Selasa, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Mei 2018 15:38 wib
10.447 views
KH. Tengku Zulkarnain Ingatkan Ngabalin dengan ''Mudzab-dzab''
Melihat perubahan Ngabalin pasca merapat ke Istana, Ustadz Tengku Zulkarnain selaku sahabatnya gak tahan untuk berkomentar.
Wakil Sekjen MUI ini mengingatkan apa yang kerap disampaikan Ngabalin sendiri tentang "Mudzabdzab" (Golongan yang tiada pendirian).
"Geli juga hatiku melihat gayamu kawan...," kata Ustadz Tengku di akun twitternya.
"Ku ingat istilah kata yang selalu engkau katakan jika kita sedang bersama sama dahulu:"Mudzab-dzab..."," lanjut Ustadz Tengku.
"Dan, ku rasa kawan-kawan yang lain juga masih ingat kata-kata itu: " Mudzab-dzab...," ujarnya.
Di akhir twitnya, Ustadz Tengku menyampaikan selamat jalan.
"Selamat Jalan Kawan...
Sampai Jumpa Lagi...!" kata Ustadz Tengku.
Mudzabdzab
Mudzabdzab adalah istilah yang tercantum dalam Al-Qur'an. Mudzabdzab adalah Golongan yang tiada pendirian atau plin plan. Ini bagian sifat orang munafik.
Dalam surat Al-Nisa ayat 142-143, Allah Subahanahu wa Ta'ala menjelaskan dengan firmanNya...
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لَا إِلَى هَؤُلَاءِ وَلَا إِلَى هَؤُلَاءِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.” (QS. Al-Nisa’: 142-143)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan maksud “mudhabdhabiin” dalam ayat ini: orang-orang munafikin bingung antara iman dan kufur. Mereka tidak bersama kaum mukminin secara dzair dan batin. Begitu pula mereka tidak bersama orang-orang kafir secara dzahir dan batin. Tetapi dzahir mereka bersama orang-orang beriman sedangkan batin mereka bersama orang-orang kafir. Di antara mereka ada yang ditimpa keraguan sehingga sekali waktu condong kepada mereka dan diwaktu lain condong kepada mereka. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!