berlangsung aman jurdil.”
Sebelumnya SBY mengungkapkan adanya ketidaknetralan aparatur negara, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri, dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia. “Yang saya sampaikan bukan isapan jempol apalagi mendramatisir.
Ini yang saya sampaikan cerita tentang oknum. Ini nyata kejadiannya, bukan hoax," ucap SBY, saat konferensi pers kampanye akbar pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Sabtu kemarin (23/6/2018). http://www.voa-islam.com/read/politik-indonesia/2018/06/24/58660/sby-tuding-oknum-bin-tni-dan-polri-tidak-netral-dalam-pilkada/
Dikutip dari Tribunnews, pernyataan mantan presiden ke-6 Indonesia itu disampaikan berdasarkan kejadian sesungguhnya yang ia ketahui.
SBY menyebutkan, selama dua periode memimpin negara ini, dirinya sangat mengenal soal ketiga lembaga yang dimaksud.
Dia menyinyalir adanya oknum aparat TNI, Polri, dan BIN, yang ikut berpolitik dan ingin mengagalkan calon-calon yang diusung oleh Demokrat.
Ia lantas mengungkit pemeriksaan Sylviana Murni oleh Polri dalam Pilgub Jakarta. Pemeriksaan Gubernur Papua Lucas Enembe, sampai pernyataan Antasari Azhar pascabebas dengan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan pribadinya.
Keterangan bernada kontroversial itu disampaikannya dengan maksud agar TNI, Polri, dan BIN, dapat menjaga kenetralannya dalam kontestasi politik di negeri ini.
"Kenapa ini saya sampaikan, agar BIN, TNI, Polri, netral. Ini nyata sekali kejadiannya. Kalau pernyataan saya ini membuat intelejen dan kepolisian tidak nyaman, dan mau menciduk saya, silakan," sebutnya.
Sambung SBY, ia juga merasa saat ini pribadinya tengah diserang oleh partai tertentu dengan mengatakan "SBY panik".
"SBY tidak panik. Biasanya yang panik cenderung curang. Insya Allah, kami tidak curang. Tapi kami waspada," tutur dia. (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!