Kamis, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Februari 2016 11:09 wib
5.840 views
BNPT Rekrut Muhammadiyah, NU, dan MUI untuk Dapatkan Keterangan Jihad
JAKARTA (voa-islam.com)- Setelah mengatakan ada 19 pesantren yang terindikasi pemikiran radikal, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Saud Usman Nasution juga mengaku telah mendeportasi warga Indonesia. Mereka ini ia katakan karena ada yang singgah ke Suriah dan melakukan bom bunih diri.
“Ada 19 pondok pesantren yang terindikasi radikalis dan teroris di seluruh Indonesia. Tetapi ada pula yang telah kami deportasi karena mereka ada pula yang ke Suriah dan melakukan bom bunuh diri di sana,” akunya, beberapa waktu lalu, di DPP PKB, Jakarta.
Dengan adanya fenomena tersebut lantas ia mengaku melakukan kerjasama-kerjasama oleh beberapa pihak kampus, termasuk ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Alasannya ia ingin mengetahui seperti apa yang dimaksud jihad di dalam Islam.
“Kita reksrut dari Muhammadiyah dan NU. Kita memerlukan penjelasan seperti apa jihad itu. MUI pun kita ajak kerjasama. Biar sempurna,” katanya sambil menyanggah moderator yang mengisyaratkan bahwa pemaparannya telah habis.
Di lain sisi ia juga mengatakan bahwa cikal bakal pemikiran atapun tindakan teroris itu sebab dari jaringan ormas Islam yang ada di Indonesia. Salah satunya ia sebutkan ada Jamaah Islamiyah (JI). JI menurutnya pada waktu itu melakukan safari untuk menyebarkan pahamnya melalui madrasah-madrasah yang ada.
Namun saat ini tidak lagi massif seperti dulu karena kini telah ada media digital yang membantu mewadahinya. “Dulu Jamaah Islamiyah melalui pertemanan-pertemanan dan ada yang melalui madrasah. Sekarang mereka melalui media sosial. Dan itu bisa diakses oleh siapapun, termasuk di dalamnya ada bagaimana caranya merakit bom. Pelaku takfiri juga ada. Ada semua,” ucapnya dengan yakin. (RobigustaS/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!