Kebhinekaan Sudah Final, Peneliti: Jangan Perjual-Belikan di Kampanye, apalagi dengan Ngemis

JAKARTA (voa-islam.com)- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro meminta agar kebhinekaan tidak diperjual-belikan dalam di kampanye. Menurutnya, soal kebhinekaan, Indonesia sudah menyelesaikannya.

"Yang dibutuhkan itu soal kesenjangan di Jakarta. Jangan ditarik kemana-mana. Apalagi hanya berharap belas kasihan untuk mendukungnya," ucapnya tegas, Senin (10/04/2017), di Menteng, Jakarta.

Baginya, hal itu tidak berlaku karena selain sudah final, masyarakat DKI juga nampak berpikiran obyektif soal bagaimana menilai pasangan calon yang ada.

"Makanya jangan alihkan kebutuhan masyarakat Jakarta dengan isu-isu tersebut. Masyarakat itu sudah saatnya diberikan obyektifitas," sarannya.

Ia berharap, Pemilukada di DKI ini tidak menjadi lepas kontrol. "Di DKI ini kita harapkan menjadi tiang pancangnya. Pemilihan langsung ini tidak bisa dilepaskontrolkan dari demokrasi," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Pengamat: Klaim Berhasil Bangun Masjid adalah Klaim Palsu, Awas Dijadikan Bahan Kampanye Ahokers
• Naskah Tuntutan Belum Selesai Diketik, Sidang Ahok Ditunda Setelah Pemungutan Suara Pilkada Jakarta
• Politik-Agama Dipisah, Politisi: Pejabat Disumpah Pakai Kitab Suci, Bukan Pakai Buku Telepon
• Penyidik KPK yang Tengah Tangani Korupsi E-KTP Disiram Air Keras Usai Shalat Subuh di Masjid
• Densus 88 Tembak Mati 6 Terduga Teroris di Tuban, Komnas HAM: Telah Terjadi Praktek Judicial Killing
• Fadli Zon Blak-blakan Soal Ahok yang Melakukan Korupsi, Ini Salah Satu Kasusnya
• Video Kampanye Kontroversial Ahok-Djarot: Kampanye Bodoh yang Terus Dipelihara
• DKI menjadi Lautan Takbir atau Lautan Tangis tergantung Umat Islam dalam Pilih Cagub