Situs Misionaris Ini Diduga Memelesetkan Ayat di Alquran

JAKARTA (voa-islam.com)- Steven Indra Wibowo dari Mualaf Center Indonesia (MCI) mengingatkan orang tua dari anak-anak muslim agar terus memperhatikan mereka ketika berselancar di dunia maya atau internet.

“Bismillah, hati-hati dengan bacaan anak-anak antum di internet. Ada lagi nich situs setelah banyak situs-situs missionaris terselubung berserakan di dunia maya. Situs kamiikut.com mencoba menyiarkan kekafiran dengan bahasa-bahasa yang dipahami umat muslim,” postingannya di akun Instagram pribadinya, Sabtu (11/5/2019).

Mereka, kata Indra, tidak menggunakan bahasa lazimnya situs kafir. “Jadi jelas ya, target market mereka muslim muslimah galau.”

Bahkan kalau dilihat olehnya, situs ini mempelesetkan salah satu potongan ayat di Al-Fatihah dengan menuliskan "Yang akan membuat kita merenungkan kembali apakah kita sudah berada di jalan lurus menuju surganya Allah". 

Dan jika tidak mengganti redaksinya maka jangan salahkan umat bila bergerak dan menggerebeg kantor kalian dan menarik setiap mahluk di sana untuk dimintai pertanggungjawabannya.”

Situs kamiikut.com menurut Indra telah melanggar hukum manusia. Ia pun berencana melaporkan ke polisi situs itu.

“Namun jika kalian mau mencoba mempermainkan ayat-ayat Alquran, maka kami akan berlakukan hukum Islam atas kalian.”

(Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Dilelang, Dua Syal Ulama Palestina Laku Terjual Rp 8,5 Juta
• Ngabuburit, Muslim di Denpasar Hadiri Kajian Cinta Keluarga
• Opick Mengaku Diberi Sehelai Rambut Rasulullah, MUI: Warisan Nabi al-Quran dan Assunnah
• Muhammadiyah Siap Libatkan 103 RS PKU dan 13 Fakultas Kedokteran Ungkap Kematian Petugas KPPS
• Dua Tokoh Penggerak 212 Ditersangkakan, Muhammadiyah: Polisi Harus Kembali kepada Khittah
• Israel Serang Gaza, Ketua FPKS: Nodai kesucian Ramadhan
• Banyak Masalah, FPKS Dorong Hak Angket dan Pembentukan Pansus Pemilu di Rapat Paripurna
• Pemuda Muhammadiyah: Penetapan Tersangka UBN Picu Kegaduhan Baru dan Kental Urusan Politik