Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.472 views

Menyoal Fenomena Aliran dan Gerakan Kebatinan di Indonesia

JAKARTA (voa-islam.com) - Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha menyelenggarakan Halaqah IV dengan tema “Menyoal Fenomena Aliran dan Gerakan Kebatinan di Indonesia” di Gedung Menara Da’wah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia di ruang diskusi Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Da’wah lt. 6, Kramat Raya 45, Jakarta, Rabu (10/08) yang lalu.

Menghadirkan beberapa pemateri di antaranya, Heri Muhammad (Redaktur Utama Majalah Gatra), Artawijaya (Penulis buku “Gerakan Theosofi di Indonesia, Menelusuri Jejak Aliran Kebatinan Yahudi Sejak Masa Hindia Belanda Hingga Era Reformasi”), Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum (Doktor Sejarah UI) dan Teten Romly Qomaruddien, MA (Mudir Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha).

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia memiliki badan yang khusus membahas permasalahan kontemporer dan kefatwaan, yaitu Majelis Fatwa dan Pusat Kajian, Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha adalah salah satu cabang dari badan tersebut yang memiliki peran khusus di bidang pemikiran.

Hadi Nur Ramadhan selaku moderator membuka acara mengungkapkan, berdasarkan penelitian yang ditemukan, sejak kemerdekaan sebanyak 300-400 aliran kebatinan langgeng sampai sekarang, yang menurut Tiar jika kepercayaan-kepercayaan itu meminta hak dijadikan sebuah agama pemerintah akan menemui kesulitan karena harus merombak sistem penting negara, seperti hari peringatan, varian pendidikan dan lain-lain.

Sedangkan dalam dokumen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata Heri Muhammad kepercayaan atau aliran kebatinan di Indonesia tercatat tidak sebagai agama, melainkan kebudayaan lokal.

Teten menyebut dalam makalahnya, bahwa agama samawi satu hanya satu gerakan kebatinan tidak dapat dianggap sebagai agama, karena dalam pandangan ulama kepercayaan yang bukan berasal dari langit tidak dapat dianggap sebuah agama.

“Dalam Islam, selama sebuah ajaran lahir dari bumi maka itu bukan agama, sedangkan ulama sepakat bahwa agama bumi itu tidak ada,” katanya.

Meskipun tidak dapat dianggap sebagai agama, Tiar menyatakan gerakan kebatinan di Indonesia masih sangat masif buktinya dapat dilihat dari perayaan-perayaan kedaerahan. Tiar menyorot salah satu gerakan kebatinan yang berasal dari Jawa Barat adalah Sunda Wiwitan.

Sunda Wiwitan menyebut diri mereka adalah Islam, kata Tiar, berdasarkan penelitian, Sunda Wiwitan adalah aliran kebatinan yang dulunya sudah pernah didakwahi tapi karena terisolisir sehingga proses islamisasi tidak sempurna. Buktinya mereka memiliki pemahaman Monoteisme (percaya satu tuhan).

“Dengan sebutan Batara Tunggal, artinya tuhan yang satu atau satu tuhan,” ujarnya seperti dilansir situs resmi dewandakwahjabar.

Sedangkan, lanjut Tiar, ada pun ahli yang berpendapat bahwa agama pertama di Indonesia adalah Animisme Dinamisme memiliki dua argumen. Pertama, ditemukannya situs-situs arkeologis atau artefak dankedua, adanya masyarakat primitif yang menurut Tiar bukti-bukti tersebut dapat dibantah dengan tidak ditemukannya keterangan lebih lanjut. Contohnya candi yang tidak ada catatan historis apakah bangunan tersebut digunakan sebagai ibadah atau digunakan aktifitas lainnya.

Menurut sejarah, Arta mengungkapkan, paham kebatinan di Indonesia didasari oleh Blavatsky, tokoh Thosofi yang tujuannya adalah mendamaikan semua agama, selte-sekte dan bangsa-bangsa di bawah satu etika umum, yang didasari pada kenyataan-kenyataan abadi. Theosofi mengedepankan persaudaraan universal, supremasi kemanusiaan dan pentingnya menjadikan nilai-nilai kebaikan sebagai titik temu semua agama.

