Menjenguk Non Muslim yang Sakit

Soal:

Assalamu ‘Alaikum Pak Ustadz, bolehkah kita menjenguk tetangga kita yang sakit dari kalangan Non Muslim?

Pak Solihin – Bekasi

Jawab:

Wa’alaikumus Salam warahmatullah,, kita memuji Allah dengan ucapan “Al-Hamdulillah”. Shalawat dan salam atas Rasulullah dan keluarganya.

Penanya yang semoga Allah rahmati, tidak apa-apa menjenguk non muslim yang sakit apabila ada mashalahat di situ. Seperti menampakkan kepadanya keindahan akhlak Islam yang dipraktekkan kaum muslimin. Semoga ini bisa menjadi sarana dakwah baginya. Termasuk mashlahat di sini, supaya hatinya lunak dan tidak galak kepada kaum muslimin.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah menjenguk anak kecil dari keluarga Yahudi yang sedang sakit. Kemudian beliau mengajaknya masuk Islam, lantas ia menerimanya setelah mendapatkan peprsetujuan dari bapaknya.

Keluar dari rumah keluarga Yahudi tersebut, beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca,

اَلحَمْدُ للهِ الَّذي أنقَذَهُ بِي مِن النَّار

“Al-Hamdulillah (segala puji milik Allah), yang telah menyelamatkannya -dengan sebab diriku- dari api neraka.” (HR. Al-Bukhari, Abu Dawud, Al-Nasa’i, Ahmad, dan selainnya)

Dalam hadits ini mengandung faidah –di antaranya-: boleh menjenguk orang sakit dari kalangan non muslim, berharap itu menjadi sebab islamnya.

[Baca: Keutamaan Mengunjungi Orang Sakit]

Dalil lainnya tentang bolehnya menjenguk non muslim yang sedang sakit adalah hadirnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di sisi pamannya, Abu Thalib, saat ia sedang sakit menjelang wafatnya. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajak pamannya masuk Islam. Namun, sayang, ia menolak dan tidak mengucapkan dua kalimat syahadat hingga wafat. (Muttafaq ‘alaih)

Dari sini, dibolehkan menjenguk non muslim yang sedang sakit dan mendoakan kesembuhan untuknya, apabila ada kemashlahatan di sana; seperti sebagai sarana mendakwahinya dan menunjukkan keindahan akhlak islam kepadanya. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]

* Dijawab: Badrul Tamam

* Kirimkan tulisan atau pertanyaan ke 087781227881 (SMS/WA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Konsultasi Syariah lainnya:

• Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?
• Wanita Haid Potong Kuku, Bolehkah?
• Tetap Membaca Doa Istiftah di Shalat Witir
• Haruskah Basuh Telinga Bagian Dalam Saat Mandi Janabat?
• Saling Anggap Adik-Kakak, Laki dan Wanita Bukan Mahram Boleh Chattingan?
• Sudah Witir Sebelum Tidur, Perlu Witir Lagi Saat Tahajjud?
• Suami Selingkuh, Bolehkan Istri Menggugat Cerai?
• Perbedaan Pendapat Menjawab ''Ash-Sholatu Khairum Minan Naum''