Soal Miras, Persis: Pemerintah Harusnya Utamakan Moralitas, Jangan Non-Islam dan Wisatawan

BEKASI (voa-islam.com)--Wakil Ketua Umum PP Persatuan Islam (Persis), Ustadz Jeje Zaenudin menilai pelegalan minuman keras di Indonesia karena alasan ingin menarik wisatawan adalah hal yang tidak tepat.

Ustadz Jeje mengatakan, negara seharusnya bisa meegaskan jati diri bangsa Indonesia.

Jati diri bangsa yang dimaksud Ustadz Jeje adalah jati diri bangsa yang berketuhanan, beradab dan selalu memihak kepada moralitas.

“Alasan memberi toleransi bagi pemeluk non Islam dan para wisatawan asing juga tidak benar. Sebab yang seharusnya dilakukan oleh negara terhadap rakyatnya dan juga wisatawan asing adalah menegaskan jati diri sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, bangsa yang beragama,  beradab,  mempunyai prinsip yang jelas dalam keberpihakannya terhadap moralitas, dan peradaban bangsa,” ujar Ustadz Jeje, kepada Voa-Islam, Senin (23/5/2016) lalu.

Bagi dia, keuntungan dari hasil penjualan miras dan wisatawan tidak seberapa jika dibandingkan dengan kehancuran moralitas generasi bangsa.

“Berapa keuntungan materi yang diperoleh oleh negara dari penjualan miras dn kedatangan wisatawan jika dibanding kehancuran moralitas bangsa dan kerugian in materi berupa kejahatan yang merajalela di kalangan generasi muda akibat peredaran miras?” ujar dia.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• PKI Bangkit, DDII Jabar: Sejak Reformasi Mereka Jadi Anggota Dewan & Lakukan Konsolidasi
• Ketua MUI Solo: PKI Bangkit, Umat Islam Jangan Tidur
• Hukuman Kebiri Bagi Pemerkosa Tidak Ada dalam Syariat Islam
• GARDAH: Gerakan Islam dan TNI Harus Satukan Kekuatan dalam Menumpas Komunis Gaya Baru
• Peduli Muslim Aleppo, Mahasiswa & Ormas Islam Yogyakarta Gelar Aksi Penggalangan Dana
• Az Zikra Depok akan Kembangkan Metode Menghafal Al-Quran ala Mesir
• Minat? Atase Agama Arab Saudi Beri Tunjangan Dai yang Ingin Berdakwah di Pelosok Selama Ramadhan
• Az Zikra Depok Wisuda 38 Penghafal Al-Quran