Apa yang dilakukan theosofi berujung pada sinkreteisme teologi, yang kemudian memunculkan banyak istilah global, seperti; agama kemanusiaan, agama universal, agama budi, agama kebijaksanaan, persaudaraan universal, pluralisme, inklusifisme, perenialisme dan sebagainya yang pada akhirnya, sikap dan pemahaman sinkreteisme teologi itu terjerembab dalam paham netral agama. [syahid/voa-islam.com]

Menyoal Fenomena Aliran dan Gerakan Kebatinan di Indonesia

14

Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha menyelenggarakan Halaqah IV dengan tema “Menyoal Fenomena Aliran dan Gerakan Kebatinan di Indonesia” di Gedung Menara Da’wah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia di ruang diskusi Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Da’wah lt. 6, Kramat Raya 45, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Menghadirkan beberapa pemateri di antaranya, Heri Muhammad (Redaktur Utama Majalah Gatra), Artawijaya (Penulis buku “Gerakan Theosofi di Indonesia, Menelusuri Jejak Aliran Kebatinan Yahudi Sejak Masa Hindia Belanda Hingga Era Reformasi”), Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum (Doktor Sejarah UI) dan Teten Romly Qomaruddien, MA (Mudir Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha).

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia memiliki badan yang khusus membahas permasalahan kontemporer dan kefatwaan, yaitu Majelis Fatwa dan Pusat Kajian, Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha adalah salah satu cabang dari badan tersebut yang memiliki peran khusus di bidang pemikiran.

Hadi Nur Ramadhan selaku moderator membuka acara mengungkapkan, berdasarkan penelitian yang ditemukan, sejak kemerdekaan sebanyak 300-400 aliran kebatinan langgeng sampai sekarang, yang menurut Tiar jika kepercayaan-kepercayaan itu meminta hak dijadikan sebuah agama pemerintah akan menemui kesulitan karena harus merombak sistem penting negara, seperti hari peringatan, varian pendidikan dan lain-lain.

Sedangkan dalam dokumen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata Heri Muhammad kepercayaan atau aliran kebatinan di Indonesia tercatat tidak sebagai agama, melainkan kebudayaan lokal.

Teten menyebut dalam makalahnya, bahwa agama samawi satu hanya satu gerakan kebatinan tidak dapat dianggap sebagai agama, karena dalam pandangan ulama kepercayaan yang bukan berasal dari langit tidak dapat dianggap sebuah agama.

“Dalam Islam, selama sebuah ajaran lahir dari bumi maka itu bukan agama, sedangkan ulama sepakat bahwa agama bumi itu tidak ada,” katanya.

Meskipun tidak dapat dianggap sebagai agama, Tiar menyatakan gerakan kebatinan di Indonesia masih sangat masif buktinya dapat dilihat dari perayaan-perayaan kedaerahan. Tiar menyorot salah satu gerakan kebatinan yang berasal dari Jawa Barat adalah Sunda Wiwitan.

Sunda Wiwitan menyebut diri mereka adalah Islam, kata Tiar, berdasarkan penelitian, Sunda Wiwitan adalah aliran kebatinan yang dulunya sudah pernah didakwahi tapi karena terisolisir sehingga proses islamisasi tidak sempurna. Buktinya mereka memiliki pemahaman Monoteisme (percaya satu tuhan).

“Dengan sebutan Batara Tunggal, artinya tuhan yang satu atau satu tuhan,” ujarnya.

Sedangkan, lanjut Tiar, ada pun ahli yang berpendapat bahwa agama pertama di Indonesia adalah Animisme Dinamisme memiliki dua argumen. Pertama, ditemukannya situs-situs arkeologis atau artefak dankedua, adanya masyarakat primitif yang menurut Tiar bukti-bukti tersebut dapat dibantah dengan tidak ditemukannya keterangan lebih lanjut. Contohnya candi yang tidak ada catatan historis apakah bangunan tersebut digunakan sebagai ibadah atau digunakan aktifitas lainnya.

Menurut sejarah, Arta mengungkapkan, paham kebatinan di Indonesia didasari oleh Blavatsky, tokoh Thosofi yang tujuannya adalah mendamaikan semua agama, selte-sekte dan bangsa-bangsa di bawah satu etika umum, yang didasari pada kenyataan-kenyataan abadi. Theosofi mengedepankan persaudaraan universal, supremasi kemanusiaan dan pentingnya menjadikan nilai-nilai kebaikan sebagai titik temu semua agama. Apa yang dilakukan theosofi berujung pada sinkreteisme teologi, yang kemudian memunculkan banyak istilah global, seperti; agama kemanusiaan, agama universal, agama budi, agama kebijaksanaan, persaudaraan universal, pluralisme, inklusifisme, perenialisme dan sebagainya yang pada akhirnya, sikap dan pemahaman sinkreteisme teologi itu terjerembab dalam paham netral agama.***tamam/dewandakwah.or.id/am

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X