Soal Fahri Hamzah Gugat PKS: Gunakan Partai untuk Kepentingan Pribadi adalah Tradisi Buruk

JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengaku tidak melakukan gugatan terhadap partai. Melainkan ia melayangkan gugatan itu fokus kepada para petugas ataupun kader partai.

“Saya tidak menggugat PKS tapi oknum dalam PKS. Saya tidak menggugat partai tapi petugas partai,” demikian katanya melaui siaran pers yang didapat voa-islam.com.

Fahri yang merupakan politisi PKS ini hanya mempersoalkan beberapa yang dinilai telah masuknya kepentingan di tubuh partai tersebut. Dan menurut Fahri, jika hal ini terus berlangsung maka akan menjadi bagian dari pangkal terciptanya korupsi.

“Penggunaan fasilitas partai untuk kepentingan pribadi adalah tradisi buruk. Inilah juga pangkal korupsi yang harus dikikis sejak awal.”

Dengan adanya itu, Fahri berharap agar PKS tetap menjadi salah satu partai yang mampu menciptakan roda organisasi dengan sebagaimana mestinya dan juga proporsional.

“PKS harus bergerak menjadi partai modern yang menyongsong kemenangnannya dengan membangun tradisi berorganisasi yang baik dan benar.”

Sebelumnya, Fahri Hamzah telah dipecat oleh partai yang telah dinaunginya selama belasan itu. Adapun alasan pemecatan itu hingga kini menurut Fahri belum jelas. Padahal Fahri mengaku untuk persoalan hukum saja ia tidak pernah melakukannya. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Pemerintah Diminta Tegas Tindak Komunis dan Turunannya di Indonesia
• Ketidakadilan Pemerintah kan Getarkan Semangat Pribumi Usir Cina di Jakarta (Indonesia)
• Bila Ada Konflik Antar Pribumi dan Cina, Maka Itu adalah Salah Ahok?
• Ucapan Saut ke HMI Dinilai untuk Alihkan Kasus Dugaan Korupsi Sumber Waras dan Neo-PKI
• Saut Singgung HMI, Akademisi: Nampak Ada Pesan dan Agenda Tersembunyi
• Banyak Kasus Diajukan Pemerintah Kalah di Pengadilan, Bukti Hukum Lebih Tinggi daripada Kekuasaan
• Target Cina Kuasai NKRI: Hancurkan Pribumi, Islam, dan TNI
• Atas Sikap Ahok dan KPK, Kelompok Cina Mulai Takut Adanya Kerusuhan