PBB: Polri Perlu Ungkap Siapa Pelaku Sebenarnya dalam Ledakan di Jakarta

JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Menteri Kehutanan, MS Ka’ban menyatakan bahwa ormas dan aktivis Islam mengutuk kekerasan yang terjadi di Jakarta, kemarin. Ledakan yang menggemparkan masyarakat itu dinilai pula olehnya bukan ajaran Islam.

“Dan teroris itu bukan Islam. Sikap ormas dan tokoh Islam mengecam, mengutuk, menentang cara kekerasan. Pelaku teror yang mengklaim tindakannya mengatasnamakan Islam patut ditolak, itu perbuatan jahat,” tulisnya pada akun Twitter pribadi miliknya, hari ini, Jum’at.

Ia juga menyampaikan apa yang tekah dilakukan oleh Polri dan TNI dalam menangani teror tersebut patut diapresiasi. Namun demikian ia memberikan catatan bahwa jika ada pelaku yang melarikan diri, maka hal itu merupakan ancaman yang berpotensi.

“Operasi lumpunkan teroris oleh Polri dan TNI wajib diapresiasi cepat, tepat, sukses. Catatan ada pelaku yang lolos, ini potensi ancaman.”

Selain itu ia juga menghimbau agar Polri tidak memperkeruhkan suasana dengan memberikan opini karena dugaan-dugaan. Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini juga meminta kepada Polri untuk tidak menutup diri siapa dalang sebenarnya.

“Pelaku yang tertangkap wajib dihukum berat, seberat-beratnya. Polisi perlu jujur membuka siapa pelaku terorist yang sebenarnya. Mengopinikan dugaan-dugaan dan mengaitkan-ngaitkan hanya memperkeruh suasana.” (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Prabowo Turut Berduka & Himbau Tetap Waspada Akan Usaha Gangguan Keamanan
• Pengamat: Harga Minyak Nyungsep, ‎Jokowi Nyungsep!
• KPK Geledah Ruang Fraksi PKS, Bawa Brimob, Lengkap dengan Senjata Laras Panjang
• Abaikan SDA, Indonesia Menjadi Bancakan Ekonomi Global
• AS Gunakan Kekuatan Penuh Memenangkan Perang Ekonomi dari 2009 Hingga Saat Ini
• Harga Minyak Akan Tetap Menjadi Salah Satu Senjata Perang Ekonomi
• Ini Kronologi Teror Bom Sarinah Versi Polda Metro Jaya
• Teror Jakarta Tidak (Ada) Kaitannya dengan Divestasi Kontrak Freeport?