Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.100 views

Kopi Masuk Bursa, Yes! Tapi...

Oleh: Edy Mulyadi*

Kopi Diusulkan Masuk Bursa. Begitu judul berita di sebuah harian nasional edisi awal pekan silam. Berita ini bersumber dari Ketua Kompartemen Industri dan Specialty Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (EAKI) Pranoto Sunaryo. Menurut dia, pelaku industri kopi ingin mengikuti jejak timah. Sejak pertengahan 2013, ekspor timah memang wajib didahului dengan transaksi di bursa berjangka sebagai salah satu mekanisme pembentukan harga.

Gagasan memasukkan kopi ke bursa tentu sah-sah saja. Ada sejumlah benefit yang bakal dipetik dari sini. Salah satu yang utama adalah, terbentuknya harga (price discovery) yang bakal menjad referensi bagi para pemangku kepentingan. Mereka ini antara lain, petani, pabrikan atau produsen kopi olahan, dan pedagang.

Yang dimaksud pedagang itu sendiri bisa dibagi dua. Pertama, pedagang fisik, yaitu mereka yang bersinggungan langsung dengan biji-biji kopi. Mulai dari pedagang pengumpul di tingkat petani sampai eksportir ke manca negara. Kedua, para pedagang di bursa yang bertranskasi tidak untuk kepentingan lindung nilai (hedging). Mereka inilah para risk taker alias spekulator yang membuat bursa jadi hidup dan ramai.

Singkat kata, kopi masuk bursa; yes! Tapi masalahnya menjadi berbeda, jika masuknya kopi ke bursa itu bersifat mandatory alias wajib. Apalagi, seperti dikutip dalam berita tersebut, Pranoto jelas-jelas terobsesi ingin mengulang sukses timah yang wajib melenggang ke bursa sebelum diekspor.

 

Beda karakteristik

Meng-copy paste sukses timah untuk kopi rasanya tidak pas. Setidaknya ada beberapa hal yang harus didudukkan dengan clear terlebih dahulu. Karakteristik timah di Indonesia sama sekali tidak serupa dengan kopi. Dari sisi volume, misalnya. Indonesia tercatat sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia, setelah China. Pada 2014, total produksinya mencapai 66.000 metrik ton. Dari sisi ekspor, Indonesia malah bisa disebut sebagai eksportir timah terbesar di dunia. Dari jumlah tersebut, yang dikonsumsi di dalam negeri hanya 5% dari produksi.

Berbeda dengan China. Sebagai produsen timah terbesar dunia, Negeri Tirai Bambu tersebut memakai hampir seluruh hasil tambang timahnya untuk keperluan industri dalam negeri mereka. Padahal China menghasilkan 168.000 metrik ton.

Dengan peta seperti itu, Indonesia memang menjadi negara teramat penting dalam jagad pertimahan internasional. Bila kita mengurangi pasokan timah sebesar 50% saja per tahun, maka pasar dunia akan kalang kabut.

Sayangnya hal serupa tidak terjadi pada kopi. Sampai 2014, Indonesia memang masih menduduki peringkat keempat produsen dunia, dengan jumlah produksi 9,35 juta bag (@60 kg). Tapi angka itu tidak semestinya membuat kita bangga. Pasalnya, dibandingkan dengan Brazil yang jadi produsen nomor wahid, produksinya mencapai 45,342 juta bag. Jadi, angkanya benar-benar njomplang.

Bahkan, dibandingkan dengan posisi kedua dan ketiga yaitu Vietnam dan Kolombia yang masing-masing menghasilkan 27,5 juta bag dan Kolombia 12,5 juta bag saja, kita masih tertinggal jauh. Artinya, di ranah kopi internasional, Indonesia benar-benar tidak layak jual lagak.

Berbekal fakta tadi, adalah terlalu bersemangat (untuk menghindari kata: berlebihan) mewajibkan kopi masuk bursa sebelum diekspor. ‘Prosedur tambahan’ dalam mata rantai kegiatan ekspor seperti ini bukan mustahil justru menjadi  ‘hambatan’ baru pasokan kopi Indonesia ke pasar internasional. Jika ini benar-benar terjadi, jangan menyesal bila pangsa pasar yang terganggu arusnya itu akan diisi negara-negara pesaing.

 

Harga premium

Persoalan lain yang harus diperhitungkan adalah, wajibnya kopi ke bursa sebelum otomatis akan menghapus harga premium yang selama ini diterima eksportir. Asal tahu saja, hubungan buyers dan eksportir kopi memang sangat unik. Mereka tidak segan-segan memberi ‘bonus’ di atas harga pasar, jika eksportir mampu memenuhi keinginannya. Di kalangan pelaku internasional, kopi jenis ini biasa disebut sebagai specialty coffee.

Yang disebut pesanan atau keinginan buyers ini benar-benar subjektif. Sama sekali tidak bisa distandarisasi apalagi digenerikkan. Biasanya, unsur-unsur keinginan itu meliputi cara penanganan pasca panen, penguasaan jalur distribusi atau daerah penghasil kopi, dan lainnya.

Dengan masuk bursa, hal-hal spesifik semacam itu atau specialty coffee dipastikan bakal hilang. Pasalnya, semua kopi yang masuk harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Itulah sebabnya harga premium yang selama ini dinikmati eksportir juga bakal menguap.

Padahal, justru di bidang specialty coffee inilah Indonesia menjadi jagoan. Tidak banyak negara yang mampu menandingi, apalagi mengalahkan. Bahkan tidak juga Brazil dan Kolombia sekali pun.

Tidak percaya? Simak saja cerita sukses Indonesia yang berhasil menyabet transaksi kopi senilai US$18 juta atau sekitar Rp240 miliar dari ajang pameran kopi Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 di Atlanta, Georgia, 14-17  April 2016, silam.  Asal tahu saja, jumlah itu diperoleh hanya dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat saja.

Data lain yang menggembirakan, ekspor kopi Indonesia ke AS untuk periode Januari-Februari 2016 naik 17% ketimbang periode yang sama tahun sebelulmnya. Selain ke Amerika, promosi ekspor kopi Indonesia juga dilakukan di negara-negara lain, di antaranya ke wilayah Eropa.

So, baiknya jangan gegabah mewajibkan kopi masuk bursa sebelum diekspor. Kalau sifatnya optional, bukan mandatory, itu ok saja. Pemerintah harus menghitung baik-baik segala sesuatunya dari segala aspek dan sisi. Pelajari dan pastikan plus-minusnya. Jangan sampai sebuah keputusan yang diambil harus ditarik lagi hanya karena justru menimbulkan kerugian yang menyakitkan. [syahid/voa-islam.com]

*)Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Zone lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X