Senin, 3 Jumadil Akhir 1447 H / 24 November 2025 19:43 wib
184 views
Kembali Pimpin MUI, Kiai Anwar Pastikan Dua Mandat Utama: Layani Umat & Kawal Pemerintah
JAKARTA (voa-islam.com) - Usai terpilih kembali memimpin MUI untuk periode 2025–2030 pada Munas XI di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (22/11/2025) malam, KH Anwar Iskandar langsung mempertegas arah besar organisasi. Kiai Anwar memastikan bahwa MUI periode 2025–2030 tidak akan keluar dari dua mandat utamanya: melayani umat dan membersamai pemerintah dalam menjaga kemaslahatan bangsa.
Di hadapan para peserta Munas, Kiai Anwar menegaskan bahwa hubungan ulama dan umara bukan sekadar wacana, tetapi sebuah keharusan historis sekaligus struktur moral yang tak boleh dipisahkan dalam mengelola urusan publik. Ia mengingatkan bahwa ada ranah persoalan yang mutlak menjadi tugas ulama, dan ada pula wilayah kebangsaan yang tidak dapat dikerjakan siapa pun kecuali pemerintah.
“Ada hal yang bisa dikerjakan ulama dan ada hal yang hanya bisa ditangani pemerintah. Misalnya pemberantasan korupsi, tentu itu wewenang pemerintah karena mereka punya aparat dan penegak hukum,” ujarnya, menekankan batas-batas peran yang justru membuat kolaborasi semakin relevan.
Karena itu, bagi Kiai Anwar, hubungan ulama–pemerintah bukan hanya perlu dipertahankan, tetapi harus terus dirawat sebagai keniscayaan dalam membimbing bangsa di tengah tantangan yang semakin kompleks. MUI, menurutnya, tidak akan menjadi pendukung membabi buta, tetapi tetap memainkan posisi strategis sebagai mitra kritis yang menjaga keseimbangan moral.
“Membersamai pemerintah bukan berarti membenarkan semua. Jika ada kebijakan yang tidak sesuai dengan ajaran agama, ulama wajib memberi nasihat. Tapi tentu dengan cara yang baik, bukan dengan mencela di depan umum,” tutur Kiai Anwar, menegaskan bahwa peran moral ulama tidak boleh hilang hanya karena kedekatan institusional.
Ia juga menegaskan bahwa perjuangan MUI ke depan harus tetap berpijak pada dua pilar utama: penguatan khidmat kepada umat dan penjagaan harmoni antara ulama dan pemimpin pemerintahan. Keduanya, menurutnya, bukan hanya identitas MUI, tetapi juga fondasi keberadaannya.
“Platform MUI itu jelas yaitu melayani umat dan membersamai pemerintah. Dua hal ini akan terus kita jalankan demi kemaslahatan bangsa,” kata Kiai Anwar.
Dengan kepemimpinan Kiai Anwar yang kembali diperpanjang, MUI menyatakan tekadnya untuk terus menjadi lembaga moral-keagamaan yang memelihara nilai-nilai Islam, mempererat persatuan, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. Kepemimpinan yang stabil diharapkan mampu memperkuat posisi MUI sebagai rujukan umat dan mitra konstruktif pemerintah dalam berbagai isu strategis bangsa. (MUID)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!