Rabu, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 3 November 2021 09:07 wib
5.761 views
Jangan Buang Orangtua ke Panti Jompo!
Oleh: Tita Rahayu Sulaeman
Viral di jagat maya, kisah 3 bersaudara menitipkan Ibunya ke panti jompo dengan alasan sibuk. Kisah ini menjadi sorotan warganet. Tak sedikit yang mengkritik hal ini. Karena bagaimana pun anak orang tua telah merawat anak-anaknya hingga dewasa, maka sudah sepantasnya Ketika orang tua telah lanjut usia kemudian dirawat oleh anaknya. Namun ada juga yang menilai bahwa mengirim orang tua ke panti jompo bukanlah hal yang buruk.
Sebagaimana dikutip dari halaman berita detik.com, seorang wanita dewasa bahkan sudah membuat daftar panti jompo yang akan ia tinggali Ketika lanjut usia nanti. Menurutnya saat ini banyak panti jompo yang menyediakan kenyamanan bagi lansia. Dari pada harus merepotkan anak-anaknya kelak, maka ia lebih memilih akan tinggal di panti jompo (detik.com 1/11/2021).
Keputusan mengirim orang tua yang telah lanjut usia ke panti jompo tentu saja jauh dari syariat Islam. Hal ini terjadi karena pemikiran-pemikiran dari barat telah masuk meracuni umat muslim. Orang-orang disibukkan dengan mengejar kebahagiaan yang disandarkan pada terkumpulnya materi dan segala keinginan dunianya. Maka jika demikian, merawat orang tua dipandang sebagai sebuah aktivitas sia-sia. Syariat Islam telah dijauhkan dari kehidupan masyarakat, sehingga umat berperilaku sesuai keinginannya saja tanpa mempertimbangkan sudut pandang syariat.
Melihat fenomena ini, sebagai seorang muslim semestinya tetap harus memandangnya dalam kacamata Islam. Bagaimana dalam pandangan Islam, sikap seorang anak terhadap orang tua? Juga sebagai orang tua, bagaimana harus bersikap terhadap anak jika telah menginjak lanjut usia?
Kewajiban Anak terhadap Orang Tua
Sebagai seorang anak, tentu umat muslim harus selalu ingat bahwa berbakti kepada orang tua adalah kewajiban. Salah satu bentuk bakti pada orang tua adalah merawatnya ketika telah lanjut usia.
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS. Al-Isra ayat 23).
Mengingat hal ini, maka mengirim orang tua ke panti jompo bukanlah pilihan. Betapa ruginya seorang anak yang mengirim orang tuanya ke panti jompo. Ia telah kehilangan kunci surganya dan telah membuat Allah murka karena tak melaksanakan kewajiban berbakti sebagaimana Allah telah perintahkan. Sekalipun, orang tua mendidik anak-anak dalam segala keterbatasan ilmu dan segala kondisi tidak ideal lainnya, tidaklah menggugurkan kewajiban berbakti anak kepada orang tua.
Dalam Al-Qur’an, perintah berbakti pada orang tua, Allah sandingkan dengan perintah untuk beriman hanya kepada Allah SWT. Ini mengindikasikan betapa pentingnya berbakti pada orang tua.
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (Q.S Annisa : 36)
Kewajiban Orang Tua terhadap Anak
Sebagai orang tua, tentunya harus mendidik anak-anak dengan landasan Aqidah. Manusia adalah makhluk Allah, yang tugasnya hanyalah taat kepada Allah. Harus tertancapkan di benak anak-anak bahwa setiap tindakannya di dunia ini akan Allah catat dan beri balasannya. Anak-anak dikenalkan dengan syariat sejak dini. Hingga dewasa, perilaku mereka akan selalu terikat dengan hukum syara. Bila anak sudah terdidik dengan baik agamanya, anak akan memperlakukan orang tuanya dengan baik.
Anak berbakti pada orang tua bukan dalam rangka membalas segala yang telah orang tua lakukan, karena pengorbanan orang tua tak akan pernah terbalaskan. Melainkan dalam rangka melaksanakan perintah Allah. Orang tua yang bersedia dirawat oleh anak, berarti orang tua telah membantu anak-anaknya untuk melaksanakan perintah Allah untuk berbakti kepadanya.
Betapa indahnya hubungan orang tua dan anak jika masing-masing berada dalam ketaatannya kepada Allah SWT. Anak memandang orang tua sebagai sosok yang mulia sebagaimana Islam mengajarkan. Sementara orang tua memandang anak adalah amanah dari Allah sehingga orang tua mendidik anak-anaknya hanya sesuai dengan ajaran Allah dalam rangka bertaqwa kepada Allah SWT.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [at-Tahrîm : 6)
Bagi orang tua yang telah mendidik anak-anaknya menjadi anak yang sholeh, senantiasa taat kepada Allah, maka Allah janjikan kepada mereka bahwa anak yang sholeh menjadi salah satu amalan yang tak akan terputus pahalanya bahkan jika orang tua telah tutup usia.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang d manfaatkan, dan anak sholeh yang mendoakan dia.” (HR Muslim)
Betapa sempurnanya Islam mengatur hubungan antar manusia, termasuk hubungan anak dan orang tua. Setiap syariat islam dalam segala aspek kehidupan pastilah mendatangkan maslahat bagi manusia. Melepaskan diri dari syariat Islam hanyalah mengundang kesengsaraan. Wallahu’alam bishawab. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!