Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.883 views

Membentuk Generasi Cerdas, Sehat dan Beradab di Tengah Pandemi

 

Oleh:

Fitriana || Guru/Anggota Komunitas Muslimah menulis Depok

 

TAK pernah terbayang oleh kita semua, pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan dan aktivitas kita menjadi kebiasaan baru. Kita dituntut untuk segera adaptif terhadap perubahan tersebut supaya tidak berlarut-larut dalam ketidakpastian. Termasuk adaptif terhadap perubahan dalam dunia pendidikan.

Mengambil hikmah dari adanya pandemi, pendidikan anak yang semula dititikberatkan di sekolah, kini dikembalikan kepada asalnya, yaitu belajar di rumah bersama orang tua. Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak. The New Normal membantu kita melakukan transformasi pendidikan melalui penerapan pembelajaran yang dilakukan di rumah bersama dengan orang tua. Keterlibatan orang tua pun menjadi kunci penting bagi kesuksesan anak dalam kehidupan.

Keterampilan pengetahuan dan kecakapan hidup anak terutama berasal dari pengaruh keluarga. Ketika pandemi menyerang seperti saat ini, anak-anak belajar dari rumah, sebagai pengganti guru di sekolah dikembalikan kepada orang tua di rumah. Dalam kondisi belajar di rumah, peran pengasuhan dan pengawasan yang sebelumnya didominasi guru saat anak di sekolah, kini berpindah kepada orang tua di rumah. Peran orang tua sebagai guru harus dapat diterima oleh anak, seperti mereka menerima guru mereka di sekolah.

Supaya anak-anak mau menerima orang tua sebagai pengganti guru selama di rumah, diperlukan kiat-kiat mendampingi anak di rumah. Orang tua harus menyadari bahwa menikah dan memiliki anak yang seluruh prosesnya merupakan bagian dari kerja bervisi peradaban. Siap atau tidak siap, ketika kita dikarunia anak maka pada saat itu kita ditugaskan oleh Allah SWT menjadi seorang guru. Ketika Allah menitipkan anak kepada kita, itu adalah tanda dari Allah bahwa kita mampu untuk membesarkannya selaras dengan bimbingan-Nya. Kita harus menikmati kebersamaan dengan anak-anak kita yang hanya sebentar, karena setelah itu mereka diharapkan senantiasa dapat mendoakan kita selaku guru biologis mereka sampai kapan pun.

Banyak orang tua ketika mendidik anak tidak memiliki kurikulum pendidikan di rumah yang kreatif, yang dapat melahirkan generasi cerdas, sehat dan beradab. Pada hakikatnya, sekolah hanyalah partner orang tua dalam mendidik anak. Dengan adanya pandemi Covid-19, Allah hendak mengingatkan kita selaku orang tua akan tugas besarnya melahirkan dan membentuk generasi cerdas, sehat dan beradab dari rumah.

Jika orang tua memiliki kurikulum di rumah yang dipakai dan disepakati bersama dengan anak, diharapkan kurikulum tersebut dapat berjalan dan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Sehingga anak-anak akan mengetahui dan paham tentang kehidupan, mengapa mereka harus hidup, apa tujuan mereka hidup dan bagaimana mereka mengisi kehidupan ini.

Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk memberikan pengantar dan prinsip-prinsip utama kehidupan dengan berkisah dan berdialog penuh hikmah kepada anak. Bisa dilanjutkan dengan detail dalam pembiasaan berupa adab pada anak yang menyentuh akal/pikirannya, kalbu/hatinya dan jasad/fisiknya. Pembiasaan ini sekecil apapun kalau itu berupa kebaikan, niscaya besar nilainya di sisi Allah SWT.

Pembiasaan yang dilakukan oleh anak-anak bertujuan untuk mencapai keterampilan berupa life skill, soft skill dan hard skill. Sehingga terbentuk generasi yang cerdas, sehat dan beradab yang memiliki fisik yang kuat, akhlak yang mulia, berwawasan luas, berakidah lurus, beribadah dengan benar, memiliki semangat yang besar, konsisten, waktunya terjaga, urusannya teratur, ekonominya mandiri dan kehadirannya bermanfaat.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membentuk generasi yang cerdas, sehat dan beradab adalah dengan menggunakan kata-kata terbaik, kata-kata positif dalam menyampaikan pesan atau bertutur kata, karena kata-kata memiliki makna yang dalam. Selanjutnya menumbuhkan suasana produktif dan menyusun jadwal yang disepakati bersama. Jadwal yang dibuat hendaknya lebih fleksibel dan tidak terlalu ketat supaya anak tidak merasa hidup dalam tekanan. Yang tidak kalah penting adalah menggunakan metode yang menyenangkan supaya anak merasa bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan dan menjadi kebutuhan. Terakhir adalah mengoptimalkan waktu untuk meningkatkan keakraban dengan anak.

Kita berharap akan banyak lahir anak-anak generasi penerus peradaban gemilang yang memiliki visi dan misi yang besar di tengah kondisi yang tidak bisa kita prediksikan, muncul dari keluarga-keluarga yang menjadikan rumah sebagai ‘madrasatul ula’, orang tua sebagai pendidik pertama dan utama.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X