Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Mei 2015 10:55 wib
38.620 views
12 Penyebab Bayi Menangis dan Cara Menenangkannya
Menangis adalah cara bayi berkomunikasi. Jadi para ibu, kenali arti tangisan bayi anda ya. Apakah tangisan itu bermakna lapar, merasa kesakitan, mengantuk atau yang lain. Untuk para ibu muda biasanya masih bingung dengan arti dan makna tangisan bayi atas putra/putri pertamanya. Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa bayi menangis. Nah, bila bayi anda menangis cobalah memahami penyebabnya sehingga ibu bisa segera menenangkannya.
- Rasa Lapar. Ini pertama kali yang terpikir di benak para ibu ketika bayinya menangis. Kenali tanda-tanda bayi lapar agar bisa langsung menyusuinya sebelum dia menangis. Beberapa tanda-tanda bayi lapar: rewel, mulutnya mengecap seperti gerakan menyusu, mengulum jarinya dan bibirnya merespon cepat ketika tangan ibu menyentuh pipinya.
- Popoknya basah. Ada bayi yang tenang saja meskipun ngompol dan popoknya basah. Tapi ada juga bayi yang langsung rewel sedikit saja popoknya terasa basah. Segera ganti agar tidak terjadi ruam pada pantat bayi.
- Mengantuk. Ada kalanya sebagai orang tua, kita berpikir apa susahnya sih kalau mengantuk ya tinggal tidur saja. Nggak perlu pakai rewel segala. Tapi tidak demikian dengan bayi. Mereka butuh rasa nyaman dalam dekapan ibu.
- Ingin digendong. Bayi adalah masa-masa ketika jiwa membutuhkan banyak sentuhan dari ayah dan ibunya. Dengan digendong, mereka bisa merasakan hangatnya dekapan ibu/ayah, merasakan denyut jantung orang tuanya, memandang wajahnya, mendengar suara lembutnya bahkan ‘sekadar’ mengenali bau badan orang yang dicintainya. Menangis adalah cara bayi menyuarakan isi hatinya untuk menikmati momen indah ini.
- Gangguan perut. Bisa jadi karena bayi masuk angin, atau tidak cocok makanan tertentu (bagi bayi yang masih ASI masalah ini bisa diminimalkan) atau ingin bersendawa.
- Bersendawa. Jika bayi menangis setelah menyusu dengan kenyang, yang dia butuhkan adalah bersendawa. Ketika menyusu, bayi secara tak sengaja juga menelan udara dalam prosesnya. Bila tak dikeluarkan, maka bayi akan merasa tak nyaman.
- Merasa kedinginan atau kepanasan. Ketika bayi merasa kedinginan misalnya saja ketika popoknya diganti atau pantatnya dibersihkan dengan tissu basah atau air dingin, dia akan menangis atau bahkan menjerit sebagai tanda protes. Oleh karena itu umumnya bayi baru lahir ‘dibungkus’ sedemikian rupa agar merasa hangat seperti dalam kandungan.
- Hal remeh. Bayi mudah merasa terganggu oleh hal-hal kecil semisal ada satu helai rambut melilit jari tangannya. Hal kecil seperti ini bisa membuatnya rewel dan menangis. Bisa tidak teliti, ibu akan merasa bingung karena seolah bayinya menangis tanpa sebab. Hal kecil lain semisal kain baju yang sedikit kasar atau posisi menyusui yang kurang pas, bisa membuat bayi rewel dan menangis.
- Tumbuh gigi. Gusi bayi yang masih sangat lunak mudah merasa sakit ketika giginya akan tumbuh. Bila bayi tiba-tiba rewel tanpa sebab, cobalah ibu raba gusinya. Apabila gusinya yang semula sangat empuk tiba-tiba terasa keras, itu tandanya giginya akan tumbuh. Pantas bila bayi menjadi rewel. Umumnya gigi bayi tumbuh di usia sekitar 4-7 bulan tapi bisa juga lebih cepat.
- Merasa cukup ‘belajar’. Bayi belajar melalui segenap inderanya dengan rangsangan/stimulus yang diberikan. Misalnya saja indera pendengaran dengan suara-suara di sekitar. Indera penglihatan dengan cahaya yang ditangkapnya. Begitu juga indera pengecap dengan cara benda-benda digigitnya dan sebagainya. Bila ia merasa cukup dengan semua itu tapi orang dewasa di sekitarnya masih saja mengajaknya ‘belajar’, maka ia akan menangis. Itu artinya bayi merasa cukup dan lelah. Ia ingin istirahat dulu.
- Merasa kurang ‘belajar’. Kebalikan dengan poin sebelumnya. Pada poin ini bayi merasa kurang ‘belajar’ atau stimulus. Ia masih ingin ada yang diajaknya bermain dan belajar tapi tak ada orang yang menghiraukannya. Jadilah bayi rewel dan menangis sebagai pelampiasan. Bila ibu sibuk dan bayi masih ingin bermain, maka sediakan ayunan. Ibu bisa memasakk sambil mengayun-ayun sehingga bayi tidak merasa sendirian.
- Bayi sakit. Bila semua hal di atas sudah dipenuhi tapi bayi tetap rewel dan menangis maka coba cek suhu tubuhnya. Bisa jadi rewelnya bayi pertanda dia merasa kurang enak badan. Mungkin sariawan atau lainnya. Daripada bingung, tak ada salahnya bayi dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Semoga 12 poin di atas bisa membantu para ibu untuk mengenali tangis bayi dan menyikapinya. Di atas itu semua, jangan lupa lantunkan ayat-ayat Allah semampunya di telinga bayi untuk menenangkannya. Selamat mencoba! (dbs/riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!