Presiden Turun Tangan, Dua Guru SMAN 1 Masamba yang Dipecat Direhabilitasi

JAKARTA (voa-islam.com) - Presiden Prabowo Subianto memberikan rehabilitasi kepada dua guru aparatur sipil negara (ASN) dari Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang sebelumnya dipecat dan divonis penjara selama satu tahun oleh Mahkamah Agung. Kasus tersebut bermula dari pungutan iuran sukarela untuk membantu membayar gaji 10 guru honorer yang telah mendapat persetujuan dari komite sekolah.

Surat rehabilitasi untuk dua guru SMAN 1 Masamba, Abdul Muis dan Rasnal, ditandatangani langsung oleh Presiden Prabowo di ruang tunggu VVIP Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis dini hari, sesaat setelah Presiden tiba dari kunjungan kenegaraan di Sydney, Australia.

Presiden tampak membaca sejenak surat tersebut sebelum membubuhkan tanda tangan, didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di sisi kiri dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di sisi kanan.

Usai penandatanganan, Presiden Prabowo menyalami Abdul Muis dan Rasnal satu per satu.

“Bagaimanapun, guru adalah pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa. Harus kita hormati, juga harus kita lindungi. Bahwa ada masalah-masalah, dinamika-dinamika, kita cari, mencari penyelesaian yang baik,” ujar Presiden Prabowo.

Aspirasi Masyarakat Ditindaklanjuti

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan bahwa rehabilitasi ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang viral di media sosial. Ia mengatakan, kedua guru tersebut sebelumnya telah diantar ke DPRD Sulawesi Selatan, kemudian difasilitasi hingga ke DPR RI untuk menyampaikan permohonan keadilan.

“Berdasarkan aspirasi dari masyarakat yang beredar di media sosial, dan juga kemudian Pak Abdul Muis dan Pak Rasnal ini diantar ke DPRD Sulawesi Selatan. Kemudian, teman-teman DPRD Provinsi Sulawesi Selatan tadi datang mengantarkan ke DPR RI dan kami terima,” kata Dasco.

“Dan, malam ini setelah koordinasi dengan Mensesneg, kami antar ke Halim untuk bertemu dengan Bapak Presiden. Alhamdulillah, tadi sudah ditandatangani surat pemberian rehabilitasi kepada dua orang tersebut,” sambungnya.

Pemulihan Nama Baik Guru

Sementara itu, Mensesneg Prasetyo Hadi berharap keputusan Presiden Prabowo dapat memulihkan nama baik kedua guru tersebut sekaligus menjadi bentuk penghargaan bagi profesi pendidik di seluruh Indonesia.

“Semoga keputusan (rehabilitasi, red.) ini dapat memberikan rasa keadilan untuk guru yang kita hormati, dan juga kepada masyarakat, tidak hanya di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, bahkan di seluruh Indonesia,” ujar Pras.

Ia juga mengingatkan pentingnya melindungi profesi guru yang berperan besar dalam mencerdaskan bangsa. (ANT)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

• 'Heboh! MUI Disebut Dukung Polisi Tangkap Roy Suryo, Cholil Nafis: Itu Hoaks!'
• MUI Mustikajaya Sosialisasikan 10 Indikator Aliran Sesat, Waspadai Penyimpangan Akidah di Masyarakat
• Polisi Konfirmasi Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Bertambah Jadi 96 Orang
• Dewan Da’wah Kota Bekasi Gelar Upgrading Dai Berbasis Jurnalisme dan Konten Kreator
• 54 Orang Terluka Akibat Ledakan di Masjid SMA 72 Kelapa Gading Jakarta
• Korban Tanjung Priok Tolak Usulan Soeharto Jadi Pahlawan, Sebut Keadilan Belum Ditegakkan
• 'Agama Tak Tergantikan oleh Algoritma': MUI Tegaskan AI Bukan Guru Spiritualitas Umat
• Ustaz Bachtiar Nasir: Tragedi Sudan Lebih Mengerikan dari Gaza