Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Desember 2014 13:35 wib
8.672 views
Santri Sikakap Juarai MTQ Mentawai
MENTAWAI (voa-islam.com) - Menjuarai Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), barangkali biasa saja buat santri kecil di kota besar. Tapi bagi santri Kepulauan Mentawai, prestasi semacam itu sungguh menjadi ‘’sesuatu’’.
Alhamdulillah, santri penghuni asrama yang dibangun LAZIS Dewan Dakwah di Sikakap, Sumatera Barat, meraih juara I, II, dan III pada MTQ Tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai, akhir November lalu.
Ramlis dan Sumarti, suami istri pembimbing asrama, mengungkapkan, sebanyak 18 santri mengikuti MTQ yang diselenggarakan di ibukota kabupaten Tuapejat itu. Mereka mewakili tiga kecamatan sekaligus, yaitu Kecamatan Sikakap, Pagai Utara, dan Pagai Selatan.
Di ajang MTQ, para santri berlaga melawan kafilah dari 7 kecamatan lainnya. Hasilnya, mereka menyabet juara pertama hingga ketiga.
Para santri tersebut asalnya dari Desa Tubeket. Lantaran keterbatasan gedung, siswa kelas satu sampai kelas tigamenimba ilmu di Sekolah Dasar Tubeket. Sedangkan kelas IV sampai VI, harus berpisah dengan orangtuanya, untuk belajar di ibukota Kecamatan Sikakap dengan menglajo. Maka, setiap harianak-anak sekecil itu harus berkelahi dengan panas, hujan, dan ombak lautan, karena Tubeket-Sikakap hanya bisa dilalui lewat laut.
Dengan dukungan donatur LAZIS Dewan Dakwah, dibangunlah asrama pelajar untuk anak Mentawai di Desa Sikakap, Kec Sikakap. Setelah proses pembangunan hingga setahun lebih, kini asrama berukuran 7 x 19 meter itu sudah ditempati anak-anak.
Prestasi para santri merupakan buah dari pembinaan para da’i Dewan Dakwah. Mula-mula Ustadz Mochammad Yasir, yang bertugas di sana pada tahun 2011-2012.
Pengabdian Ustadz Yasir dilanjutkan Ustadz Heri Syahmuda Sitorus. Alhamdulillah, di bawah asuhannya bersama guru setempat, anak-anak Tubeket mampu berprestasi. Mereka berhasil masuk tiga besar dalam MTQ dan Musabaqah Tahfidzul Qur’an Tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Ustadz Surahman beserta isterinya, kemudian meneruskan dakwah Ustadz Heri. Ketika masa pengabdiannay berakhir, asrama sudah jadi, maka pembinaan dilanjutkan Ramlis dan Sumarti yang berprofesi guru di Sikakap.
‘’Alhamdulillah, anak-anak asrama sudah berprestasi di bidang tilawah dan tahfidz Qur’an mulai di sekolah hingga tingkat desa, kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi,’’ tutur Ramlis.
‘’Semoga semua ini juga menjadi amal jariyah yang akan tetap mengalir kepada paar donatur LAZIS Dewan Dakwah,’’ katanya melanjutkan. [nurbowo/ad/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!