Di Indonesia, Suatu Saat Umat Islam yang Anti Politik Akan Menyesal

JAKARTA (voa-islam.com)- Suatu waktu masyarakat, khususnya umat Islam diprediksi akan menyesal. Penyesalan ini diakibatkan karena dari banyaknya umat Islam tidak peduli dengan kegiatan perpolitikan di Indonesia. Padahal, menurut Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana atau yang lebih akrab disapa haji Lulung sedang runtuh nilai-nilai kebangsaannya.

"Misalkan saja ada dari orang partai yang tersandung persoalan korupsi. Lalu masyarakat seketika menjai apatis tidak ingin mengikuti kegiatan pemilihan alias golput (golongan putih). Padahal itu hanyalah oknum, tidak semua seperti itu. Akibatnya, suatu waktu masyarakat muslim akan menyesal. Padahal jika dilihat, nilai-nilai bangsa saat ini sedang mengalami keruntuhan," sampainya tegas, kemarin (21/04/2016), di Matraman, Jakarta Pusat.

Lulung, lanjutnya, mengatakan hal demikian terjadi lantaran juga karena masyarakat muslim saat ini terlalu banyak menonton televisi. Televisi yang menyajikan berita-berita, khususnya politik itu menurut politisi PPP sebenarnya adalah pertanda "perang".

Yang tidak ingin memilih saat Pilkada ataupun Pilpres diakibatkan televisi. Televisi adalah bentuk dari perang modern saat ini.

Sebagai contoh dari "kekalahan" umat Islam yang paling menonjol dari korban 'perang modern' itu misalkan saja terlihat di DKI Jakarta saat ini. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• H. Lulung: Islam Melarang Pilih Pemimpin Kafir, Jalankan, Jangan Dipermasalahkan
• Reklamasi, Aktivis Senior: Awal Kehancuran Mafia Cina
• Sumber Waras, Fadli Zon: Jurus Mabuk Ahok Akan Mempertinggi Tempat Jatuh
• Gurau, Yusuf Mansur Akui Tidak Akan Maju sebagai (Calon) Gubernur DKI
• Braakk...Tidak Ada Angin dan Hujan, Patung Semar di Purwakarta Tiba-tiba Roboh
• Ini Dasar Hukum Indonesia Mengapa Memilih Pemimpin Itu Harus Dilihat dari Agamanya
• Warga Penggusuran Tidak Dapat Bantuan karena Dilarang Ahok?
• Ada Apa dengan Jokowi? Rakyat Digusur, Pelanggar UU Lakukan Reklamasi Dibiarkan