Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.681 views

Mengaku Taqwa Jangan Pelit Meminta dan Memberi Maaf

YOGYAKARTA (voa-islam.com) —Muslim yang mengaku bertaqwa jangan pelit meminta maaf dan memberikan maaf, setiap masalah yang ada jangan diperpanjang. Sikap rendah hati dan tidak pemarah harus senantiasa dikedepankan agar tidak retak hubungan personal, keumatan, dan kebangsaan. 

Demikian menurut Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di acara Kajian Islam Tematik yang diadakan oleh Universitas YARSI pada, Sabtu (21/05) secara daring. 

Murah untuk memberikan dan meminta maaf kata Haedar merupakan tahapan dan ciri ketaqwaan. Namun demikian, setiap manusia yang mengaku bertaqwa harus senantiasa waspada terhadap segala bentuk dosa.

Tidak boleh seorang muslim ketika diberi maaf lantas kemudian mengulangi kesalahan yang serupa. Menjaga hubungan baik sesama manusia merupakan dimensi taqwa, sebab taqwa itu berdimensi hablum minallah wa hablum minannas. 

“Di surat Al Baqarah ayat 177 kita bisa bagi dalam dua bagian, ada yang menyangkut dimensi iman ada yang menyangkut dimensi muamalah,” ungkap Haedar seperti dikutip dari laman muhammadiyah.or.id.

Beriman, kata Haedar, seringkali tidak mudah untuk dipraktekkan sebab seringkali dihadapkan dengan sesuatu yang abstrak. Sementara manusia seringnya berharap dengan sesuatu yang konkrit. 

Ia mencontohkan, beriman kepada Allah SWT. Padahal Allah merupakan zat yang tidak terjangkau oleh manusia. Oleh karena itu, bagi seorang muslim penting bagaimana mendudukan rasionalitas dengan keimanan. Tumpang tindih posisi iman dan rasionalitas pada muslim akan berakibat fatal, seperti yang terjadi ketika pandemi covid-19. Banyak yang mengaku beriman, salah dalam aktualisasi keimanan. Mereka membandingkan Tuhan dengan virus covid-19.

Taqwa bagi seorang muslim, kata Haedar, merupakan tahapan menuju kebaikan yang terus diusahakan tidak stagnan. Taqwa akan terus mengalami ujian, seperti pada saat seseorang sedang mendapat stimulan untuk marah. Apakah dia sanggup mengimplementasikan ketaqwaannya sehingga dia bisa menahan marah.

Taqwa lebih-lebih akan diuji ketika muslim berada pada ruang yang profan, sebab ketika dalam situasi sakral mungkin akan lebih mudah menahan marah. Di media sosial misalnya, mudah sekali seseorang marah dan mengumbar kemarahan. Tidak jarang dari mereka menganggap marah sebagai bagian dari DNA nya.

“Kok, bangga menjadi orang pemarah. Bahkan merasa menjadi karakternya. Kenapa bangga dengan sikap temperamental ?”. Ungkapnya.

Bahkan disaat beramar ma’ruf nahi munkar, menurut Haedar sebisa mungkin untuk tidak menampilkan kemarahan. Termasuk ketika marah karena agama, karakter orang beragama harus berbeda dengan orang marah yang hanya mengumbar hawa nafsu. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X