Sabtu, 29 Jumadil Akhir 1447 H / 20 Desember 2025 07:10 wib
135 views
Gagalkan Milad Muhammadiyah, Kalau Ingin Kasusmu Senyap!
Judul di atas adalah analisa dan dugaan yang mungkin muncul di benak banyak orang Muhammadiyah yang sangat kecewa.
Hanya seorang bupati, cukup punya nyali besar membatalkan pelaksanaan milad organisasi sebesar Muhammadiyah secara mendadak dan sepihak?! Yakin berani,?! Yakin tak ada bakingan orang kuat?!
Alhamdulillah dengan izin Allah milad Muhammadiyah ke-113 di Sampang berjalan lancar dan penuh hikmat.
Meski tak satupun pejabat pemkab yang hadir, gak apa-apa nggak ngaruh.
Karena peristiwa itu adalah preseden yang sangat buruk, maka kita angkat ke permukaan dengan tulisan ini, setidaknya masyarakat tidak terus menerus hanyut dalam derasnya arus otak dangkal.
Membatalkan acara milad organisasi Islam besar, sah, dan tertib, adalah kezhaliman dan kedunguan tingkat rombeng. Dan yang pasti punya konsekuensi tinggi.
Orang berani karena benar itu gantle. Sebaliknya berani meskipun salah itu tolol.
1. Milad Muhammadiyah Acara Legal Formal
Muhammadiyah sudah berusia 113 tahun.
Acara milad adalah:
kegiatan dakwah,
kegiatan silaturahmi,
kegiatan yang damai dan konstitusional.
Membatalkan acara seperti ini tanpa alasan yang jelas adalah bentuk ketidakadilan dan ketololan tiada obat
2. Bupati Tidak Bisa Cuci Tangan
Walaupun bisa saja Bupati berdalih masalah listrik, kemanan atau alasan2 tak masuk akal lainnya, faktanya;
Bupati adalah pemimpin daerah.
Segala keputusan besar yang menyangkut ormas nasional tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan atau pembiaran kepala daerah.
Maka wajar jika kemarahan publik ditujukan kepada Bupati, bukan kepada Muhammadiyah.
3. Alasan Pembatalan Terasa Tidak Masuk Akal
Jika benar soal keamanan, pertanyaannya sederhana:
Mengapa acara ormas Islam besar dan tertib justru dibatalkan?
Mengapa bukan diamankan, difasilitasi, dan dilindungi?
Keamanan seharusnya dijaga, bukan dijadikan alasan membatalkan hak warga.
Ini kebodohan kelas rombeng
4. Masuk Akal Jika Ada Kepentingan Lain
Sebagai warga yang berpikir jernih, wajar menduga:
ada kepentingan lain di balik pembatalan,
ada pihak tertentu yang tidak ingin suasana sampang ramai dan disorot publik.
Apalagi jika:
Bupati sedang dalam situasi sensitif,
atau ada isu kasus korupsi yang ingin diredam agar tidak melebar, yang sekarang sedang dibuka oleh Allah, kasusnya menyeruak.
Dalam kondisi seperti itu, acara besar Muhammadiyah bisa dianggap “gangguan” oleh pihak tertentu, bukan karena salah, tapi karena terlalu terlihat.

5. Muhammadiyah Seolah Dijadikan Korban
Yang paling menyakitkan:
Muhammadiyah tidak salah,
tidak melanggar hukum,
tapi justru dikorbankan demi kepentingan elite.
Ini bukan hanya soal satu acara,
tapi soal martabat organisasi dan keadilan di daerah.
Dengan penjelasan di atas saya menganalisa dan menduga, bahwa :
1. Bupati Sampang ingin menggagalkan milad Muhammadiyah ke 113 karena ada kepentingan pribadi yang menjijikkan atau mungkin kepentingan kelompok, semisal komunitas atau ormas lain.
2. Ada pihak ke-3 yang mampu mengendalikan bupati sebagai bonekanya.
Kelompok ini mampu menekan dan memaksa bupati seperti dalang mengendalikan wayang.
3. Bupati sedang dalam kasus hukum dugaan korupsi di RSUD (sekarang berstatus saksi, biasanya sinyal naik ke penyidikan, meskipun kesannya Bupati sbg pelapor). Di area sinilah biasanya
elite bermain dan terjadi kongkalikong.
4. sangat mungkin dimanfaatkan elite kuat agar membatalkan acara Milad, dengan imbalan peringanan atau penutupan kasus korupsinya. Ini penafsiran dari no.3
4. Ada kelompok pembisik bupati yang bertujuan memperkeruh suasana, mengadu domba dan kemarahan publik. Agenda mereka jelas, Pengalihan Issue!
Ketika kamera mata rakyat tertuju ke satu fokus, maka kasus2 besar elite pejabat akan teralihkan dan tertutupi sementara.
Analisa saya bisa benar dan bisa salah, mohon kiranya pembaca yang dirahmati Allah dapat menambahkan dalam komentar agar tulisan ini lebih lengkap dan bermanfaat. Wallahu a'lamu. [PurWD/voa-islam.com]
Sumber: FB Ki Sabdo Langit.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!