Jum'at, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Mei 2019 17:30 wib
6.362 views
Kisah Da’i Dewan Da’wah Halmahera Ubah Kebiasaan Pemuda dari Senang Bernyanyi jadi Cinta Al-Quran
HALMAHERA TENGAH (voa-islam.com) – Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir Ustadz Aly Ma’ruf Hussein, S.Sos adalah Da'i yang diutus oleh Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) untuk berdakwah ke Kawasan Transmigrasi Pulau Halmahera, Kec. Weda Selatan, Kab. Halmahera Tengah, Prov. Maluku Utara.
Ustadz Aly sudah diutus oleh DDII sejak September 2017 sampai dengan saat ini.
Selama berdakwah di lapangan, Ust. Aly menemui sejumlah objek dakwah yang jika diarahkan secara islami akan menghasilkan kader-kader dakwah selanjutnya. Salah satu objek dakwah itu adalah anak-anak muda yang suka nongkrong sambil menyanyi.
“Orang Maluku itu punya suara khas dan merdu, ini tantangan tersendiri buat saya untuk mengarahkan mereka mencintai Al Quran, supaya bakat mereka tidak disia-siakan dengan nyanyi lagu saja,” katanya beberapa waktu yang lalu seperti dikutip dari dewandakwah.or.id.
Bahkan, kata Ust. Aly, kadang rokok dan minuman keras menjadi teman nongkrong.
“Sembari nongkrong, bernyanyi sambil bergitar dan nongkrong, ditambah sebungkus rokok dan kadang minuman keras. Mudah-mudahan program saya kali ini dapat menggerakkan hati mereka dari hal-hal yang melalaikan,” harapnya.
Lalu bagaimana orang yang awalnya hobi bernyanyi dapat mencintai Al Quran?
Nah, Ust. Aly mengarahkan para darah muda ini untuk mempelajari seni membaca Al Quran dengan irama. Seni membaca Al Quran dengan irama ini tentu tidak menyalahi syariat. Adapun maqom (karakteristik) tilawah Al Quran ada tujuh, yaitu Jiharkah, Rost, Hijjaz, Nahawand, Sikkah, Bayyati dan Shoba.
“Kemudian saya rintis TASBAQ (Taman Seni Baca Al Qur’an), sebuah program pendalaman Maqom tilawah Al Qur’an,” ujarnya.
“Ilmu-ilmu yang saya ajarkan berupa teori dan praktek, saya mengintegrasikan materi Tahsin, Tahfizh, dan Nagham. Sedikit demi sedikit saya selipkan nilai-nilai Islam dan keutamaan membaca Al Quran agar kelak mereka istiqomah mencintai agama dan kitabnya,” lanjutnya.
Ust. Aly memulai dakwahnya dengan Al Quran, katanya dakwah dengan Al Quran lebih cepat diterima.
“Dakwah dengan Al Quran itu lebih mudah dan jarang mendapat penolakan. Masyarakat pun welcome saat da’i yang baru datang menawarkan program baca Al Quran,” kata Ust. Aly.
Selain jadi musyrif tilawah Al Quran, Ust. Aly juga memiliki kegiatan lain di antaranya mengajar di pesantre, mengisi ta’lim dan khutbah, imam rawatib dan lain-lain.
“Harapan saya semoga kawan-kawan da’i lainnya terutama yang berada di pelosok daerah dapat menulis kisah dakwahnya sehingga kelak kader-kader dakwah yang muncul dari daerah pedalaman, gurunya pun juga dikenal dan menjadi inspirasi bagi da’i-da’i di perkotaan,” pungkasnya.
*keterangan foto: Ust. Aly (duduk bersila bergamis coklat) bersama peserta TASBAQ
[syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!