Berkibar Sejajar dengan Merah Putih, Bendera Tiongkok Diturunkan Marinir TNI AL di Pulau Obi

HALMAHERA SELATAN (voa-islam.com)--Kehormatan dan kedaulatan bangsa tengah diuji di tengah-tengah gencarnya investasi asing masuk ke Indonesia.

Di Pulau Obi Kabupaten Halmahera Selatan saat ini sedang dihebohkan dengan peristiwa dimana sebuah bendera Cina berkibar sejajar dengan bendera Merah Putih.

Insiden yang memiriskan tersebut terjadi saat acara peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) milik PT WP, investor asal Cina di Pulau Obi pada Jumat (25/11). 

Peresmian itu sendiri dihadiri dan dilakukan langsung oleh Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba dan Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba. Insiden yang mencoreng kewibawaan bangsa itu baru diketahui menjelang tibanya kapal KM Sumber Raya 04 yang membawa rombongan gubernur dan Forkominda Malut di dermaga milik perusahaan asal Cina tersebut.

Intelejen TNI AL menerima informasi adanya bendera Cina yang berkibar sejajar dengan bendera Indonesia di lokasi acara. Tidak hanya sejajar, bendera Cina tersebut juga jauh lebih besar ukurannya dari bendera Merah Putih.

Sebelum kapal merapat, Pasintel Lanal Ternate Mayor Laut (P) Harwoko Aji langsung memerintahkan anak buahnya Sertu (Mar) Agung Priyantoro untuk mengambil tindakan menurunkan bendera yang dimaksud.

Namun begitu Sertu (Mar) Agung Priyantoro merapat ke lokasi acara, ternyata bendera Cina tersebut tengah diturunkan oleh sekuriti PT WP. Peristiwa ini dianggap melanggar PP nomor 41 tahun 1958 tentang penggunaan bendera kebangsaan asing dan UU nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

Insiden itu pun saat ini tengah ramai diperbincangkan di media sosial Facebook. Beragam komentar dilontarkan netizen. Namun sebagian besar netizen mengecam insiden tersebut. * [Fajar/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Politisi: Sudah Cukup! Jangan Ada yang Berani Melindungi Ahok untuk Masuk Penjara
• Haikal Hasan: Tetap Aksi 2/12, Walau Dihadang Sukhoi, Disetop F-16 & Barakuda
• Presiden Dihimbau Tidak Provokasi Umat Islam yang Turun ke Jalan
• Mantan Menkopolhukam: Hak Rakyat Melakukan Aksi, Presiden Tidak bisa Mengintervensi
• Hanya Umat Islam yang Saat Dibantai dan Dibunuh Negara (Indonesia) Diam
• Gubernur Kaltim Sebut Warga yang Ikut Aksi 2 Desember di Jakarta adalah Calon Teroris
• Buni Yani jadi Tersangka, Mantan Menterii: Tanda-tanda Akhir Zaman
• Politisi: Tuduh Makar, Ucapan Kapolri Tito Mirip Preman!