Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.773 views

Fadli Zon: M Natsir Berjasa Bentuk NKRI

JAKARTA (voa-islam.com), Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menjelaskan, sosok Perdana Menteri Indonesia Mohammad Natsir dikenal sebagai seorang negarawan, guru bangsa, ulama dan tokoh intelektual.

Hal tersebut ia ungkapkan saat hadir membuka seminar "68 tahun Mosi Integral NKRI Mr Muhammad Natsir" di aula Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jl Imam Bonjol No 1, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).

"Dirinya dipercaya untuk menduduki jabatan-jabatan penting di Republik Indonesia seperti anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP), Menteri Penerangan, Anggota DPRS dan Perdana Menteri hingga kemudian beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 2008 Silam," jelasnya.

Meski banyak informasi tentang M Natsir, namun kata Fadli, masih sedikit di antara kita terlebih lagi generasi muda saat ini yang mengenal sosok Natsir sebagai arsitek Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui mosi integralnya pada 3 April 1950. "Ketika itu Natsir mengusulkan agar Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terpecah-pecah menjadi beberapa negara bagian saat itu melebur menjadi satu ke dalam suatu negara kesatuan, yaitu NKRI," ungkapnya.

Fadli juga mengungkapkan, sosok Natsir sebagai orang yang konsisten, toleran, tajam, bersih, teguh pendirian dan penuh kesederhanaan. "Tentang kesederhanaan Natsir pernah ditulis George McTurnan Kahin (Indonesianis asal Amerika) dalam sebuah buku. Kisah pertemuannya saat itu Natsir masih sebagai Menteri penerangan, ia sangat terkejut dengan paparan Natsir yang lugas tapi yang membuat Kahin betul-betul tak bisa lupa adalah penampilan Sang Menteri Natsir yang memakai kemeja tambalan. Sesuatu yang belum pernah ia lihat di antara pegawai pemerintahan manapun," tuturnya.

Sebagai seorang politisi dan negarawan, Natsir memiliki cara pandang yang khas dan berbeda dengan para negarawan di Eropa atau Amerika yang tidak peduli dengan agama. Para pendiri Republik kita, termasuk Natsir, dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa agama merupakan realitas yang hidup. "Agama telah menjadi bagian dari sistem sosial dan budaya masyarakat dan berperan sebagai sumber inspirasi dan alat mobilisasi dukungan untuk melawan penjajahan," kata Fadli.

Menurutnya, pandangan Natsir tentang agama dan negara ini, sebangun dengan pemikir yang sering dirujuknya Montgomery What, yang mengungkapkan'Islam lebih dari sekedar agama, itu adalah sistem peradaban yang lengkap'. "Persis pada titik ini, Natsir memiliki pandangan yang berseberangan dengan Soekarno yang sangat mendukung ide pemisahan antara agama dan negara," tutur Fadli.

"Dan meskipun Natsir memiliki pandangan yang kritis terhadap Pancasila dalam sidang-sidang konstituante, namun ketika Pancasila sudah disepakati, Natsir tidak ragu untuk mengakui Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Hal ini dilihat dari dari pidato Natsir di Pakistan Institute of World Affairs tahun 1952, Natsir membela Pancasila yang dinilai selaras dengan prinsip-prinsip Islam, Pancasila dipandang menjadi dasar etika moral dan spiritual bangsa Indonesia yang selaras dengan tauhid," tambahnya.

Menurut Fadli, spirit Mosi Integral Natsir masih sangat relevan untuk meningkatkan rasa persatuan kita sebagai bangsa, sebab ancaman terhadap integrasi suatu bangsa akan selalu ada. "Namun bedanya pada saat ini ancaman berasal dari maraknya ketimpangan di bidang ekonomi, kesejahteraan, hukum dan keadilan. Jika ketimpangan tersebut dibiarkan dan tidak ada penanganan serius maka hal tersebut akan mengancam eksistensi NKRI," jelasnya.

Yang kedua, lanjut Fadli, yang masih relevan dari Mosi Integral Natsir adalah seruannya akan ketegasan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa. "Mosi Integral Natsir memicu sikap pemerintah pusat untuk mengambil inisiatif dalam menyelesaikan permasalahan bangsa, begitupun dengan pemerintah saat ini diharapkan dapat mengambil inisiatif dan langkah yang adil bijaksana dan tidak ragu dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara," ujarnya.

Fadli menegaskan bahwa Mosi integral Natsir merupakan salah satu prestasi yang pernah dicapai oleh parlemen Indonesia. Mosi Integral Natsir juga telah mempersatukan kembali Indonesia yang sebelumnya terpecah pecah menjadi negara bagian yang sebenarnya hanya merupakan boneka Belanda saja. "Tanpa Mosi Integral Natsir maka tidak ada  NKRI. Itu sebabnya saya akan mengusulkan agar tanggal 3 April kita peringati sebagai salah satu Hari Besar Nasional, yaitu Hari NKRI," tandasnya. (bilal/voa-islam)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X